Bersosialisasi dengan bermain anak-anak yang lain, selain tetangga memang penting bagi proses pertumbuhan. Namun adakalanya anak-anak memiliki teman sepermainan yang agresif dan gemar berperilaku kasar. Tentu sebagai orangtua, tidak ingin anak-anak lain berprilaku jahat apa lagi sampai memukul anak kita.Â
Karena kesalahan orangtua terhadap tindakan yang di lakukan oleh teman-temannya, seringkali orangtua memberikan tiga pilihan atas kejadian ini kepada anaknya, yaitu: Â
 .Membalas
Menyarankan anak untuk membalas. Cara ini seolah-olah benar jika kita menilai kekerasan dilakukan untuk menyelesaikan malasalah secara cepat. Namun kita perlu kuatir jika anak melakukan hal yang serupa, tetapi dengan cara yang berbeda dan tempat yang berbeda.
 .Nasihati
Nasihat terbaik untuk mendidik anak-anak adalah dengan merangkul, mencari solusi, mencari akar masalah, dan menyelesaikan dengan berpikir positif.
 .Diam
Menyarankan untuk diam saja, cara ini sebenarnya keliru karena mengajarkan anak untuk membenarkan tindakan kekerasan yang menimpanya.Â
Jika terus didiamkan, anak akan tumbuh.menjadi pribadi yang kasar, menyimpan dendam, tidak bisa mengatur emosinya/tidak terkontrol, labil dan bersifat negatif, hanya karena ingin menyenangkan perbuatan orang lain.
Namun ternyata tiga pilihan ini ada yang tidak tepat dan respon ini bukanlah pilihan yang tepat yang harus kita tanamkan kepada anak, karena kita akan membalas maka dikawatirkan anak bisa melakukan cara kekerasan untuk menyelesaikan malasalah yang lain jika ayah ibu diam saja.Â