Mohon tunggu...
Elsya Nadia
Elsya Nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Prodi PIAUD

Saya suka menulis, memasak, dan membuat kerajinan tangan , saya suka melakukan hal hal yang hasilnya membuat saya senang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Eca dan Mpus

16 Mei 2024   12:54 Diperbarui: 16 Mei 2024   13:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://id.pngtree.com/freepng/little-girl-with-cat_7174271.html

Di sebuah kota kecil yang ramai dengan aktivitas sehari-hari, tinggal seorang gadis bernama Eca. Eca adalah seorang pecinta kucing yang memiliki kelembutan hati terhadap hewan-hewan kecil.

Suatu hari, ketika pulang dari sekolah, Eca menemukan seekor anak kucing kecil yang tampak kehilangan ibunya dan kelaparan di depan pintu rumah Eca. Kucing itu juga terluka di bagian kakinya yang membuat Eca merasa sangat sedih dan kasihan terhadap anak kucing itu. Eca langsung merasa iba melihat mata kucing kecil yang sayu itu. Tanpa ragu, ia membawa kucing itu ke dalam rumahnya dan memberinya makanan. Eca juga merawat kaki anak kucing itu. Dengan penuh kasih sayang, Eca memberi anak kucing tersebut nama Mpus, karena anak kucing itu selalu bersikap manja saat dipanggil Mpus. Anak kucing itu memiliki bulu belang yang lebat mirip dengan corak harimau dan kumis yang panjang.

Sejak hari itu, persahabatan antara Eca dan Mpus tumbuh dengan cepat. Mpus tidak pernah meninggalkan sisi Eca, bahkan tidur di ujung tempat tidurnya setiap malam. Eca dan Mpus menjadi pasangan yang tak terpisahkan.

Suatu hari, Eca mengalami hari yang sulit di sekolah. Ia merasa kesepian dan kecewa. Ketika ia tiba di rumah, Mpus segera mendekatinya dan menyentuhnya dengan lembut. Mpus seolah-olah mengerti perasaan Eca, memberikan kenyamanan dan kehangatan dengan kehadirannya.

Setiap kali Eca pulang dari sekolah, Mpus selalu menunggu dengan setia di depan pintu, sementara ekornya bergoyang-goyang kecil sebagai tanda kebahagiaan. Mpus juga menjadi teman setia Eca saat ia belajar di ruang tamu, duduk di sebelahnya sambil sesekali menjilati tangan Eca.

Suatu malam, ketika hujan deras turun, Eca menyadari bahwa Mpus tidak pulang seperti biasa. Cemas, Eca mencari Mpus di sekitar rumah, memanggil namanya berkali-kali. "Mpusss... Di mana kamuu?"(teriak Eca). "Meongg.. meongg.."(terdengar suara Mpus). Hingga akhirnya, Eca menemukan Mpus yang terlindungi di bawah teras rumah, basah kuyup namun setia menunggu.

Dalam momen-momen sulit dan bahagia, persahabatan Eca dan Mpus tumbuh menjadi ikatan yang kuat. Mpus membawa keceriaan, kehangatan, dan kehadiran yang penuh cinta dalam hidup Eca. Eca merawat Mpus hingga menjadi kucing dewasa yang sangat lucu. Bersama-sama, mereka membuktikan bahwa persahabatan sejati tak mengenal batas spesies, melainkan tumbuh dari hati yang penuh kasih sayang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun