25 Tahun Sudah Punya Apa Sih?

Lagi rame di medsos memamerkan pecapaian diusia 25 tahun, memangnya ada standart sebuah kesuksesan di usia 25 melalui pencapaian hidup?. Bukannya pertanyaan seperti itu akan menambah beban para generasi muda? 

Lagian apa yang bisa dicapai seseorang di usia 25 tahun di setiap daerah pasti beda, mereka yang didesa diusia 25 tahun mungkin baru akan merintis usaha sendiri dan pendapatannya belum tentu sebanyak mereka yang tinggal di kota. Mereka yang tinggal di negara maju pada usia 25 tahun mungkin sudah punya aset ratusan juta, beda dengan mereka yang tinggal di negara yang sedang perang  bisa makan saja sudah suatu kebahagian. Jadi tidak adil dan bijak ketika kita menyamaratakan kesuksesan setiap orang.

Lalu apakah dengan pencapaian aset ratusan juta diusia 25 tahun menjamin kebahagiaan sesorang? belum tentu, tapi mungkin saja bisa jika memang uang yang membuat mereka bahagia. Tapi kan kita didesain oleh pencipta masing masing unik, ada yang kebahagiaannya bisa jalan jalan keliling dunia, ada yang hanya berenang di pantai sudah bahagia, ada yang kumpul sama keluarga sudah bahagia. Kita tidak bisa menyamaratakan kebahagiaan seseorang, karena standart kebahagian itu beda bagi setiap orang. 

Namun di usia 25 tahun apasih yang harus kita miliki? sebuah konsep pikir bahwasanya bahagia dan kesuksesan itu tidak bisa disamaratakan, dan yang tahu apa yang membuat kita bahagia adalah diri kita sendiri, bukan opini atau penilaian orang lain. Ketika hatimu penuh dengan rasa syukur dengan apa yang kamu miliki dan apa yang belum kamu miliki maka itu adalah kebahagiaan tertinggi dan bisa dicapai oleh orang yang bahkan belum berusia 25 tahun, namun bisa juga tidak bisa dicapai mereka yang sudah berusia 50 tahun karena tidak pernah merasa cukup akan apa yang diterima.

Jadi jangan risau kalau di usia 25 tahun kamu masih jauh dari sukses menurut standart masyarakat, karena sukses dimata orang lain adalah apa yang hanya keliatan dan itu bisa menipu. Terus belajar mengenal diri dan semangat mengugrade diri karena untuk sampai pada kata CUKUP dan SYUKUR perlu belajar setiap hari.