Mohon tunggu...
Elvidayanty Darkasih
Elvidayanty Darkasih Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja lepas

Email : elvi.jambi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Koleksi Kliping Koran untuk Modal Siaran di Radio

5 Mei 2021   21:21 Diperbarui: 5 Mei 2021   21:26 1863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi kliping koran. (Foto : Elvidayanty)

"Kak, boleh minta koran bekas? Ada tugas kliping dari sekolah." 

Saya menyodorkan beberapa lembar koran bekas kepada adik yang kost di tempat saya, "kalo kurang, nanti boleh minta lagi, yang tidak terpakai tolong kembalikan, ya?" Ucap saya. 

Sekitar setengah jam kemudian, si adik kost balik lagi ke tempat saya, "korannya sudah kakak mutilasi semua. Nggak ada yang masih utuh, ya?" 

Saya tertawa dan menanyakan materi kliping yang dia butuhkan. Saya mencari beberapa lembar koran yang sudah saya kliping sesuai tema yang dia butuhkan, lalu meminta dia memfotokopi kliping tersebut. Kliping yang asli boleh dia bawa untuk tugas sekolah, yang fotokopi saya simpan. 

Hobi mengkliping koran sudah saya lakukan sejak SMP. Ketika itu, setiap pulang sekolah almarhum abah (panggilan bapak) selalu mengajak saya saya ke kantornya. Kebetulan sekolah saya dekat dengan kantor abah, demi menghemat ongkos, saya pulang ke rumah selalu barengan abah. 

Di kantor abah, saya mulai tertarik dengan tumpukan koran yang setiap hari datang. Awalnya saya hanya membaca untuk mengusir rasa bosan. Suatu hari, ada tulisan yang menarik di koran dan saya cerita ke abah. Abah lalu memberikan saya gunting, lem dan kertas bekas. Mengajari saya mengkliping koran. 

"Koran-koran itu, kalau sudah ditumpuk di situ, tandanya tidak dipakai lagi. Yang penting untuk kantor sudah diambil sama yang bertugas mengkliping koran di kantor." Kata abah. "Daripada suntuk menunggu jam pulang kantor abah, lebih baik kliping saja koran yang menarik buatmu." 

Sejak itu, sambil menunggu jam pulang kantor abah tiba, saya mengkliping koran yang ada di kantor abah. Dengan syarat, saya harus selesaikan PR dari sekolah dulu. Sejak saat itu, saya suka mengumpulkan kliping koran. Artikel apa saja saya kliping, dari kesehatan, ilmu pengetahuan, kolom opini, hingga cerpen. Yang tersisa dari koran kadang hanya iklan yang tidak saya kliping. 

Koleksi kliping koran. (Foto : Elvidayanty)
Koleksi kliping koran. (Foto : Elvidayanty)

Saat kuliah, beberapa artikel di kliping koran bisa saya gunakan sebagai bahan pustaka tugas-tugas kuliah. Itu sebabnya saya mengoleksi beragam jenis artikel. 

Beberapa kliping koran saya sering dipinjam untuk kebutuhan skripsi, tesis atau disertasi, tapi jarang ada yang kembali. Kadang, karena artikel di kliping itu menurut saya sangat penting, saya menjadi kesal dan mengumpat orang yang meminjam kliping saya. Saat ini, jika ada yang ingin meminjam kliping koran, saya hanya berikan fotokopiannya. Apalagi jika kliping tersebut sudah dibundel menjadi satu, semakin berat hati saya meminjamkan. Beruntung sekarang banyak mesin printer yang bisa berfungsi untuk fotokopi juga. 

Hobi mengumpulkan kliping koran ternyata sangat membantu saya ketika menjadi penyiar radio. Ketika saya menjadi penyiar radio, teknologi internet tidak semudah saat ini. Tidak ada script writer di radio tempat saya bekerja, penyiar harus menyiapkan semuanya sendiri. 

Beberapa teman penyiar saya, kadang terpaksa membeli beberapa majalah bekas untuk bahan siaran. Saya cukup membawa kliping koran untuk modal cuap-cuap di radio. Beberapa teman penyiar akhirnya lebih suka diberi jam siaran request lagu, karena hanya perlu membaca pesan-pesan pendengar yang dikirim lewat kupon siaran atau lewat telepon. 

Saat saya bekerja di radio untuk komunitas Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Jambi, saya juga membiasakan penyiar memanfaatkan kliping koran yang saya bawa untuk bahan siaran. Sehingga, tidak ada alasan untuk meminta kuota internet dengan dalih mencari materi siaran. 

Anak Rimba belajar siaran di Radio Benorfm. (Foto : Elvidayanty/dok. KKI Warsi)
Anak Rimba belajar siaran di Radio Benorfm. (Foto : Elvidayanty/dok. KKI Warsi)

Kliping koran juga membantu saya saat membuat beberapa konten pustaka audio yang beragam. Itu sebabnya, sampai hari ini saya masih hobi mengumpulkan berbagai artikel di koran untuk dikliping. Buat saya, membaca kumpulan artikel yang di kliping sama saja seperti membaca buku. 

Karena hobi membaca, selain koleksi kliping koran, saya juga memiliki beberapa koleksi buku. Ada beberapa buku yang berhubungan dengan pekerjaan saya di radio. Beberapa buku filsafat dan novel, juga buku resep masakan. 

Koleksi buku yang berkaitan dengan radio. (Foto : Elvidayanty)
Koleksi buku yang berkaitan dengan radio. (Foto : Elvidayanty)

Koleksi beberapa novel (foto : Elvidayanty)
Koleksi beberapa novel (foto : Elvidayanty)

Koleksi buku beragam tema. (Foto : Elvidayanty)
Koleksi buku beragam tema. (Foto : Elvidayanty)

Saya juga masih menyimpan buku dalam bahasa Arab, buku tua dengan sampul berbahan kain. Buku tersebut adalah hadiah dari sahabat abah. 

Buku berbahasa Arab
Buku berbahasa Arab "Kifayatul Akhyar" hadiah sahabat Abah. (Foto : Elvidayanty)

Buku tersebut adalah kitab ilmu fiqh, Kifayatul Akhyar. Usia buku ini mungkin lebih tua dari umur saya, namun kondisi fisiknya masih bagus dan nyaman untuk dibaca. 

Saat ini sudah ada pilihan membaca buku elektronik di gawai. Namun bagi saya, kliping koran, buku cetak, dan aroma kertas masih sulit tergantikan. 

Elvidayanty Darkasih, Jambi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun