Mohon tunggu...
emil syarif lahdji
emil syarif lahdji Mohon Tunggu... wiraswasta -

Direktur Tamara Institut : Diskusi Kajian dan Dinamika Politik Kontemporer. Mantan mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fisip Unair.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo, Do'a Separuh Bangsa

22 Juli 2014   02:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan modal suara dan harga mati Gerindra utk mencalonkan PS sebagai Peserta Pemilu Presiden, akhirnya terbentuklah Koalisi Merah Putih, yg menggabungkan nama besar partai Golkar, PAN, PKS, PPP dan Partai Demokrat. Pemilu 2014 ini menghadirkan hanya 2 Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden : Prabowo/Hatta vs Jokowi/JK.

Sebelumnya, Jokowi adalah Walikota Solo yg menjadi Gubernur DKI Jakarta, salah satunya berkat hubungan baiknya dgn PS. Langkah Jokowi menjadi Capres menjadi luka dalam pd diri Prabowo. Krn design awal yg dibayangkan PS adalah investasi politik. Bahwa PS berhasil membawa Jokowi ke Jkt utk menjadi pendukungnya kelak saat dirinya mencalonkan diri sbg Calon Presiden. Namun takdir berkata lain: Jokowi adalah satu2nya rivalitas Prabowo, dan sangat mungkin menjadi orang yang menggagalkan tujuan politik PS utk menjadi RI 1.

Dalam pengamatan saya, sebetulnya menjadi Presiden atau tidak, tidaklah terlalu merugikan pd diri PS, krn terbukti nyata bahwa penerimaan masyarakat pd PS dan Gerindra sdh jauh berbeda dgn kondisi th 1998. Hari ini PS bukan cuma menjadi bagian dari pentas politik nasional, namun polarisasi yg terbentuk dimasyarakat menunjukkan bahwa PS sdh menjadi harapan sebagian anak bangsa.

Kalau besok PS kalah, maka bukanlah sebuah akhir dr smua karier politiknya. PS telah menjadi bagian yg konstributif baik secara politik, maupun sosial kemasyarakatan. Jangan Gundah Prabowo, anda hari ini telah berbeda dgn masa lalu dan separuh bangsa ini senantiasa men-doa-kanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun