Mohon tunggu...
Emanuel Dapa Loka
Emanuel Dapa Loka Mohon Tunggu... Freelancer - ingin hidup seribu tahun lagi

Suka menulis dan membaca... Suami dari Suryani Gultom dan ayah dari Theresia Loise Angelica Dapa Loka. Bisa dikontak di dapaloka6@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rahmat Effendi, Wali Kota Super Toleran

24 Maret 2018   08:39 Diperbarui: 24 Maret 2018   09:05 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahmat Effendi, telah teruji. foto: dokumen EDL (istimewa)

Tulisan ini merupakan sambungan dari tulisan saya kemarin berjudul Rahmat Effendi Membawa Kota Bekasi Melejit.Silakan mengikuti. Masih akan ada beberapa bagian yang menyusul.

Bagi Pepen, keberagaman adalah sebuah keniscayaan yang sama sekali tidak bisa dihindari di zaman yang seperti ini. Tidak ada pilihan lain selain menumbuhkan dan membiakkan kesediaan untuk saling menerima dan hidup bersama.

Menurut Pepen, selama dia menjabat sebagai Wali Kota, Kota Bekasi harus menjadi kota yang toleran dan damai. Dengan demikian, pemikiran masyarakat soal mayoritas dan minoritas harus dihilangkan.

Abdul Manan, ketua FKUB Kota Bekasi. Foto: istimewa
Abdul Manan, ketua FKUB Kota Bekasi. Foto: istimewa
Sikapnya yang tegas dalam mengakomodasi kebutuhan semua agama dengan baik adalah cermin dari sikap tersebut. Dr. Abdul Manan, ketua FKUB Kota Bekasi menilai sikap Pepen tentang Santa Clara sudah tepat. "Benar! Semua persyaratan sudah dipenuhi dengan benar sehingga tidak ada alasan untuk mencabut IMB tersebut. Tidak ada rekayasa dan pemalsuan," jelas Manan. Karenanya kata Manan, sangat layak Pepen mendapat penghargaan dari KOMNAS HAM itu.

Hal yang sama disampaikan oleh Rasnius Pasaribu, mantan sekretaris Dewan Paroki Harian Paroki Santa Clara yang dengan cermat mengikuti dan berperan dalam pengurusan IMB tersebut. "Semua persyaratan telah kami penuhi. Bahkan verifikasi atas dukungan masyarakat telah dilakukan secara berlapis-lapis mulai dari kelurahan, kecamatan, FKUB dan Kemenag. Tidak ada yang kami tutup-tutupi," jelas Rasnius.

Rasnius Pasaribu (dokumrn pribadi-FB)
Rasnius Pasaribu (dokumrn pribadi-FB)
Tentang tudingan sebagai gereja terbesar se-Asia Tenggara, Rasnius menyebut sebagai hoax. "Mana mungkin? Luas tanahnya hanya 6.000 meter, bangunannya hanya 1.300 meter, sisanya adalah ruang terbuka hijau, rumah pastor dan balai pengobatan. Bagaimana bisa terluas di Asia Tenggara?" tanyanya retoris.

Pepen tidak diragukan lagi sebagai pemimpin yang toleran dan mengayomi. Salah satu pendeta di Bekasi, Pdt. Dr. Ir. Pati Stefanus Ginting, M.Th., ketua Sinode GKII menyebutnya sebagai Wali Kota yang berjiwa melayani dan ingin membuat semua warganya sejahtera, tanpa memandang SARA.

Pati Gintinmg. Foto: metanoiapublishing.com
Pati Gintinmg. Foto: metanoiapublishing.com
Pati pernah mendengar Pepen mengibaratkan dirinya seperti supir angkot. "Saya ini ibarat sopir angkot. Saya tidak bisa, dan tidak akan memilih-milih penumpang yang mau, dan akan naik ke angkot saya. Siapa saja yang menjadi penumpang saya, saya wajib melayani mereka, tanpa membeda-bedakan SARA," ujar Pati mengulangi Pepen.

Pati Ginting menilai Pepen  tahu persis apa yang sedang terjadi di tengah-tengah bangsa Indonesia saat ini. "Dan di tengah-tengah situasi yg demikian itu, dia telah dengan  berani mengambil risiko yang  tidak 'populer' di antara kebanyakan orang, yaitu menampilkan sikap yang 'super toleran'," ujar Pati.

Dengan semangat pria asal Sumatera Utara ini mengatakan bahwa di tangan Pepen, kota Bekasi yang tadinya sering di-bully sebagai kota kampungan, banjir dan juga sering disebut sebagai "sarang teroris", berubah menjadi kota yang modern.(Bersambung)

Selamat datang ke Kota Bekasi. foto: dari jabodetabek.deviantart.com
Selamat datang ke Kota Bekasi. foto: dari jabodetabek.deviantart.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun