Misal diundang menghadiri sedekah Ruwahan, karena acara ini saya anggap tujuannya baik dan juga demi menghormati ahlul Bait biasanya saya akan hadir kalau tidak ada halangan. Apalagi yang mengundang keluarga sendiri, ayuk, kakak atau adik saya. Atau yang mengundang tetangga sebelah rumah, saya upayakan hadir.Â
Secara pribadi saya lebih suka membagikan sedekah dengan cara lain. Mendoakan arwah keluarga saya lakukan setiap selesai sholat lima waktu (khusus untuk kedua orang tua saya). Ziarah kubur, insya'Allah saya lakukan. Tapi saya tetap hadir kalau diundang ayuk, kakak atau adik sedekah ruwah, kapan lagi kumpul keluarga kan. Tetapi saya bangga dengan tradisi ini, ikut juga menjaga dan melestarikan kok.
Pawai Obor
Selain Sedekah Ruwah, di Palembang ada pula Pawai Obor menjelang bulan Ramadan. Konon acara ini merupakan bentuk syukur atas nikmat Allah. Ratusan orang yang terdiri dari orang dewasa, remaja dan anak-anak akan melakukan pawai sambil membawa obor dan membawa bendera dengan tulisan kalimat tauhid.Â
Pawai tersebut diyakini juga bentuk perangkulan Ukhuwah Islamiyah umat dan mengajak masyarakat bersukacita menyambut ramadan.Â
Pawai dilakukan di jalanan Palembang, kemudian berkeliling kampung sambil shalawatan dan menabuh rebana. Ramai sekali dan sangat meriah.Â
Tahun lalu, salah satu yang mengadakan oleh Majelis Ta'lim An Nur di 1 Ulu Palembang. Â Tak kurang 300 orang santri Majelis Ta'lim An-Nur Kelurahan 1 Ulu Palembang melaksanakan Pawai Obor.Â
Panitia acara menyebutkan acara dimaksud dalam rangka mengangkat kembali tradisi turun temurun menyambut bulan suci Ramadan. Belum lagi yang diadakan oleh ormas keagamaan, banyak. Untunglah masih bisa tertib. Â
Saudara saya yang biasa melakukan sedekah ruwah mengganti sedekah dengan membagikan nasi kotak ke keluarga dan tetangga. Saya mendapat kiriman Nasi kotak dari keponakan, untuk ruwahan sekaligus akikah anaknya. Dari tetangga saya juga dapat kiriman nasi kotak ruwahan. Alhamdulillah, semua disyukuri.Â
Begitulah tradisi Ruwahan dan Pawai Obor jelang ramadan di Palembang. Di tempat kalian pasti ada juga tradisi jelang ramadan kan. Yuk rawat dan lestarikan sebisa yang kita lakukan.Â
Salam Kompasiana. Salam Kompal selalu.Â