Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memang Kenapa dengan Mata Sipit?

25 Mei 2019   21:31 Diperbarui: 25 Mei 2019   21:32 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota Brimob bermata sipit (dok.tempo.co)

Rasanya miris melihat segala sesuatu  di negeri ini digoreng menjadi berita hoaks. Seakan mereka tidak mempunyai pekerjaan lain kecuali membuat obat dengan cara seperti itu dan tidak peduli pada akibatnya.

Sebagaimana berita hoaks tentang tentara dari Cina hanya karena ada anggota Brimob yang bermata sipit. Dengan mengandalkan kebencian terhadap Cina, digoreng menjadi berita yang menghebohkan.

Saya ingin bertanya, memang kenapa dengan mata sipit? Apakah tidak boleh tinggal dan hidup di Indonesia? Bumi ini milik Allah, siapapun boleh berada di atasnya.

Janganlah menyebarkan dan membangkitkan kebencian dengan etnis tertentu. Karena bagaimanapun rupanya, mereka adalah makhluk ciptaan Allah. Perbedaan suku bangsa adalah Sunnatullah, sebagai bukti kekuasanNya.

Saya sendiri juga memiliki mata sipit dan kulit putih (walaupun sekarang tidak seputih dulu karena banyak kegiatan di luar). Saking putih dan sipit, ketika masih mahasiswa mendapat julukan Li Ling Wei (pemain bulutangkis Cina yang saat itu nomor satu di dunia).

Padahal jika melihat nama saya, orang akan mengira saya adalah keturunan Arab. Hal itu tidak salah, tetapi yang jelas saya orang Indonesia tulen.

Mata sipit mungkin saya warisi dari Putri Cina yang menjadi istri Sunan Gunung Jati. Ya, saya adalah keturunan beliau. Perpaduan antara Arab dengan Cina, plus pribumi Jawa.

Maka, mempunyai mata sipit adalah takdir saya, yang diciptakan Allah dalam bentuk sebaik-baiknya. Saya tidak pernah menyesali, meski sering dikira orang Cina.

Namun sebenarnya, ada beberapa suku lain di Indonesia yang juga bermata sipit, misalnya suku Dayak Kalimantan. Saya pun pernah dikira orang Dayak ketika menjelajah bumi Kalimantan.

Selain itu, orang orang Menado juga bermata sipit. Salah satu kompasianer lawas, sahabat kami adalah Johanes Malingkas yang juga bermata sipit.

Anggota Brimob yang diviralkan sebagai tentara Cina, justru berasal dari Sumatera Barat. Ia bermarga Chaniago, yang juga beragama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun