Mohon tunggu...
Eliyah
Eliyah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Jejak-Jejak Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Suci Perjalanan Nabi, Inilah Sederet Hikmah Isra Mikraj dalam Kehidupan!

7 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 7 Februari 2024   14:49 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com

Isra Mikraj adalah perjalanan suci nan istimewa yang hanya diberikan kepada suri tauladan umat manusia yakni Rasulullah saw. Perjalanan mulia ini membawa jejak dari tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah Swt. Isra adalah perjalan Rasulullah pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. 

Sedangkan Mikraj adalah kisah perjalanan Rasulullah dari bumi ke langit menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah Allah Swt. mengenai salat yang diwajibkan kepada umat muslim. 

Awalnya, jumlah salat yang diperintahkan adalah 50 kali sehari. Setiap kali Rasulullah turun, beliau diingatkan oleh Nabi Musa bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Rasul kembali meminta keringanan, hingga tersisa 5 kali sehari, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi.

Meneladani Rasulullah saw. bukan sekadar mempelajari kisah-kisah perjalanan hidupnya. Sangat lebih dari itu, suri tauladan yang menjadi pedoman manusia dalam menjalankan kehidupan. Rasulullah diberkahi, dimudahkan perjalanan Isra Mikrajnya dan kembali membawa kabar gembira. Kenapa Isra Mikraj menjadi sangat penting? Karena salat lima waktu yang kita dirikan adalah hasil dari perjalanan Rasulullah.

"Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat." (Q.S Al-Isra': 1).

Baca juga: Gaya Hidup Minimalis Ala Rasulullah

Inilah sederet hikmah Isra Mikraj dalam kehidupan!

1. Dakwah yang tangguh

Perjalanan Isra Mikraj ini tidaklah mudah. Orang-orang Quraisy yang membenci dan tidak mengimani Rasulullah menganggap perjalanan tersebut adalah hal mustahil. Bahkan Rasulullah dicap gila oleh kaum tersebut. Tetapi Rasulullah tidak pernah menyerah menyebarkan kebenaran. Inilah yang patut kita contoh bahwa sebagai pendakwah tentu akan banyak masalahnya, maka hadapilah.

2. Menyampaikan kebenaran meski pahit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun