Mohon tunggu...
Ela ayu wandira
Ela ayu wandira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ela ayu wandira (1804038)

mahasiswa farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stigma Negatif Masyarakat terhadap Pengguna Narkoba

22 Juni 2021   22:45 Diperbarui: 22 Juni 2021   23:08 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penyalahgunaan narkoba dalam kehidupan kita sehari-hari bukan lah suatu hal yang asing lagi untuk kita dengar, bahkan sudah termasuk berita yang biasa-biasa saja dikarenakan penyalahgunaan narkoba terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia. Meningkatnya penyalahgunaan narkoba menurut penulis yaitu banyaknya permintaan bahan narkoba oleh pengguna dan termasuk sudah menjadi mata pencaharian bagi pengedar maka terjadilah saling menguntungkan antara pengguna dan pengedar.

Masalah penyalahgunaan narkoba termasuk suatu masalah yang besar dalam masyarakat dimana pengguna atau mantan pengguna dicap buruk dimata masyarakat yang pantas untuk dipenjarakan dan disingkirkan ditengah-tengah masyarakat. Maka dari itu pencandu semakin sulit untuk mendapat bantuan atau dukungan dari masyarakat bahkan keluarga juga terkadang sulit menerima bahwa keluarga mereka merupakan pecandu dan membuat pecandu menjadi terpojok sehingga walaupun mereka sudah berhenti namun tetap diperlakukan sama oleh masyarakat.

Permasalahan yang dihadapi seorang pecandu narkoba bukan hanya sebatas program pemulihan direhabilitasi, karena ketika seorang pecandu keluar dari rehabilitasi maka ia harus menghadapi respon dari lingkungannya dan  berharap akan dapat dukungan bukan penolakan. Namun tidak sedikit pecandu yang sudah pulih dan kembali ke masyarakat merasa rendah diri dan tidak nyaman karena berbagai stigma negative yang ditujukan kepada dirinya, bahkan termasuk keluarganya sendiri. Diskriminasi terasa sangat menyakitkan karena mereka seolah-olah dibedakan dari orang yang dianggap normal dan dianggap seperti seorang penjahat.

Hukum yang mengkriminalisasi pengguna hingga media yang ramai-ramai memberitakan kasus penangkapan pengguna narkoba secara sensasional turut berkontribusi menambah stigma negatif terhadap pengguna narkoba. pengguna narkoba kerap diasosiasikan sebagai pribadi yang "tidak punya masa depan", "jahat", "berdosa", hingga "tidak pantas hidup".

Stigma negative masyarakat inilah yang menimbulkan dampak sosial bagi para penyalahgunaan narkoba seperti gangguan mental, anti-sosial dan asusila. Terkadang bisa membuat seorang pecandu yang sudah sembuh kembali kejalan yang salah akibat dari stigma negative masyarakat terhadap pecandu. Dikarenakan stigma negative masyarakat tidak menyelesaikan persoalan terkait penyalahgunaan narkoba sama sekali. Stigmatisasi yang ada malah memberi kesan pengguna atau mantan pengguna narkotika sama dengan koruptor padahal itu adalah hal yang berbeda.

Terdapat banyak kasus penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh banyak kalangan baik kalangan public figur, profesi, ibu rumah tangga, aparatur sipil Negara, maupun masyarakat lainnya. Terkadang pencandu narkoba mengkosumsinya agar melupakan stresnya, disisi lain sebagai depresan sehingga dapat membuat mereka bisa tidur dan lebih tenang.

Berikut adalah beberapa alasan paling sering seseorang terjerumus narkoba:

  • Eksperimen dan coba-coba
  • Biasanya awal mula dari sekedar mencoba atau keingintahuan tentang narkoba
  • Riwayat keluarga
  • Memiliki riwayat keluarga (terlebih keluarga terdekat) yang menggunakan narkoba maka akan meningkatkan resiko seseorang menjadi pengguna narkoba atau ketergantungan.
  • Kesepian
  • Narkoba akan menjadi jalan pintas serta pelarian yang dapat mengisi kekosongan dan kehampaan hatinya. Kondisi depresi juga dapat membuat seseorang beralih pada narkoba untuk merasakan kesenangan walaupun sesaat. Terlebih lagi pengguna narkoba yang sering dikucilkan oleh lingkungan akan semakin terjerumus pada lingkaran dan sulit untuk keluar.
  • Tekanan social
  • Tekanan social biasanya dialami oleh remaja atau dewasa muda dimana lingkungan pergaulannya menggunakan narkoba. Akibatnya orang tersebut ikut menggunakan narkoba karena takut dikucilkan jika tidak melakukan hal yang sama.
  • Rekreasi
  • Meski awalnya hanya mencoba sekali namun lambat laun frekuensi penggunaannya akan semakin sering dan berujung ketergantungan
  • Hubungan social buruk
  • Kehidupan keluarga atau rumah tangga yang tidak harmonis hubungan interpersonal dengan orang tua atau saudara kandung yang buruk, dapat meningkatkan sesorang untuk terjerumus dalam narkoba. Narkoba pun menjadi jalan pintas untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi
  • Apapun alasannya seseorang menggunakan narkoba tentu tidak dibenarkan. Narkoba bukanlah menjadi solusi suatu masalah dan malah justru akan semakin memperumit masalah dan muncullah stigma negative dari masyarakat.

  • Dari fakta tersebut masyarakat Indonesia mempunyai nilai tersendiri dalam berpandangan terhadap para pengguna aktif narkoba.

            Upaya menghapuskan stigma negative masyarakat terhadap pecandu akan menjadi tantangan yang berat, yaitu agar tidak memperlakukan seorang pecandu seperti seorang kriminal yang harus dipenjara tetapi mereka sebagai korban dan orang sakit yang wajib ditolong untuk dipulihkan melalui rehabilitasi tentu bukan semudah membalikkan telapak tangan, butuk keseriusan, kepedulian, kerelaan dan komitmen kuat seluruh komponen masyrakat terutama keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun