Mohon tunggu...
Ellyta Lufihasna Wakhanda
Ellyta Lufihasna Wakhanda Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger | Full time mom | Magister Pendidikan

Sedang belajar menulis secara konsisten :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Strategi Sukses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru): Tidak Cukup Hanya Promosi!

26 Mei 2023   22:00 Diperbarui: 5 Juli 2023   19:32 16091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalin kemitraan dengan sekolah pada jenjang di bawahnya adalah salah satu strategi yang efektif. Selain itu, menjalin kemitraan juga dapat dilakukan dengan Lembaga Bimbingan Belajar, Lembaga Penyalur Kerja/Badan Latihan Kerja dan beberapa lembaga lainnya yang kiranya relevan dengan latar belakang sekolah. Dengan menjalin kerja sama maka sekolah Anda akan menjadi lebih 'terlihat' oleh masyarakat.Cara ini dengan membuat event promosi dan presentasi, setelah pihak sekolah mengajukan dan memberikan tawaran kerja sama kepada pihak sekolah yang jenjangnya lebih rendah. Pada jalinan kemitraan, tentu yang diharapkan adalah adanya simbiosis mutualisme.

Jadi, tawarkan sebuah kesepakatan yang win-win solution bagi kedua belah pihak sekolah, maka besar kemungkinan cara ini akan dapat terealisir. Misalnya, dengan memberikan kuota atau 'jatah kursi' dan bisa masuk jalur tanpa tes, diskon/potongan harga biaya masuk, keringanan dalam pembayaran,  beasiswa pendidikan atau memberi bonus/merchandise pada beberapa peserta didik yang mendaftar lebih dulu.

3. Brand Positioning Sekolah

Strategi branding yang bisa dilakukan sebagai ciri khas yang bisa dilakukan dan diunggulkan sekolah adalah dengan membangun tradisi kompetisi dan prestasi. Sekolah bisa secara aktif mengikuti lomba atau menyelenggarakan lomba di institusinya. Sekolah secara berkala membuat dokumentasi pada setiap program kegiatan dan membagikannya di website dan media sosial. Selain itu juga membuat dan melakukan testimoni alumni sebagai  pelanggan yang pernah mendapatkan pelayanan oleh sekolah.

Sebuah image lembaga atau sekolah perlu dibangun dengan perencanaan yang matang, sesuai dengan visi misi lembaga dan juga marketable, sehingga membuka peluang lembaga untuk mendapat murid yang sesuai target kualitas dan kuantitas. Keahlian komunikasi yang bisa menyampaikan informasi, sosialisasi, dan promosi tentang sekolah sangat diperlukan. Menyampaikan informasi harus efektif. Informasi yang disampaikan terlalu banyak atau terlalu sedikit juga akan menimbulkan perbedaan persepsi di masyarakat. Membangun branding sekolah adalah suatu cara seseorang membedakan satu sekolah dengan sekolah lainnya. Dengan kata lainnya sekolah memiliki citra visual dan pesan yang masuk atau terekam di ingatan seseorang bila mendengar nama sekolah tersebut.

4. Kemudahan Layanan dalam Pendaftaran (One Day Service)

Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini sistem penerimaan peserta didik baru di lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan inovasi, guna mempermudah pelaksanaan penerimaan peserta didik baru dan juga untuk promosi sekolah dalam menarik minat pendaftar, apalagi untuk lembaga pendidikan swasta. Proses peneriman peserta didik baru kini bisa dilaksanakan dengan singkat, efektif dan efesien, yang sering kita kenal dengan sistem pelayanan "One Day Service (ODS)".

One day service adalah sistem pelayanan sehari untuk seleksi calon peserta didik baru. Artinya, dalam satu hari, calon peserta didik baru bisa melakukan pendaftaran, seleksi tes dan wawancara, untuk selanjutnya dapat langsung mengetahui hasilnya, jika lulus maka langsung bisa melakukan registrasi. Sistem ini bisa dilakukan secara offline dengan calon peserta didik datang langsung ke sekolah atau secara online dengan menggunakan layanan internet.

5. Menjalin Hubungan dengan Pelanggan

Sekolah yang unggul baik negeri maupun swasta adalah organisasi yang dalam istilah Peters dan Waterman, menjaga hubungan dengan pelanggannya dan memiliki obsesi terhadap mutu.  Dengan adanya hubungan yang terjalin baik dengan pelanggan, maka sekolah bisa jadi dapat bonus promosi konvensional yang paling ampuh yaitu promosi dari mulut ke mulut. Nah, teknik tidak bisa dibangun dengan instan. Pihak sekolah harus mampu memberikan layanan pendidikan terbaik bagi para peserta didik terlebih dahulu, sehingga mereka merasakan manfaatnya.

Jika para alumni mendapatkan manfaat yang signifikan, maka tanpa diminta pun mereka akan dengan senang hati merekomendasikan sekolah almamaternya. Bahkan tidak perlu menunggu para peserta didik itu lulus dulu, jika pelayanan pendidikan sekolah benar-benar berkualitas, mereka pun akan suka rela memberikan rekomendasi bagi kenalannya atau kerabatnya. Jika suatu sekolah telah mencapai titik ini, promosi sekolah menjadi hal yang mudah. Tugas sekolah hanya terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik dan pelanggan lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun