Mohon tunggu...
Elok Narulita Puspa
Elok Narulita Puspa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Elok Narulita Puspa

A student

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Indonesia dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Dibarengi Tantangan Pasca Pandemi

27 April 2021   23:10 Diperbarui: 27 April 2021   23:28 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam perkembangan covid-19 yang semakin lama semakin parah, negara-negara di dunia termasuk Indonesia menerapkan sistem lock-down yang bertujuan untuk mengunci penyebaran dari virus ini. Akibat yang ditimbulkan oleh kebijakan lock-down ini mengakibatkan transportasi yang berhenti serta proses pendidikan yang terhambat. Hal ini tentu saja mengakibatkan perubahan paradigma dalam masyrakat, dengan adanya pembatasan interaksi secara langsung maka para pelaku kepentingan baik industri, pendidikan ataupun yang lainnya mau tidak mau mencari sebuah solusi untuk tetap menyambung aktivitas yang sempat terganggu karena adanya bencana non alam ini. Teknologi yang dulunya dianggap asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sekarang seperti sebuah kebutuhan yang wajib dimengerti oleh masyarakat. 

Kita ambil contoh seperti pemanfaatan teknologi pada sektor pendidikan negara China yang merupakan asal dari virus ini. Dikatakan bahwa pendidikan online disana juga terdapat peningkatan yang signifikan. Pada 27 Januari 2020, Kementrian pendidikan pemerintah pusat telah menyatakan penundaan kelas sampai musim semi selesai. 

Dari sini terdapat peningkatan instan yang drastis dalam pendidikan dengan memanfaatkan internet (online education) dilihat dari data yang awalnya yaitu 0,52 juta pengguna menjadi 11,54 juta pengguna (users) dalam seminggu (28 Januari 2020 sampai 6 Februari 2020). Hal ini juga terjadi di Indonesia, semenjak ditetapkannya work from home oleh pemerintah para pelaku pendidikan seperti guru dan dosen memanfaatkan berbagai layanan internet seperti zoom meeting, google classroom dan sebagainya untuk tetap berkomunikasi dan berinteraksi antar pengajar dan pelajar. Satu lagi contoh yaitu seperti yang dikutip dari artikel Digital Technology and COVID-19. 

Dijelaskan bahwa teknologi dapat meningkatkan taraf pendidikan dan komunikasi kesehatan yang mana diberikan contoh pemanfaatan teknologi oleh pemerintah Singapura yang telah bekerjasama dengan WhatsApp untuk memudahkan masyarakat memperoleh informasi tentang Covid-19 dan kebijakan pemerintahnya. Pemerintah Indonesia juga mengembangkan berbagai teknologi yang menunjang kemaslahatan masyarakatnya. 

Contoh yang kita ambil yaitu GeNose. Teknologi pengendus elektronik cepat dan berbiaya rendah yang merupakan inovasi pertama di Indonesia untuk mendeteksi COVID-19 melalui hembusan napas. GeNose ini menggunakan sistem cloud computing untuk mendapatkan hasil diagnosa secara real time sehingga diharapkan mampu mempercepat proses tes covid-19 dan menghilangkan ketakutan masyarakat untuk melakukan tes deteksi covid-19.

Sektor pariwisata juga tidak luput dari terjangan badai covid-19. Dikutip dari sebuah jurnal nasional, dikatakan bahwa para pelanggan sebagian melakukan cancel atas order tiket penerbangan. Hal ini berdampak pada anjloknya harga tiket pesawat karena maskapai mengambil langkah dan kebijakan dengan memberi potongan harga pesawat tujuan Yogyakarta, Belitung, Manado, Batam, Labuan Bajo, Bintan, Malang, Lombok, Denpasar dan Danau Toba. Potensi wisata-wisata daerah yang seharusnya menjadi sumber pendapatan daerah tentunya sedang lesu karena adanya wabah ini.

Menilik kembali mengenai keterkaitan pandemi covid-19 dengan revolusi industri 4.0, ada hal yang menarik yang bisa kita ambil dari sejarah pandemi-pandemi yang pernah melanda dunia sebelum ini. Contohnya adalah sebuah penyakit yang dinamakan "Black Death" yang memakan korban sekitar 60 persen populasi masyarakat Eropa pada masnya. Dampak dari wabah tersebut yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang masih bertahan pasca pandemi.. 

Beberapa wabah yang telah terjadi tentunya mengingatkan kita betapa pentingnya penelitian untuk menangani pandemi Covid-19 supaya tidak berakibat terlalu fatal kedepannya. Terlebih lagi dengan populasi manusia saat ini yang jauh lebih banyak dan mobilitas perpindahan yang semakin mudah sehingga potensi penyebaran virus bisa lebih besar dan mudah.

Pada masa pandemi saat ini, kita secara tidak langsung juga merasakan perubahan sejarah dunia dimana sebelum pandemi pekerjaan yang harus dilakukan secara konvensional atau secara langsung, kini dapat dikerjakan secara online atau dengan memanfaatkan internet. Revolusi Industri 4.0 yang digemborkan sejak lama kini seakan menunjukkan manfaatnya yaitu dilakukan penerapan dalam pekerjaan salah satunya dengan bekerja dari rumah atau popular dengan istilah Work from home meskipun dilakukan secara selektif. Hal ini menjadi suatu tonggak sejarah dalam perkembangan layanan yang diberikan kepada publik, terutama di lingkungan pemerintahan yang senantiasa perlu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan berintegritas.

COVID 19 telah menyadarkan dunia tidak terkecuali Indonesia untuk memanfaatkan revolusi industri 4.0 era digital dalam keseharian. Dengan adanya Covid-19, berbagai pelaku kegiatan baik ekonomi, pendidikan dan lainnya kemungkinan besar akan mengalokasikan kebutuhan solusi Internet (digital) untuk menyambung keberlangsungan kegiatan mereka tersebut. 

Dengan adanya pandemi ini pula sebagian pelaku usaha diperkirakan akan mendigitalkan seluruh proses bisnisnya sedikit demi sedikit. Baik dari semua divisi atau unit maupun dari jenjang bawah sampai atas. Covid-19 akan mempermudah peran Revolusi Industri 4.0 dalam memeberikan solusi produktivitas dan peningkatkan efisiensi dalam segala aspek yang didukung. Dengan demikian, akan tercipta suatu wadah yang tepat untuk berlangsungnya kegiatan yang sifatnya berkelanjutan dan efisien. Kebijakan lock-down juga seharusnya berpengaruh pada pernyebaran virus ini, tetapi apabila dilakukan lock-down total maka sekiranya Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhannya untuk berdiri sendiri tanpa berhubungan dengan negara lain. Oleh karena itu, masyarakat senantiasa dihimbau untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah (work from home) dan tetap mematuhi protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun