Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dalam Sidang PBB, Erdogan Pertanyakan Batas Israel

26 September 2019   17:05 Diperbarui: 26 September 2019   17:16 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan (dok. AK Parti)

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam keras anggota PBB mengenai pendudukan Israel atas Palestina. Ia bahkan berani mempertanyakan dimana batas negara Israel yang sebenarnya.

Turki memang menjadi satu-satunya negara yang menentang keras agresi Israel terhadap bangsa dan negara Palestina. Erdogan menjadi pemimpin pertama yang berani mempermasalahkan perbatasan negara zionis tersebut.

Erdogan mengatakan dengan berapi-api di depan sidang Majelis Umum PBB ke-74 di New York,"Di mana perbatasan Israel dimulai dan berakhir? Apakah perbatasan 1948, perbatasan 1967, atau ada perbatasan lain?"

Sambil berkata, Erdogan mengacungkan peta Palestina yang semakin menyusut dalam beberapa dekade. Sejak tahun 1948 hingga sekarang.

Erdogan menyoroti bahwa Israel tidak juga puas dengan apa yang telah dirampas, malah mau mencaplok tanah yang tersisa.  Dan ia prihatin dengan ketidakhadiran wakil Palestina dalam sidang itu.

Erdogan dengan tajam mengkritik PBB karena setiap kebijakan tumpul bagi Israel. Kalau demikian, maka tidak akan ada keadilan yang ditegakkan. Pendudukan Israel atas Palestina sama sekali tidak sah.

Menurut Erdogan, semua aktor komunitas internasional, seharusnya mendukung Palestina. Tetapi kenyataannya, bahkan PBB telah mengingkari komitmen mengenai Palestina.

Selain persoalan Palestina, Erdogan juga menekankan pencaplokan dataran tinggi Golan dan Tepi Barat oleh Israel. Dan hal itu terjadi di depan mata masyarakat internasional. 

Presiden Turki tersebut juga menyinggung  motif di balik 'kesepakatan abad ini' yang justru mengarah untuk melenyapkan Palestina dari peta dunia. Palestina telah menjadi sasaran ketidakadilan yang sangat mencolok di mata dunia.

Erdogan memaparkan berbagai kekejaman Israel yang dilakukan terhadap orang-orang Palestina. Pembunuhan wanita dan anak-anak yang berlangsung dengan keji. 

Pemimpin Turki ini mendesak agar Palestina ditetapkan sebagai bangsa dan negara dengan rujukan kesepakatan tahun 1967.  Yerusalem menjadi ibukota Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun