Mohon tunggu...
Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - FAIRNESS LOVER

"... Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan." QS. Al Baqarah: 148

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips Hadapi "Si Rewel" dalam Organisasi

20 Februari 2024   13:00 Diperbarui: 20 Februari 2024   14:20 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quote Ali bin Abi Thalim. Dokpri by Canva

Mungkin Anda pernah menghadapi sosok anggota dalam organisasi  yang banyak maunya. Situasi di mana anggota organisasi tersebut banyak usulan, curhatan, kritik yang berkepanjangan, interupsi dan protes. Namun sosok ini terhadap tugasnya acap abai dan tidak bertanggung jawab.

Menghadapi sosok anggota yang rewel dalam sebuah organisasi  dapat menjadi tantangan yang cukup besar. Anda diposisikan untuk selalu dapat menahan diri dan tidak terpancing emosi, karena terpancing emosi artinya suasana berorganisasi menjadi tidak kondusif dan kontra produktif, serta  Anda pun terpancing menurunkan level kualitas diri sendiri, setidaknya dimata diri sendiri atau anggota lainnya, terlebih jika terlibat percekcokan atau bentuk hubungan kurang harmonis lainnya.

Dari pengalaman, saya ingin berbagai tips atau  beberapa solusi yang ternyata cukup efektif menghadapi si ”rewel” tadi. Perlu dicamkan disini, bahwa tips ini bukan semacam obat yang sekali telan pasti sembuh. Perlu sedikit kesabaran untuk terus mencoba sambil disesuaikan dengan karakter anggota organisasi atai tim dimaksud. Namun secara umum tips ini lumayan berhasil. Anda bisa menerapkannya untuk menjaga suasana tetap kondusif meskipun ada orang-orang dengan perilaku seperti disebut tadi, diantaranya:

1. Komunikasi Efektif dan Terbuka

Seringkali, perilaku rewel muncul karena kurangnya komunikasi yang efektif dan terbuka. Di era digital, ”kerewelan” tidak selalu berwujud kata-kata verbal, tetapi bisa melalui percakapan media WhatsApp dan media digital lainnya. Untuk ”menaklukkan si rewel” dengan komunikasi efektif dan terbuka tersebut saya melakukan misalnya dengan:

a. Jadwalkan pertemuan: Bisa dalam arti benar-benar bertemu face to face atau melalui telepon. Pastikan suasana komunikasi bersifat informal dan tidak mengintimidasi.

b. Berikan Ruang untuk Mengungkapkan Pendapat: Mulailah dengan memberikan kesempatan bagi anggota untuk menyampaikan pendapat, kekhawatiran, dan masalah yang mereka hadapi. Dengarkan dengan cermat dan tunjukkan empati terhadap perspektif mereka.

c. Beri Penguatan Positif dan Konstruktif:  Dalam arti berikan umpan balik yang positif tentang hal-hal yang mereka lakukan dengan baik, tetapi juga sampaikan dengan jelas dan tegas bahwa tanggung jawab terhadap tugas adalah bagian tak terpisahkan dari peran mereka dalam organisasi.

d. Diskusikan Impilkasi dan Tidak Bertanggung Jawab: Tinjau implikasi dari tidak bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan secara terbuka. Jelaskan bagaimana hal tersebut dapat berdampak negatif pada keseluruhan organisasi dan menciptakan ketidakstabilan.

e. Membuka Ruang Perbaikan: Ajak anggota untuk berkolaborasi mencari solusi. Tanyakan apa yang mereka butuhkan atau apa yang dapat membantu mereka menjadi lebih tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

Penting memahami managemen organisasi. Sumber: depok pos
Penting memahami managemen organisasi. Sumber: depok pos
2. Penetapan Tujuan dan Peran yang Jelas

Jika seseorang terlalu banyak bicara tanpa fokus pada agenda atau program yang konkret, pastikan bahwa setiap anggota organisasi memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan dan tanggung jawab mereka dalam organisasi. Penetapan tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan energi individu ke arah yang lebih produktif.

3. Fasilitasi Diskusi yang Terarah 

Ketika ada banyak usulan dan pembicaraan yang tidak terarah, perlu bagi Anda sebagai pimpinan organisasi atau setidaknya pimpinan forum, untuk memfasilitasi diskusi agar tetap pada topik yang relevan dengan pekerjaan atau program. Gunakan teknik-fasilitasi diskusi seperti menetapkan agenda, menetapkan waktu untuk setiap topik, dan mengarahkan diskusi kembali ke tujuan utama.

4. Memberikan Tanggung Jawab yang Tepat 

Berikan tugas atau tanggung jawab kepada individu yang rewel yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Dengan cara ini, mereka dapat merasa dihargai dan lebih terlibat dalam pekerjaan yang lebih produktif.

5. Jelaskan Harapan

Tegaskan kembali harapan Anda terhadap anggota organisasi, termasuk tanggung jawab mereka terhadap tugas yang diberikan. Anda dapat memberikan gambaran dampak negatif dari ketidakbertanggungjawaban dalam organisasi.

6. Identifikasi Masalah dan Solusi

Ajak anggota yang protes untuk bersama-sama mengidentifikasi akar masalah dan mencari solusinya. Diskusikan secara konstruktif merupakan cara untuk meningkatkan tanggung jawab dan kinerja anggota.

Rapat MTQ Tk. Kecamatan Tahun 2022.  Dokpri
Rapat MTQ Tk. Kecamatan Tahun 2022.  Dokpri
7. Berikan Bimbingan dan Dukungan 

Mungkin ada anggota yang membutuhkan bimbingan tambahan atau dukungan untuk menyelesaikan tugas mereka dengan baik. Tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu mereka mengatasi hambatan yang mereka hadapi.

8. Penegakan Aturan 

Pastikan bahwa aturan dan kebijakan organisasi ditegakkan secara konsisten. Jika ada anggota yang secara konsisten tidak memenuhi tanggung jawab mereka, Anda perlu mengambil tindakan sesuai dengan kebijakan organisasi.

9. Peningkatan Keterlibatan, Apresiasi dan Penguatan Positif

Peningkatan keterlibatan dan motivasi individu dalam organisasi dapat membantu mengurangi perilaku rewel. Ajak mereka berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, berikan pengakuan atas kontribusi mereka, dan berikan dukungan dalam pengembangan karier mereka. Hal ini menjadi bentuk apresiasi penguatan positif kepada anggota yang bertanggung jawab dan berkontribusi secara positif dalam organisasi. Apresiasi menjadi tambahan ”energi” dan dapat memotivasi anggota lain untuk melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

10. Edukasi dan Pelatihan

Dalam hal-hal tertentu atau konteks tertentu, perlu juga memfasilitasi untuk dapat mengikutsertakan dalam pelatihan tambahan untuk membantu anggota meningkatkan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

11. Penegakan Aturan dan Konsistensi

Pastikan untuk memberlakukan aturan dan standar perilaku yang jelas dalam organisasi. Jika seseorang melanggar aturan atau mengganggu produktivitas organisasi, berikan umpan balik secara konstruktif dan lakukan tindakan yang sesuai.

12. Lakukan Evaluasi

Lakukan evaluasi berkala terhadap kinerja anggota dan efektivitas strategi yang telah diterapkan. Siapkan untuk merevisi pendekatan jika diperlukan.

Dengan menerapkan tips di atas, Anda dapat memperkuat budaya organisasi yang positif dan membantu menghadapi individu yang rewel dalam organisasi, namun tetap dapat menjaga suasana yang kondusif untuk produktivitas dan kerjasama sebuah tim. Selamat, Anda akan menjadi lebih sabar. Wallahu a'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun