Mohon tunggu...
Ella ArliyaRamayati
Ella ArliyaRamayati Mohon Tunggu... Lainnya - Santri dan Mahasiswi

tetaplah menjadi dirimu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bonus Demografi

20 Juni 2021   13:09 Diperbarui: 20 Juni 2021   13:12 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
di ambil dari dasmap.co.id

Indonesia saat ini akan memasuki fenomena bonus demografi. Yakni Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan.

Sebenarnya apa itu bonus demografi?

Menurut United Nations Population Fund, bonus demografi adalah kondisi dimana masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat yang berusia nonproduktif

Bonus demografi juga merupakan kondisi dimana populasi usia produktif lebih banyak dari usia nonproduktif. Indonesia sendiri diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada 2030 mendatang.

Lalu, mengapa bonus demografi bisa terjadi?

Bonus demografi terjadi karena adanya perubahan struktur umur masyrakat Indonesia. Hal ini dosebabkan oleh 2 hal

Pertama, angka kematian bayi (Infant Mortality Rate) . kematian bayi yang terjadi di Indonesia menurun sehingga jumlah bayi yang tetap hidup hingga dewasa terus meningkat.

Kedua, angka kelahiran total ( Total Fertility Rate). Angka kelahiran total yang terjadi di Indonesia menurun sehingga anak yang berusia dibawah 15 tahun pun berkurang.

Bonus demografi juga bisa memberikan dampak yang besar bagi tatanan social dan ekonomi suatu Negara. Tentunyya ini adalah peluang yang bagu dan menarik bagi Indonesia. Namun jika manfaatnya tidak di tata dengan baik, bonus demografi bisa menjadi hal buruk bagi sebuah Negara.

Ada beberapa dampak positif dan negative dalam bonus demografi.

Adapun beberapa contoh dampak positif adanya bonus demografi diantaranya masyarakat dengan usia produktif bisa memiliki kesempatan kerja dan berkesempatan untuk menjadi produktif. Kemudian peningkatan tabungan masyarakat dan tabungan sosial.

 Adapun contoh dampak negativ dari adanya bonus demografi ini diantaranya jumlah masyarakat yang berusia produktif membutuhkan lapangan kerja yang luas pula. Jika lapangan pekerjaan tidak cukup memadai, maka bonus demogarfi akan menyebabkan pengangguran menjadi bertambah banyak.

Cara memanfaatkan bonus demografi

Contoh Negara yang sudah menerapkan bonus demorafi dengan maksimal adalah Negara jepang. Pada tahun 1950, Jepang mengalami bonus demografi dan menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi tertinggi ke-3 di dunia saat itu setelah Amerika Serikat dan Uni Soviet. Adapula Negara Tiongkok ang berhasil menggerakkan dan menciptakan industry rumah tangga, seperti produksi berbagai komponen elektronik. Dengan cara-cara yang telah diterapkan oleh kedua Negara tersebut, Jepang dan Tiongkok berhasil menyerap banyak tenaga kerja local dinegaranya dan tidak menjadi pengangguran.

Hal ini bisa juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Contohnya adalah pemerintah perlu menambah dan memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan skill masyarakat usia produktif. Namun itu semua tidak harus bergantung kepada pemerintah. Kita juga bisa melakukan berbagai upaya dalam persaingan lapangan pekerjaan yang semakin ketat dengan menciptakan lapangan kerja yang baru.

Kesimpulanya adalah bonus demografi merupakan sebuah fenomena dimana jumlah penduduk suatu Negara lebih banyak penduduk yang berusia produktif dari pada jumlah penduduk yang berusia nonproduktif.

Bonus demografi juga bisa menjadi tantangan besar bagi kita yang sedang berada di rentang usia produktif. Namun, ada juga berbagai macam hal yang bisa kita lakukan untuk tetap menjadikan bonus demografi menjadi sebuah peluang yang besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun