Mohon tunggu...
Elly Suryani
Elly Suryani Mohon Tunggu... Human Resources - Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kaum Perempuan, Jangan Pinjamkan Akun Transportasi Online kepada Orang Tak Dikenal

5 November 2018   16:02 Diperbarui: 6 November 2018   19:00 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Himbauan ini utamanya ditujukan kepada perempuan muda yang rata-rata memiliki aplikasi transportasi online di smartphone-nya. Hampir seminggu yang lalu, jagad sosial media di smartphone saya (grup Whastapp dan IG) dipenuhi oleh berita hilangnya pengemudi taksi online dan sampai hari ini korban belum ditemukan. 

Ketika kemarin saya menggunakan taksi online, maka sebagai seorang ibu yang ramah (huehehe, hueks), saya biasa ngobrol dengan pengemudi transportasi online tersebut. 

Obrolan yang mengalir lancar, dari perang twitwar terkait Pilpres 2019  soal pemuja 01 vs 02, sampai ke kasus hilangnya pengemudi online di Palembang sekitar 6 hari yang lalu, yang wajahnya saya ingat sekali gara-gara seringnya berita tersebut dibroadcast di grup-grup WA.

Beginilah sebagian obrolan tersebut, 

"Ibu, jangan sekali-sekali mau diminta orang pesan Go-Car/Go-Jek sama orang yang gak dikenal..."

"Kejadian hilangnya pengemudi online di kota kita ini, pesanannya dari akun orang lain..."

"Seorang cewek, sedang berada di rumah makan, didekati 3 orang lelaki minta dibantu memesankan gocar..."

"Sampai hari ini cewek itu masih jadi tahanan rumah di Polda loh bu. Katanya sampai pelaku ditemukan..."

Sumber Foto: Pixabay
Sumber Foto: Pixabay
Kasus itu rupanya berawal dari kawasan sebuah rumah makan di km 5 Palembang, ketika seorang perempuan didekati oleh 3 orang lelaki yang menanyakan apakah perempuan tersebut mempunyai akun Go-Car, yang dijawabnya ia hanya punya akun Grab. Konon dari sanalah kasus itu bermula. Sofyan, pengemudi taksi online yang dipesan tersebut hingga saat ini tidak diketahui rimbanya. 

Kasus tersebut sedang ditangani Polda Sumatera Selatan, bahkan teman-teman sejawat korban sesama pengemudi taksi online di Palembang. Info dari pelacakan titik GPS yang terpantau, Sofyan terakhir diketahui berada di Betung. Saya terperangah, penting juga bagi pengemudi taksi online untuk menjalin komunikasi dengan sesama pengemudi. Entah share lokasi, entah saling info di mana kondisi jalan macet dan lain sebagainya.

Sumber Foto: Regional Kompas.com
Sumber Foto: Regional Kompas.com
Tidak ada yang salah dengan menolong orang lain, sepanjang jelas, kenal dan kita yakin orang tersebut layak dibantu. Tetapi, waspada itu perlu. Terutama perempuan yang sering kebaikannya disalahgunakan. 

Saya pernah juga meminta bantuan perempuan yang tidak saya kenal, minta dipesankan taksi online saat event Asian Games lalu. Kebetulan handphone saya baterainya habis. Yah, saya dekati panitia, tepatnya relawan Asian Games. Mungkin karena sesama perempuan dan niat saya lurus juga wajah saya wajah orang baik-baik, ya saya dibantu dong.  

Demikian. Soal pinjam meminjam akun itu, memang bahaya sih. Banyak hal yang tidak boleh saling meminjam. Kebiasaan kita orang timur sering ewuh pekewuh untuk menolak. Hanya, saatnya juga harus tegas. Contoh, jangan pinjamkan sisir anda kepada orang lain, kecuali suami/istri atau anak sendiri. Ketombe bahkan kutu bisa pindah kan bahaya. Jangan pinjamkan pemotong kuku anda kepada orang lain, bisa menularkan penyakit cacingan dsb. 

Apalagi akun aplikasi pribadi anda. Entah aplikasi taksi online, dan aplikasi apapun. Kalau pesanan itu digunakan untuk tindak kriminal, anda bisa kena getahnya.

Kaum perempuan, apalagi. Jangan pinjamkan akun aplikasi transportasi online anda untuk memesankan orang lain, kecuali Anda kenal. Kenalpun harus hati-hati, apalagi tak dikenal. 

Modus beberapa kasus kriminal yang korbannya pengemudi taksi online di Palembang beberapa kali dimulai ketika akun perempuan dipinjam para begal untuk memuluskan aksinya. Waspadalah.

Betapa rawannya posisi pengemudi taksi online. Ketika kemudahan mencari nafkah dengan aplikasi pesanan online, harusnya disertai pula dengan tindak pengamanan yang memadai. Entah dipasang radar (sinyal) yang permanent di mobil sehingga dibawa ke mana pun bisa terdeteksi sampai dengan sistem informasi yang memudahkan pengemudi untuk dipantau keberadaannya.   

Begitulah. Semoga Pak Sofyan bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat dan baik-baik saja, amiin. Gaes, kamu pernah didatangi orang tak dikenal meminjam akun aplikasi online? Saatnya waspada.

Salam Kompak selalu. Salam Kompasiana. Salam Nusantara. Salam jangan meminjamkan aplikasi online anda kepada orang lain.

Mau Baca tentang asuransi sambil berwakaf tulisan saya, yuk DISINI 

Sumber: Dok.Kompal
Sumber: Dok.Kompal
Sumber:

3 Fakta Baru Hilangnya Pengemudi taksi Online di Palembang

Kronologi hilangnya Pengemudi Taksi Online di Palembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun