Belum diketahui secara pasti tokoh pendiri masjid Baitul Mu'minin tersebut, namun berdasarkan informasi di lapangan bahwa masjid/surau tersebut telah ada sejak masa Haji Sulaiman masih hidup, bahkan menurut informasi beliaulah yang mendirikannya.
![Masjid Baitul Mukmin Desa Peradong yang didirikan pada tahun 1875, oleh Haji Sulaiman](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/22/gambar-2-baitul-mukminin-5c46cf0bbde5754ef31c1d36.jpg?t=o&v=555)
![Masjid Al 'Amal Dusun Menggarau yang didirikan oleh Muhammad Alimun (Atok Bok/Buter) pada tahun 1980-an](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/22/gambar-2-msj-al-amal-5c46d08a677ffb39102dc788.jpg?t=o&v=555)
Kopiah ini disebut sebagai kopiah Haji Sulaiman, dan ini merupakan perangkat yang selalu melekat pada beliau. Tidak banyak penjelasan mengenai kopiah ini, akan tetapi jika dilihat dengan seksama, kopiah ini terbuat dari bahan alam yang telah dianyam. Bagian anyaman dari bahan alam tersebut sebagai bagain dalam, kemudian bagian atas di letakkan anyaman seperti dari bahan lalalangan, terakhir dililitkan dengan sorban.
![Kopiah Haji Sulaiman, yang dikenal sebagai tokoh agama dan penyebar Islam di daerah tersebut (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/22/gambar-4-kopiah-h-sulaiman-copy-5c46cf2643322f6d31243ff7.jpg?t=o&v=555)
h.Bedug
Bedug adalah sebagai alat yang digunakan untuk memanggil atau memberitahukan waktu shalat lima waktu. Pemukulan bedug selalu diakhiri dengan pukulan setelah jeda sejenak sesuai dengan jumlah raka'at dalam shalat tersebut. Bahan bedug ini terbuat dari kayu yang telah dibelah-belah dan disusunkan membentuk seperti lingkaran dengan rongga lobang di kiri dan kanan.
![Bedug tua yang ada di Masjid Baitul Mukminin Dusun Peradong](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/22/gambar-5-bedug-copy-5c46d3dac112fe33a13ac2cf.jpg?t=o&v=555)
Oleh: Suryan
Pemerhati Manuskrip/Naskah Kuno dan Sejarah LokalÂ