Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Arti Kunjungan First Lady Turki ke Pengungsi Rohingya di Bangladesh

8 September 2017   13:59 Diperbarui: 8 September 2017   14:10 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emine Erdogan menemui korban Rohingya (dok.AK Parti)

Rabu malam, Istri Presiden Turki Erdogan, yaitu Emine Erdogan telah mengunjungi para pengungsi Rohingya yang berada di Bangladesh. First Lady Turki tersebut didampingi oleh Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu dan Menteri Kebijakan Sosial, Fatma Betul Sayan Kaya. Kedatangan mereka disambut oleh Menteri Luar Negeri Bangladesh, Shahriar Alam di bandara.

Lawatan Emine Erdogan  sekaligus membawa bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya yang bermukim di Bangladesh dan juga untuk penduduk yang masih berada di Rakhine. Presiden TIKA (Badan Koordinasi dan Bantuan Turki) mengawal langsung distribusi logistik yang dibawa  dari Turki. Sedangkan Menlu Mevlut Cavusoglu membahas penanganan pengungsi Rohingya bersama Pemerintah Bangladesh. Pemerintah Turki menegaskan kembali bahwa Turki yang akan menanggung pembiayaan para pengungsi.

Sebelumnya, pada hari Selasa, 6 September lalu, Presiden Erdogan telah menelepon Aung San Suu Kyi, Penasihat Negara Myanmar agar membiarkan bantuan kemanusiaan disalurkan kepada Rohingya di Rakhine. Bahkan Turki mengirim helikopter militer untuk pengiriman tersebut, mengingat situasi keamanan yang tidak menentu. Dalam hal ini tampaknya Pemerintah Myanmar terpaksa menyetujui dan memberi izin.

Saat ini, Bulan Sabit Merah dari Turki dan tim Aksi Cepat tanggap dari Indonesia tengah berada di Rakhine untuk menyalurkan bantuan dari masing-masing negara kepada penduduk di wilayah konflik. Walau begitu, kondisi di Rakhine belum stabil karena kekerasan masih berlanjut. Korban masih terus berjatuhan. Kabar terakhir, genosida yang berlangsung di sana telah menewaskan lebih dari 850 orang.

Arti Penting Kunjungan First Lady Turki

Secara politis, kunjungan Emine Erdogan tidak hanya menunjukkan kepedulian Pemerintah dan masyarakat Turki terhadap tragedi yang menimpa Rohingya di negara bagian Rakhine.  Hal ini merupakan desakan dan tindak lanjut Pemerintah Turki terhadap pemerintah Myanmar yang seakan kurang peduli pada himbauan negara-negara lain yang memrotes pelanggaran terhadap kemanusiaan di Rakhine.

Ada beberapa hal yang ingin dicapai Turki dalam lawatan First Lady. Pertama, menghentikan genosida dan menolong penduduk Rohingya dari kekejaman milisi Myanmar. Karena itu, Pemerintah Turki meminta Bangladesh agar menerima pengungsi Rohingya, dan biayanya ditanggung oleh Turki. Para pengungsi tidak boleh dipulangkan ke Rakhine sebelum keadaan aman bagi mereka. Di sisi lain, Pemerintah Turki juga mengupayakan perlindungan untuk penduduk Rohingya yang masih berada di Rakhine.

Kedua, meningkatkan persatuan negara-negara muslim di dunia. Dengan kebijakan Turki yang memberikan bantuan sepenuhnya, telah menngugah negara-negara muslim lainnya untuk bertindak sama. Selain itu juga mendorong agar negara-negara muslim bersatu, saling tolong menolong. JIka sudah bersatu, maka akan menjadi suatu kekuatan yang dengan mudah melawan hegemoni kekuasaan negara-negara Barat dan negara-negara adidaya.

Ketiga, Turki turut serta dalam pemberantasan teroris. Salah satu alasan Aung San Suu Kyi adalah milisi Myanmar sedang memburu teroris di Rakhine. Kalau memang benar, maka Turki sebagai negara yang anti teroris, akan membantu menangkap teroris yang sesungguhnya. Justru dengan demikian, maka terbongkar rencana busuk genosida yang berkedok pemberantasan teroris.

Keempat, Turki bukan tidak tahu  siapa yang berada di balik rencana genosida.  Turki juga mengetahui dalang teror tersebut ingin menguasai  sumber daya alam minyak dan gas yang berada di Rakhine. Adanya indikasi campurtangan negara Barat membuat Turki bersiap melakukan perlawanan militer. Erdogan telah menegaskan akan mengirim pasukan jika jalan damai tidak digubris.

Kelima, tindakan Turki untuk menguatkan posisinya sebagai pemimpin negara-negara Islam. Sebagai pemimpin, Turki berusaha mengayomi  penduduk muslim di seluruh dunia dan berusaha agar umat muslim tidak mengalami nasib yang lebih parah dari Suriah dan negara-negara konflik lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun