Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Resmikan Masjid Bersejarah, Erdogan Coba Bangkitkan Kejayaan Ottoman

7 Agustus 2017   23:56 Diperbarui: 8 Agustus 2017   00:37 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erdogan ketika memberikan sambutan pada peresmian Masjid (dok.Al Arabiya)

Pada hari yang suci dan berkah bagi umat Islam, yaitu hari Jumat tanggal 4 Agustus yang lalu, Erdogan meresmikan masjid bersejarah Yildiz Hamidiye yang terletak di Besiktas, Istanbul. Masjid ini  Selama empat tahun ditutup karena menjalani renovasi. Memang untuk merenovasi bangunan tua, diperlukan kehati-hatian agar tidak ada yang rusak.

 Renovasi ini menelan biaya yang tidak sedikit, sekitar $ 7,6 juta atau setara dengan 27 juta  TL (Turkish Lira). Badan yang ditunjuk dan bertanggungjawab terhadap pemulihan dan pembangunan Masjid Yildiz Hamidiye adalah Directorate General of Fondations yang berada dalam naungan pemerintahan Turki.

Masjid Yildiz Hamidiye dibangun sekitar tahun 1885, pada masa kekuasaan Sultan Ottoman Abdul Hamid II. Masjid ini  menjadi salah satu masjid terbesar pada zamannya. Istanbul memiliki banyak bangunan bersejarah yang sampai sekarang masih terpelihara dengan baik. Bangunan-bangunan itu pada umumnya adalah sisa kejayaan kerajaan Ottoman yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Semua itu menjadi modal dan aset yang sangat penting bagi Turki untuk menarik wisatawan dari manca negara.

Membangkitkan Kejayaan Kerajaan Islam

Namun sebenarnya tujuan Erdogan meresmikan Masjid Yildiz Hamidiye bukan hanya melestarikan bangunan bersejarah. Ia ingin kembali membangkitkan kejayaan Islam pada era kerajaan Ottoman. Hal itu tersirat dari pidato sambutannya ketika membuka Masjid tersebut, di hadapan umat muslim dan warga Turki.

"Peradaban muslim di Irak, Suriah dan Yerusalem telah diserang, karena itu menjadi sangat penting untuk melindungi Masjid dan warisan yang ditinggalkan nenek moyang kita," kata Erdogan

Sebagaimana diketahui, di negara-negara yang dilanda konflik, telah terjadi penghancuran bangunan dan benda-benda bersejarah, yang menjadi bagian dari kisah berkembangnya agama Islam di jazirah Arab dan seluruh dunia. Erdogan tidak ingin Turki bernasib seperti negara-negara lain. Presiden Turki ini justru mengingatkan rakyat agar memperkuat iman demi mempertahankan bangsa dan negara.

Di sisi lain, masih ada ancaman teror dari pihak-pihak yang tak menginginkan kemajuan negara Turki. Percobaan kudeta yang gagal setahun lalu membuktikan hal itu. Teror-teror itu juga menyasar tempat-tempat ibadah seperti Masjid yang menjadi tempat berkumpulnya kaum muslim. Erdogan meminta rakyatnya menjaga masjid-masjid mereka.

"Insya Allah, tidak ada orang yang bisa membungkam seruan umat muslim untuk shalat (adzan)," tandas Erdogan.

Langkah-langkah Erdogan untuk memperkuat umat muslim tidak hanya menganjurkan untuk memakmurkan masjid, tetapi juga mendorong rakyatnya untuk mempelajari Alquran dan Hadits. Bahkan baru-baru ini ia juga menghadiri wisuda anak-anak yang belajar menghafal AlQuran (hafidz-hafidzah). Erdogan berharap Turki bisa membangun generasi muda yang mengerti tentang sejarah, budaya dan agama di Turki.

Pada kesempatan itu, Presiden Erdogan juga melaksanakan shalat Jumat berjamaah dengan masyarakat. Setelah itu, ia turun untuk menyalami warga yang hadir.  Tentu saja warga menyambut gembira dan bangga dapat berhadapan langsung dengan Presiden yang mereka banggakan.  Erdogan menyempatkan diri bercakap-cakap dengan sebagian warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun