Mohon tunggu...
Emillia Rizky
Emillia Rizky Mohon Tunggu... Lainnya - Social Media Spesialist

Digital enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Waspada Media Cyber! Kenali Lebih Jauh Representasi Indentitas Online

2 Mei 2023   14:00 Diperbarui: 2 Mei 2023   16:11 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial dengan banyak ragamnya tidak lagi memiliki segmentasi pengguna. Bahkan pengertian Media adalah pesan sering kali diartikan bahwa tidak ada pesan dalam media yang tidak mengandung suatu makna dan tidak ada pesan yang disebarluaskan tanpa maksud/tujuan.  
Dalam kasus media sosial, pesan-pesan ini terdistorsi menjadi lebih dari sekedar pemaknaan. pesan digital telah menjelma menjadi sampah informasi akibat tumpang tindihnya informasi yang sama. Produsen pesan dan konsumen pesan menjadi bias. Sementara identitas pengguna media sosial terus mengalami perubahan akibat berbaurnya perilaku, komunitas dan realitas antara yang maya dan yang nyata. 

Pola jajaring ( Network) yang ada pada media cyber tentunya menghubungkan para pengguna baik langsung ataupun tidak langsung yang akhirnya disebut sebagai komunitas media cyber.
Komunitas virtual ini terbentuk dalam dunia cyber oleh pengguna sosial media karena adanya kesamaan interaksi dan relasi  yang di fasilitasi oleh platform media. 

Kebetulan saya adalah salah seorang sosial media spesialist yang khusus untuk menjalankan project digital berbasis community melalui platform facebook. Pada prakteknya untuk menjadi sosial media community cukup memiliki tantangan tersendiri, karena dari segi pemilihan jenis konten yang akan di share harus sesuai dengan minat dan kebiasaan para anggota yang terkumpul pada community tersebut, selain itu banyaknya komentar negativ yang datang dari anonymous atau para pengguna yang tidak kenal ini menjadi salah satu faktor yang ada pada cyber culture.

dengan banyaknya tantangan tersebut tentunya membuat saya harus memiliki strategi dalam pengelolaannya, seperti

  1. Pembuatan aturan pada group, seperti akun pribadi yang memang sudah terverifikasi mengikuti kegiatan komunitas 
  2. Penggunaan bahasa tidak diizinkan jika melontarkan komen dengan menggunakan bahasa yg kasar atau abuse.
  3. Para anggota diperkenankan untuk saling bertukar informasi selama hal tersebut tidak menggungkap indentitas asli yang membahayakan privasi anggota. 

dengan strategi tersebut cukup membuat saya lebih mudah dalam mengatur pengelolaan sosial media facebook community, agar tidak terjadi hal- hal yang dapat merugikan perusahaan dikemudian hari. sebagai contoh kasus salah satu marketplace ternama indonesia pernah mengalami kerugian karena data penggunanya pernah di retas dan di sebar luaskan di dark web pada tahun 2022.

Source: exabyte.co.id
Source: exabyte.co.id

Di tahun 2020, kabar buruk mengguncang Tokopedia. Ini karena 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta data pedagang e-commerce dibocorkan oleh peretas bernama ShinyHunters.

Selain itu, peretas yang sangat dapat dikonfigurasi ini juga dapat melakukan injeksi SQL atau teknik lain yang lebih kompleks. Akibat ulah ShinyHunters, data pribadi pengguna Tokopedia (email, nama, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon, dan password terenkripsi) bocor ke publik.

Bahkan, informasi tersebut dijual ke dunia maya dengan harga sekitar Rp 70 juta.

Tokopedia juga menenangkan pengguna dengan memastikan bahwa data sensitif seperti kata sandi aman dengan dienkripsi. Artinya, informasi tersebut telah diubah menjadi kode rahasia yang tidak dapat dibaca oleh peretas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun