Mohon tunggu...
Elsa Restu Juliana
Elsa Restu Juliana Mohon Tunggu... Mahasiswa PGSD UMKUNINGAN

let’s grow up togather

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru SD sebagai Role Model : Bagaimana Menjadi Contoh yang Baik bagi Siswa (Mahasiswa PGSD UMKUNINGAN)

1 Juli 2025   10:16 Diperbarui: 2 Juli 2025   19:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru SD sebagai Role Model: Bagaimana Menjadi Contoh yang Baik bagi Siswa


Karang Tawang -- Di masa kanak-kanak, apa yang dilihat lebih mudah diingat dibandingkan apa yang diajarkan. Di sekolah dasar, di mana anak-anak sedang dalam proses pembentukan karakter, sosok guru bukan hanya pengajar, melainkan juga cermin bagi perilaku mereka. Di SD Negeri 02 Karang Tawang, peran guru sebagai role model (teladan) menjadi salah satu pilar penting dalam proses pendidikan.

"Anak-anak meniru lebih cepat daripada mereka mengerti. Maka sebelum kami mengajarkan disiplin, tanggung jawab, dan empati, kami harus terlebih dahulu mempraktikkannya," ujar Ibu Lili Holodah, S.Pd, Kepala Sekolah SDN 02 Karang Tawang, saat ditemui tim Kompas.

Guru sebagai Cermin Nilai-Nilai Karakter
Di lingkungan sekolah dasar, guru merupakan figur otoritatif yang paling sering berinteraksi langsung dengan siswa. Oleh karena itu, perilaku guru baik saat mengajar maupun dalam aktivitas sehari-hari secara tidak langsung menjadi "buku hidup" yang dibaca anak-anak.

"Seorang guru tidak boleh hanya baik di depan kelas saat mengajar. Di luar kelas, di kantin, saat berinteraksi dengan orang tua atau petugas kebersihan, anak-anak tetap mengamati. Semua menjadi pelajaran bagi mereka," jelas Ibu Lili.

Sikap sederhana seperti datang tepat waktu, menyapa dengan sopan, meminta maaf saat keliru, atau mengakui kesalahan di depan siswa, adalah bentuk keteladanan nyata yang sangat membekas di hati anak.

Menjadi Teladan dalam Perilaku dan Emosi
Ibu Lili menjelaskan bahwa tantangan menjadi teladan tidak selalu mudah. Guru dituntut untuk mampu mengelola emosi, bersikap adil, serta menjaga tutur kata, meskipun dalam situasi yang melelahkan sekalipun.

Saat guru marah dengan bijak dan tidak membentak, siswa belajar bagaimana menghadapi kemarahan. Ketika guru memberi pujian secara tulus, siswa belajar menghargai. Keteladanan bukan hal besar, tapi konsistensi dalam hal kecil," tambahnya.
Di SDN 02 Karang Tawang, guru dilatih untuk menyadari bahwa mereka sedang "diamati" setiap saat.

Teladan dalam Belajar dan Berkembang
Selain menjadi contoh dalam perilaku, guru juga diharapkan menjadi teladan dalam semangat belajar dan berkembang. Di SDN 02 Karang Tawang, para guru secara aktif mengikuti pelatihan, diskusi kelompok, dan program pengembangan kompetensi yang rutin dilakukan oleh sekolah maupun dinas pendidikan.

"Kami ingin anak-anak semangat belajar. Maka gurunya juga harus terus belajar. Kalau guru terbuka menerima kritik, mau belajar hal baru, itu akan ditiru oleh siswa. Mereka akan tahu bahwa belajar itu tidak berhenti meski sudah dewasa," terang Ibu Lili Holodah.

Menurutnya, guru tidak boleh merasa cukup hanya dengan pengetahuan akademik. Perubahan zaman, teknologi, dan karakter anak zaman sekarang menuntut guru untuk terus menyesuaikan pendekatan dan metode pengajaran.

Teladan dalam Kejujuran dan Integritas
Nilai kejujuran dan tanggung jawab juga ditekankan sebagai sikap utama yang harus dicontohkan oleh guru. Guru-guru di SDN 02 Karang Tawang diajak untuk tidak hanya mengajarkan nilai kejujuran dalam teori, tetapi menunjukkannya secara nyata.

"Kalau guru mengajarkan jujur, tapi tidak tepat waktu, atau mencari alasan ketika lupa membawa bahan ajar, anak-anak akan bingung. Keteladanan itu harus sejalan antara perkataan dan tindakan," tegas Ibu Lili.

Integritas seorang guru menjadi pondasi bagi kepercayaan siswa. Jika guru konsisten dalam sikap dan perbuatannya, maka siswa akan tumbuh dalam lingkungan yang penuh rasa hormat dan kepercayaan.

Menjadi Figur yang Menginspirasi
Menjadi role model juga berarti mampu menginspirasi. Guru harus menunjukkan bahwa setiap anak punya potensi, bahwa gagal itu wajar, dan bahwa keberhasilan datang dari ketekunan.

"Saya selalu mengingatkan guru-guru kami bahwa setiap tatapan anak adalah harapan. Kita bisa jadi seseorang yang mengubah arah hidup mereka hanya dengan satu kalimat penyemangat, atau satu sikap penuh perhatian," ujar Ibu Lili penuh haru.

Guru bukan hanya mengajar ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk impian dan masa depan. Oleh karena itu, sikap positif, semangat, dan kasih sayang harus terus hadir dalam setiap proses pembelajaran.

Penutup: Keteladanan adalah Pendidikan Terbaik
Di SDN 02 Karang Tawang, menjadi guru berarti bersedia menjadi contoh. Di depan siswa, guru adalah teladan dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Keteladanan bukan hanya pelengkap, tapi inti dari pendidikan itu sendiri.

"Bagi kami, guru bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa. Guru adalah lentera---yang memberi arah tanpa harus meneriaki. Dan keteladanan adalah cahaya paling terang yang bisa kita berikan kepada anak-anak," tutup Ibu Lili Holodah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun