Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Alda, Vanessa, dan Eksploitasi Tubuh Perempuan PSK

11 Januari 2019   20:42 Diperbarui: 11 Januari 2019   20:46 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vanessa Angel (dok.suara.com)

Hal ini yang juga diungkapkan dalam buku Jakarta Under Cover.  Sebuah kehidupan yang berlangsung sampai sekarang karena tidak ada upaya memberantas mereka.

Apa pun bentuk prostitusi, yang menjadi korban selalu perempuan. Mereka yang selalu disalahkan. Padahal hal itu bisa diminimalisir jika pelaku dan penikmat zina mendapat hukuman sepadan.

Vanessa Angel dan beberapa artis lain yang terlibat saat ini, mungkin belum bernasib seburuk Alda. Ia masih beruntung karena mendapat pelanggan yang normal. Karena itu dia masih bisa tersenyum dan tertawa.

Namun satu hal yang harus disadari oleh mereka, bahwa ada resiko terburuk dari profesi yang dijalani tersebut. Resiko kerusakan tubuh, penyakit mematikan, bahkan juga kematian. 

Artis artis muda ini tampaknya belum melek terhadap resiko tersebut. Mereka hanya membayangkan penghasilan besar untuk memenuhi gaya hidup sebagai artis.

Jadi sekiranya artis artis yang kecemplung dalam dunia hitam ini mengabaikan soal dosa, setidaknya mereka harus mengetahui resiko terburuk yang bisa terjadi. 

Hal ini bukan dimaksudkan membolehkan mereka untuk menceburkan ke dunia prostitusi, tapi justru untuk mencegah mereka larut dalam dunia itu. Kesenangan yang didapat sebenarnya tidak sebanding dengan resikonya.

Dalam dunia prostitusi, lelaki berada dalam posisi yang aman, tidak bersalah dan menganggap dirinya tidak berdosa. Apalagi di tengah budaya patriarki yang cenderung membela lelaki dan menyalahkan perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun