Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Para Ukhti Instagram dan Kadal Sosmed

18 Januari 2021   12:14 Diperbarui: 18 Januari 2021   12:27 8384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: instagram.com/mifeart

Entah kenapa he tiba-tiba ingin menuliskan ini. Keinganan yang datang begitu saja. Seketika setelah membaca sebuah tulisan di Mojok.co "Ukhtie Instagram dan Fantasi Laki-laki yang Edan Gak Ketulungan", tulisan Muhammad Farikh Fanani. 

Setidaknya saya lega, yang menulis cukup melek untuk melihat ke"edanan" para lelaki yang bisa jadi adalah sebagian kolega, teman atau kerabatnya. Laki-laki yang disebutnya lelaki yang fantasi edannya gak ketulungan, hehe.

Lega dong, artinya ada juga lelaki yang tidak setuju dengan sikap para lelaki yang sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak langsung, mengitimidasi perempuan soal cara berpakaian. Saya yakin masih cukup banyak lelaki yang memberi ruang pada perempuan untuk mengatur penampilannya, di luar kontek "wajib" hijab. 

Di luar tulisan itu, sepengamatan saya, memang banyak promosi entah iklan langsung  atau iklan halus terselubung soal busana muslimah syar'i yang lebar, menjuntai, menutup semua bentuk lekuk tubuh, kecuali menyisakan seuntai wajah bening dengan senyum manis. Ehm, sopan, syar'i manis pula, lelaki mana yang tak suka, wong saya perempuan aja suka melihat ciwi-ciwi uktie yang polos, bening, lembut seperti itu.

Alamiah dan manusiawi. Manusia pada dasarnya senang dengan hal-hal yang baik menurut dirinya. Semua mendambakan pasangan hidup yang baik. Dari keluarga baik-baik, kalau dia Muslim pasti pengen suami/istrinya paham agama, Islami. Para lelaki, apalagi. Bahkan katanya yang bandit dan bajinganpun pasti menginginkan perempuan baik-baik untuk pasangan hidup. 

Soal mendambakan pasangan baik-baik, itu hak semua orang. Hanya, menjadi persoalan ketika konotasi "baik-baik" tadi dipaksa dikondisikan dengan cara halus manipulatif, kata saya. Misal,

"Dik, kalau jilbabnya dilebarin pasti makin ayu dan menenangkan jiwa..."

Gak masalah kalo si ukhti memang sudah panggilan jiwanya pengen mengenakan jilbab lebar syar'i. Tapi kalau dia memakainya sekadar menyenangkan si kangmas, kemudian ketika mereka bermasalah lalu jilbab mengecil lagi, bahkan lepas total, ya penonton kecewa. Apalagi kalau si Ikhwan juga belum tipe yang memperbaiki diri. Pakaian lebar, tapi kelakuan masih biasa. Mudah marah. Mudah terprovokasi dan lain-lain.

Apa salah..? ya gak juga. Paling tidak upaya menebarkan busana dan gaya hidup Islami adalah hal yang baik, sepanjang tidak memaksakan kehendak. Padahal, bujuk rayu dengan cara apapun adalah juga memaksakan kehendak, memanipulasi bagi saya.

Ukhtie Instagram dan Kadal Sosmed

Sosok muslimah berhijab lebar atau syar'i sekarang mulai marak dihidupkan di Instagram. Ada banyak akun baik akun perorangan atau yang menamakan kelompok  dakwah dan pemilik usaha Busana Muslimah mempromosikan Ukhti Instagram. Sosok muslimah berbaju longgar, jilbab lebar dan senyum teduh menawan.  Sosok yang memang atas pilihan hatinya sendiri berpenampilan syar'i seperti itu, sebagian ada juga yang begitu karena himbauan setengah merayu para laki-laki yang karena keyakinannya merasa itu sebagai bagian dakwah. Buat saya ini it's ok. 

Hal yang agak parah kalau dilakukan sekadar menurutkan fantasi edan gak ketulungan tadi, hm. Dalam artian, dia sendiri belum memperbaiki diri, tapi memanifulasi perempuan sekadar menurutkan fantasinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun