Mohon tunggu...
Robertus Elyakim Lahok Bau
Robertus Elyakim Lahok Bau Mohon Tunggu... Pegiat Literasi di Komunitas Secangkir Kopi

Aktif menulis di media masa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sandiaga Uno dan Kabupaten Nangalimang, Sombong...

26 Februari 2019   09:01 Diperbarui: 26 Februari 2019   09:58 3944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iya menjengkelkan karena apa yang mungkin tidak disampaikan oleh Capres-Cawapres akan dibumbumaniskan secara tegas oleh para tim sukses bahwa calon presiden kami akan melakukan begini begitu dan seterusnya.

Hal yang paling menyebalkan ketika narasi-narasi kecil dari masyarakat tentang keluh kesah mereka dianggap sebagai hoax. Contoh kasus baru saja terjadi kemarin, 26/02/19 di Maumere. 

Pada kunjungsn Sandiaga Uno ke Maumere NTT, seorang ibu bernama Fransiska mengeluhkan tentang kesulitan mendapatkan pupuk untuk bertani. Ibu tersebut mengatakan bahwa mereka pernah mendapatkan bantuan pupuk tetapi sekarang tidak sehingga sekarang ia memilih untuk tidak lagi bertani.

Ketika hal ini diceritakan kembali oleh Sandiaga Uno dalam postingannya di media sosial, Ia habis dibantai oleh sebagian nitizen media sosial dari NTT dengan sebutan hoax karena salah menulis Kabupaten Nangalimang. Seharusnya Kabupaten Sikka.

twitter sandiaga uno
twitter sandiaga uno
Apakah sah menghukum kesalahan penulisan seperti ini. Jawabannya sah. Alasannya, bisa saja Sandiaga Uno tidak mengetahui kabupaten yang sedang dia kunjungi yakni kabupaten Sikka atau tahu tentang hal ini dan tidak fokus karena bisa saja yang dimaksud adalah kelurahan Nangalimang tetapi ditulis Kabupaten Nangalimang.

Sah jika publik mengatakan bahwa hal tersebut keliru dan sah jika publik bisa memahami bahwa hal tersebut kekeliruan penulisan.

Terlepas dari kekeliruan penulisan tersebut, menurutmu mana yang lebih penting, membicarakan narasi kecil ibu Fransiska atau terus mencemooh kekeliruan Sandiaga Uno yang salah mengetik?

Yah, narasi kecil dari orang orang yang tidak bernama habis dibabat oleh masyarakat sendiri. Demi kemenangan capres dan cawapres kita, narasi kecil yang sedang dikeluhkan oleh seorang ibu tak penting lagi dibicarakan. Buat apa membicarakan keluhan ibu tersebut, toh dia cuma seorang yang tidak mau membeli pupuk sendiri.

Atau jangan-jangan ibu tersebut sedang disetting untuk menyampaikan keluhan tersebut. Ibu tersebut mungkin bagian dari Hoax. Maka mari kita hajar Sandiaga Uno yang telah menyebarkan berita bohong atas kesalahan penulisan seperti itu. Sombong!

Narasi kecil tentang pupuk yang sekarang  sulit didapat oleh petani-petani kecil seperti ibu Fransiska adalah narasi yang tidak akan valid menurut pendukung  pasangan calon tertentu. Yah narasi-narasi kecil dari orang orang tak bernama akan hilang ditelan hoax.

Janganlah kau mengeluh tentang ketidakadilan, ketimpangan sosial, gaji yang kecil, biaya hidup yang semakin meningkat, pelanggaran HAM, dan kemerosotan nilai nilai hidup sebab engkau akan dianggap sebagai manusia hoax penyebar kebencian terhadap penguasa. Bercukuplah dengan apa yang ada, bekerjalah dengan keras sebab urusan pribadimu bukan tanggung jawab pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun