Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenyiyiran Netizen soal "Incest" adalah Bukti Rendahnya Budaya Baca atau Sebuah Sikap Kritis?

23 Februari 2020   13:55 Diperbarui: 23 Februari 2020   17:49 3651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa catatan Komnas Perempuan, 71 % kekerasan seksual terjadi di ruang domestik (privat), hanya kurang dari 30 % terjadi di ruang publik. Catatan Tahunan Komas Perempuan Tahun 2019 (CATAHU 2019), pada Tahun 2018 terjadi kejahatan terhadap perempuan sebanyak 1.071 kasus dalam kurun waktu setahun. 

Pelaku kekerasan seksual tepatnya perkosaan terhadap anggota keluarga yang menyebabkan incest  tertinggi adalah ayah kandung, kakek dan paman. 

KPAI sendiri memiliki data terkait kasus kekerasan seksual dalam rumah tangga, termasuk incest. Incest pada anak, banyak terjadi dan sedikit yang terungkap karena enggan melapor karena dianggap tabu, malu dan keterbatasan informasi. 

RUU Ketahanan Keluarga seharusnya memang lebih menyorot upaya pendidikan sejak dini pada keluarga. Bagaimana anak-anak sejak dini diajarkan untuk tidak mau diajak pergi orang asing. 

Anak-anak sejak dini diajarkan untuk melindungi organ intimnya. Jangan mau diusel-usel secara berlebihan, dipeluk berlebihan meski oleh anggota keluarga. 

Anak-anak baik laki-laki maupun  perempuan sejak dini diajarkan untuk menghargai dirinya sendiri dan melindungi hak orang lain. Bahkan saya dengar dari adik saya yang guru PAUD, sekarang anak-anak PAUD diajarkan demikian.

Ketika RUU Ketahanan Keluarga melihat segala sesuatu tidak dengan jeli, hal yang terjadi ketidak tepatan kebijakan. Hal yang sama bisa kita katakan pada Tim penyusun RUU tersebut. 

Jangan membuat aturan hanya berdasarkan pengamatan sepihak atau pengalaman pribadi. Jangan mengukur baju orang di badan kita. Tetapi lihatlah esensi dan alasan secara jeli. 

Memang incest dalam keluarga miskin harus dituntaskan. Paling awal dengan meningkatkan kesejahteraan keluarga dan pendidikan bekal pemahaman sex education secara dini pada anak. 

Bukan sekadar mengeluarkan pernyataan kamar anak perempuan dan laki-laki harus dipisah, kecuali anda siap menyiapkan biaya tambahan kamar dan renovasi rumah, bedah rumah misalnya.

Lebih aneh lagi ketika ada yang mengatakan untuk memutus kemiskinan dengan cara orang kaya menikahi orang miskin, dan orang miskin menikahi orang kaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun