Mohon tunggu...
Elsa Fy
Elsa Fy Mohon Tunggu... Administrasi - :)

reading and writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Laila

16 September 2018   10:16 Diperbarui: 30 Desember 2018   18:08 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : unsplash.com/@thomaskinto

19 Agustus 1995

Aroma khas tanah tersiram hujan membuat ku sedikit relaksasi karena gugup. Dari jendela kamar kulihat daun-daun pisang penuh dengan bulatan-bulatan air,  baru saja desa ku tercinta diguyur hujan lebat. Buah pisang yang mulai menguning warnanya jadi semakin cerah karena habis dibasahi air hujan.

Tidak jauh dari rumpun pisang ada sembilan anak-anak Bebek beserta induknya milik pak Parno tetanggaku sedang asik makan di selokan. Kesembilan anak bebek itu lucu-lucu baru menetas satu minggu yang lalu.

Warna bulunya amat cantik kombinasi antara kuning lembut dengan hitam kecoklat-coklatan.Didekat selokan tidak jauh dari bebek ada lumut spesies Riccardia Indica warnya hijau menyejukkan. 

Lima belas menit setelah hujan langit kembali cerah, awan Altokumulus  kembali memutih menghiasi langit senja . Ada pelangi melingkar terlihat diseberang persawahan kampung kami. 

Aku ingin berbisik kepada anak-anak bebek, kepada butiran-butiran air di daun pisang,  kepada buah pisang yang mulai menguning,  kepada lumut, kepada awan-awan, kepada pelangi diseberang sana, kepada semilir angin bahwa hari ini aku sangat bahagia. 

Aku ingin berbagi kebahagian kepada semuanya, aku ingin memeluk ayah ibu yang sudah jauh disurga sana. Hari ini kamarku semerbak dengan harum bunga melati,  hari ini aku memakai kebaya putih ibuku, hari ini aku jadi pengantin. Wahai semua berbahagialah bersamaku.

23 Febuari 1992

Usiaku sudah hampir menginjak kepala tiga, bulan ini umurku dua puluh sembilan tahun enam bulan. Semua sahabat karibku sudah pada menikah Utari, Nani, Susi, Pika, Nina mereka sudah hidup bahagia dengan suami mereka masing-masing.  

Saat-saat rasa sepi belum mempunyai pasangan hilang ditelan kesibukanku berjualan Bakso dipasar.Aku sibuk dari pagi hingga menjelang magrib. Ketika malam aku sibuk menyiapkan untuk keperluan jualan besoknya lagi, begitu seterusnya hingga aku lupa bahwa aku bukan remaja lagi. 

Aku sibuk mengurus ke tiga adik-adik ku Tomi tahun ini masuk SMP, Rara baru tamat SMP dan harus lanjut SMA dan yang paling menjadi pusat perhatianku adalah Tiara sebentar lagi akan lulus dari SMA. Bagaimanapun caranya aku harus menyekolahkan Tiara sampai jadi sarjana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun