Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

7 Tips Jitu Cara Memasak Sehat dan Menyenangkan bagi Pemula

5 Juni 2021   14:03 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:49 1273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memasak. Sumber: Kompas.com

Masa Covid-19 ini membuat banyak kalangan menjadi gemar memasak. Yang tadinya memang suka memasak, menjadi makin suka memasak. Yang tadinya malas dan enggan memasak, sekarang mulai suka memasak. 

Bahkan ada teman saya yang bilang, Covid-19 ini telah mengubahnya dari seorang penyantap yang tinggal makan apapun makanan yang disediakan di meja makan kini menjadi chef jago di rumahnya. Siap buka restoran nanti, katanya, bercanda, wow keren. Saya, dari kaum yang timbul tenggelam dalam memasak, eh sekarang rajin memasak lagi.

Bagi orang yang paham dunia kuliner, pasti paham pentingnya memasak yang sehat. Faktanya, banyak orang jago memasak belum tentu tau atau aware cara memasak sehat. Apalagi bagi pemula. Ya pemula

Memasak itu menyenangkan. Bagi saya tak hanya itu. Selain menyenangkan dan mengenyangkan, memasak juga sebuah jalan untuk membuat kita tau dan bertanggung jawab terhadap apa yang kita makan. 

Dengan memasak sendiri, kita tau bahan yang kita masak dan kita tau bagaimana cara kita memasaknya. Hal yang belum kita tau adalah, apakah cara kita memasak sudah benar? tepatnya sehat

Selain sehat, bagi saya memasak juga harus menyenangkan. Kenapa sehat dan menyenangkan itu penting. Kenapa harus menyenangkan? ya supaya kita jadi betah memasak. Jika cara memasak sehat itu ribet dan berbelit-belit, bagaimana kita akan betah memasak, apalagi pemula.

Berikut tips jitu cara memasak sehat dan menyenangkan bagi pemula yang saya rangkum berdasarkan pengalaman memasak saya, juga pengalaman saya melihat para rekan dan keluarga yang tergolong pemula dalam memasak.

Sumber Foto: istock getty images
Sumber Foto: istock getty images
1. Pertama, harus yakin dan paham bahwa makanan sehat hanya berasal dari bahan mentah (raw matterial) yang sehat. Untuk yakin dan paham yan tinggal rajin-rajin baca baca buku, baca terbitan. Ingat-ingat lagi pelajaran sekolah. Rajin liat vlog tentang makanan sehat dan memasak  sehat (healthy food  and healthy cooking). 

Ngobrol dan diskusi dengan teman dan keluarga yang agak pakar kuliner dan pakar gizi, apalagi kalau ada yang memang pakar lebih bagus lagi. Dengan rajin membaca dan diskusi anda akan tau pentingnya bahan mentah yang sehat. Termasuk pentingnya menggunakan bahan alami dan sehat. 

Saya sejak saya paham bahayanya perwarna buatan, mungkin sejak SMA, menghindari penggunaaan bahan pewarna buatan. Sekalipun diklaim sebagai pewarna makanan, akan saya hindari. Mau bikin srikaya pandan, saya blender daun pandan dan daun suji. 

Mau mendapat warna masakan cantik, perpaduan warna menarik hijau, merah kuning, tinggal gunakan sayuran yang kaya warna, wortel, sawi, kacang panjang, cabe, tomat, dll. Sayur lodeh saya warnanya cantik karena sayurannya beraneka warna. 
2. Kedua, Paham ilmu dasar cara memasak sehat dan menyenangkan. Hal mendasar si pemasak harus dalam kondisi fit dan sehat. Jangan  memasak kalau sedang pusing atau uring-uringan. Atur waktu dan sikon memasak. Kemudian pahami hal yang mendasar dan basic dalam memasak. Misal, Ketika merebus sayuran, daging, ayam atau apapun pastikan air rebusan sudah mendidih baru dimasukkan ke panci. 

Pastikan Sayuran sudah dicuci bersih secara seksama. Sawi, kol, tomat dan beberapa sayuran lain lebih baik dicuci sebelum dipotong-potong. Selain supaya lebih mudah menghalau kotoran dan tanah juga supaya zat gizi dalam sayuran tersebut tidak banyak terbuang saat dicuci. 

Supaya sayur tumis warnanya masih hijau segar dan cantik, pahami bahwa dia harus dimasak dengan api besar dan singkat. Supaya singkat tapi matang, potongan jangan tebal-tebal, dicuci dengan sedikit garam. 

Bila perlu supaya sayuran yang ditumis warnanya cantik dan rasanya manis goreng sebentar saja sayurannya di api besar. Saya termasuk orang yang suka sayuran tumis masih gres dan warnanya hijau menarik. 

Tumisan yang kelamaan dimasak warnanya menjadi coklat dan kurang menarik. Termasuk Penggunaan minyak, garam, penyedap yang  sehat bagaimana. Sesekali masak direbus, memasukkan garam terakhir dan jangan banyak supaya sehat. Beberapa bahan sudah gurih tanpa garam seperti telur, alpukat, bawang putih dsb.

3. Ketiga, Siapkan kondisi dapur yang sehat dan menyenangkan untuk memasak. Apa itu, dapur yang bersih dan menyenangkan. Kondisinya bersih, letak  dan lalu lintas alat dan sarpras nyaman. Di mana letak kran air untuk mencuci piring dan bahan untuk dimasak, kalau di dekat kompor malah praktis. 

Di mana letak kotak sampah kecil tempat kita membuang sampah sayuran dll. Dimana letak wajan dan panci-panci, termasuk sutil penggorengan, chopper bumbu, bahkan rak bawang dan lain sebagainya. Jangan sampai saat sedang menumis baru mencari sutil yang lama didapat, akhirnya tumisan gosong.

4. Keempat, Belilah bahan yang segar. Boleh di pasar tradisional, gerai atau supermall atau belanja online. Lebih baik beli sayuran dan buah lokal, apalagi sedang musim jadi kesegarannya terjaga juga tidak menggunakan banyak pengawet untuk memerpanjang masa simpan.

5. Kelima, Pahami cara menyiapkan dan menyimpan bahan makanan sebelum dimasak (Food preparation) yang sehat dan nyaman. Kita gak mungkin belanja tiap hari. 

Belanja seminggu sekali itu praktis. Selesai belanja bersihkan sayuran, cabe, tomat, bumbu daun segar, daging, ikan, tempe, bawang dll dengan metoda tertentu. Simpan di wadah masing-masing lalu masukkan kulkas. Bila perlu cabe, bawang merah dan bawang putih sudah dikupas dan dimasukkan pada wadah tersendiri. Mau masak, tinggal ambil, lalu cuci, iris atau masukkan chopper.
6. Keenam, Jangan ikut-ikutan latah dan terlalu saklek pada tips yang diberikan orang lain kecuali anda yakin kebenarannya. Bahkan himbauan Food and Drug Administration (FDA) sekalipun harus dilihat lagi konteksnya dengan jeli. Misal banyak tips yang beredar soal menyimpan telur di kulkas. Tips agar daging dan ayam yang akan dimasak tidak usah dicuci. 

Memang betul daging dan ayam tidak perlu dicuci tetapi pada kondisi yang mana dulu ? Kalau keluarga kita sendiri yang menyembelih dan membersihkan hewan tersebut, tentunya aman untuk langsung dimasak tanpa dicuci. 

Jika kita beli di pasar tradisional yang kadang tergantung atau tergeletak begitu saja cukup lama, kadang dihinggapi lalat? Atau beli di gerai yang kalau kita liat di bagian bawahnya ada plastik kecil berisi bahan kimia pengawet, ya harus liat lagi. 

Sebagian chef mengatakan boleh dicuci asal langsung dimasak. Kalau  gak langsung dimasak ya jangan dicuci, ya bungkus atau masukkan wadah lalu simpan di freezer.

7. Ketujuh, Supaya semangat dan makin menyenangkan ikutlah komunitas memasak. Ada banyak, ada Cookpad Indonesia. Ada Yummy IDN. Ada Tasty. Ada Komunitas Kompak Update Bareng dimana para anggotanya akan memilih tema masakan lalu berbarengan menerbitkan foto masakan mereka di IG . 

Kompasiana sekarang ada pilihan "Foodie" dimana para kompasianer yang hoby memasak sering menerbitkan tulisan mereka. Komunitas seperti ini juga mengasah kemampuan anda memasak sehat dan menyenangkan loh.

Demikian tips jitu cara memasak sehat dan menyenangkan untuk pemula ala saya. Terutama di masa pandemi Covid-19 ini ketika banyak pemula mulai rajin memasak. Teruslah memasak, semangat. You rock, guys

Jika menjadi jago itu butuh waktu, paling tidak dengan memasak sehat dan menyenangkan untuk diri sendiri dan keluarga akan membuatmu nyaman masak dan hidup lebih sehat dan bertanggung jawab. Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun