Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menuju 2020, Legalitas Pendudukan Israel Atas Palestina dan Dataran Tinggi Golan

20 November 2019   17:00 Diperbarui: 20 November 2019   17:08 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump (dok.mee.net)

Amerika Serikat baru saja melegalkan pemukiman Israel di jalur Gaza. Pemukiman itu tidak lagi dikatakan sebagai pemukiman ilegal, tetapi pemukiman sah milik warga Israel. Ini berarti warga Palestina resmi diusir dari jalur Gaza.

Donald Trump, sejak naik menjadi Presiden Amerika Serikat pada tahun 2017 sangat mendukung semua kebijakan Israel, baik di Palestina maupun wilayah Timur Tengah lainnya. Meskipun hal itu melanggar hukum internasional, dan dikecam seluruh dunia.

Hal ini juga tidak lepas dari peran juru bicara Presiden Amerika Serikat, Jared Kushner yang juga adalah menantu Donald Trump. Keluarga Kushner merupakan relasi dan teman dekat  Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel.

Satu persatu, rencana dan cita-cita Israel diwujudkan. Mereka membutuhkan tempat untuk layak disebut negara besar dengan mencaplok wilayah negara lain yang berdekatan.

Palestina merupakan target utama sebagai wilayah yang harus diduduki. Setiap tahun wilayah Palestina mengecil karena ulah Israel merangsek setiap jengkal tanah Palestina.

Pemukiman warga Palestina di jalur Gaza dibasmi dengan paksa sehingga mereka menjadi gelandangan. Bangunan apartemen segera didirikan untuk pemukiman warga Yahudi Israel.

Dan pada bulan Mei 2018, Israel mengklaim Jerusalem Timur sebagai ibukota yang baru. Padahal di sana ada Masjid Al Aqsha, tempat suci umat Islam.

Sementara di sisi lain, Israel juga mencaplok dataran tinggi Golan. Wilayah ini masih dalam kekuasaan Suriah hingga tahun 1967. Di sini masih banyak penduduk asli Suriah yang tidak mengerti tentang pencaplokan ini.

Sekarang sudah ada sekitar 20 000 orang Israel yang bermukim di dataran tinggi Golan dan mengakui itu adalah tempat tinggal mereka. Penduduk Suriah tersingkir dari tanah mereka sendiri.

Maka pada tahun 2020 kita akan melihat bahwa luas wilayah Israel meningkat dua kali lipat. Mereka mendapatkan tambahan dari Palestina dan Dataran Tinggi Golan. Perluasan wilayah yang memakan korban darah dan air mata bangsa lain.

Penambahan wilayah tersebut merupakan rencana strategis dalam upaya menguasai Timur Tengah. Setidaknya akhir tahun ini, Israel bermaksud mencapai beberapa target, sehingga rencana besar selanjutnya bisa dijalankan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun