Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Booming Ekonomi Kreatif Bersama JNE, Doa dan Kerja Keras 25 Tahun

24 Desember 2015   16:06 Diperbarui: 26 Desember 2015   16:41 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itulah yang seharusnya dilakukan pebisinis di Indonesia," tegas Iwan. Sebuah cara yang sophisticated, membuat strategi dengan data yang akurat. Iwan yang selalu bicara dengan nada gaul itu memang sangat concern dengan sosial media.

Menurut Iwan, ada tiga hal yang akan kita hadapi. Pertama, The rise of middle class; kelas menengah tumbuh sangat pesat. Pada tahun 2020 milyaran costumer akan tumbuh di tingkat global. 30 % berasal dari Tiongkok, India dan Indonesia. Kedua, the rise of social media, pengguna sosial media di Indonesia luar biasa, terutama twitter dan facebook.  Lalu ketiga, the rise of e-commerce, yang bisa membuat ekonomi kreatif tambah meledak.

Ahmad Zaky, CEO Bukalapak.com menekankan bahwa internet menjadi senjata baru untuk manusia baru. Internet membawa kesempatan ekonomi digital tumbuh dengan pesat dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dunia. "Peningkatan UKM yang conncet online menjadi dua kali lipat."

JNE sejauh ini selalu mengikuti perkembangan zaman. JNE memanfaatkan IT semaksimal mungkin untuk meningkat usahanya, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang pada dasarnya juga merangsang pertumbuhan perekonomian Indonesia. Utamanya adalah melalui media internet, termasuk penggunaan sosial media. Sehingga JNE berkembang pesat menjawab tantangan dunia global.

Beberapa inovasi terbaru JNE adalah Pesona dan Jesika. Pesona adalah singkatan dari Pesanan Oleh-oleh Nusantara, yang diberikan kepada para pelaku UMKM terutama di bidang industri makanan. Dengan layanan itu JNE bisa menyebarluaskan makanan-makanan daeri suatu daerah ke daerah lainnya. Sebenarnya ini memang menjadi concern JNE yang mengawali kiprahnya di bidang e-commerce yang membantu UMKM. Sementara Jesika adalah Jemputan Asi Seketika. Layanan ini menyambut kebutuhan ibu-ibu yang bekerja agar dapat terus memberikan asi terbaik kepada anaknya. Sebuah inovasi yang sama sekali tidak terpikirkan oleh orang lain.

Sampai dengan saat ini ada 2000 jenis barang dari 200 UMKM yang telah bekerjasama dengan JNE. Diperkirakan akan terus berkembang cepat hingga Indonesia menjadi nomor wahid dalam bidang ekonomi kreatif di kawasan Asean. Ini menjawab tantangan dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang sudah di depan mata. Kesiapan Indonesia akan menggetarkan negara-negara tetangga sebagaimana yang dikatakan oleh Presiden Jokowi.

"Negara-negara lain justru takut kepada kita. Karena itu buat apa kita takut kepada mereka?" tegas Jokowi pada sebuah acara silaturahmi.

Doa dan Kerja Keras

Mungkin banyak orang yang tak menduga bahwa bisnis JNE dibangun atas doa dan kerja keras dari level pimpinan sampai seluruh karyawan. Kesan religius akan terasa ketika kita memasuki gedung kantor pusat JNE di jalan  Tomang Raya No 11, Jakarta. Kebetulan peringatan 25 tahun JNE jatuh pada hari JUmat, tanggal 11 Desember yang lalu. Ketika saya datang terlalu cepat, sebelum pukul 13.00, saya mendapati lantai tujuh yang akan digunakan selebrasi masih penuh dengan jamaah karyawan yang sedang melaksanakan sholat JUmat.

Ternyata, kegiatan sehari-hari yang penuh dengan kesibukan itu tak pernah terlepas dari menjaga hubungan yang baik secara vertikal dan horisontal. Hablumminallah dan Hablumminannas sangat diterapkan sebagai bagian dari kinerja pasukan JNE. Setiap karyawan didorong untuk selalu taat beribadah dan berdoa selama menjalankan tugas-tugas mereka.  Setelah berupaya, serahkan kepada Tuhan. Sikap ini membuat mereka menjadi selalu tenang dan optimis, begitu pula dengan mitra JNE. Rupanya, inilah kunci sukses JNE selama 25 tahun. Saya baru mengerti, itulah hakikat dari connecting happiness, slogan yang digunakan oleh karyawan JNE.

Meski telah sukses, tidak membuat JNE menjadi jumawa. JNE tetap rutin melakukan evaluasi, introspeksi, memperbaiki dan mengembangkan segala daya yang ada. Di samping itu juga tak lupa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah atas segala karunianya. Bentuk rasa syukur itu diimplementasikan dnegan menyantuni anak-anak yatim dan mengulurkan bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun