Mohon tunggu...
Ella Zulaeha
Ella Zulaeha Mohon Tunggu... Self Employed -

Jadikan sabar dan sholat senagai penolongmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bila Anak Terlanjur Mengakses Situs "Dewasa'

25 Juli 2012   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:38 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343211514312713619

Saat tahu anak mengakses situs dewasa, sebaiknya orang tua tidak langsung memarahi dengan mengeluarkan kata-kata yang membuat nyali anak ciut. Anak yang dimarahi dengan emosi tingkat tinggi cenderung akan semakin menutup diri dan tak mau terbuka menyampaikan perasaannya.

Bicarakan dari hati ke hati tentang apa yang telah ia lakukan itu. Tanyakan bagaimana perasaan anak, apakah yang ia pikirkan sejak melihat gambar tersebut. Bila anak terlihat bingung, panik dan speechless, rangkul dia dan kunci kegelisahannya dengan pesan moral. Sampaikan padanya bahwa melihat video atau gambar yang tidak pantas akan membuat Tuhan marah.

2. Hindari meluapkan amarah dengan kalimat yang melukai perasaan anak.

Saat anak ketahuan mengakses situs dewasa, besar kemungkinan akan mulai berani berbohong demi menyelamatkan dirinya. Tentu ia tak ingin orang tuanya tahu sepak terjangnya saat di luar rumah. Hindari meluapkan kekesalan dengan kalimat yang menyakitkan. Hal tersebut hanya akan melukai perasaan anak dan ia akan semakin jauh dari kontrol orang tuanya.

Dengan memberi memotivasi, anak bisa kita ajak untuk lebih berpikir bijak terhadap apa yang ia lakukan. Dengan demikian ia sadar bahwa perilaku itu adalah hal negatif dan harus dibuang sejak awal agar tidak menjadi bibit negatif bagi dirinya dan masa depannya sendiri.

3. Beri kesibukan anak dengan kegiatan positif.

Menghilangkan pengaruh akibat jejak ingatan apa yang ia lihat tidaklah semudah yang kita kira. Ingatan akan gambar atau adegan tak senonoh itu dapat muncul kapan saja. Namun jika anak berjanji dengan tidak mengulangi lagi perbuatannya, berilah ia kesibukan yang memancing kreativitasnya. Dengan demikian lambat laun anak tidak akan sempat lagi mengembangkan potensi ingatannya tentang apa yang pernah dilihatnya.

3. Bangun komunikasi yang sehat dengan anak.

Sekalipun berada di luar rumah, setidaknya orang tua tetap menjaga komunikasi dengan anak. Tanyakan apa saja kegiatannya selama di rumah atau saat ia bersama teman-temannya di luar rumah. Beri pengertian padanya bahwa hendaknya ia tetap bisa memegang janjinya dengan tidak mengkhianati kepercayaan orang tua.

4. Lakukan pengawasan secara intensif terhadap aktivitas anak di dunia maya.

Dampingi anak setiap kali berinteraksi menggunakan internet dan lakukan roteksi agar anak terlindung dari pengalaman melihat gambar-gambar porno. Mulailah membatasi waktu penggunaan Internet agar digunakan hanya untuk hal-hal penting, seperti mengumpulkan data atau informasi pelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun