Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Strategi Menghadapi Teman-teman yang Kasar dan Nakal

14 Oktober 2021   21:58 Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:32 2585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi https://pixabay.com

Bersosialisasi dengan bermain anak-anak yang lain, selain tetangga memang penting bagi proses pertumbuhan. Namun adakalanya anak-anak memiliki teman sepermainan yang agresif dan gemar berperilaku kasar. Tentu sebagai orangtua, tidak ingin anak-anak lain berprilaku jahat apa lagi sampai memukul anak kita. 

Karena kesalahan orangtua terhadap tindakan yang di lakukan oleh teman-temannya, seringkali orangtua memberikan tiga pilihan atas kejadian ini kepada anaknya, yaitu:  

  .Membalas

Menyarankan anak untuk membalas. Cara ini seolah-olah benar jika kita menilai kekerasan dilakukan untuk menyelesaikan malasalah secara cepat. Namun kita perlu kuatir jika anak melakukan hal yang serupa, tetapi dengan cara yang berbeda dan tempat yang berbeda.

  .Nasihati

Nasihat terbaik untuk mendidik anak-anak adalah dengan merangkul, mencari solusi, mencari akar masalah, dan menyelesaikan dengan berpikir positif.

  .Diam

Menyarankan untuk diam saja, cara ini sebenarnya keliru karena mengajarkan anak untuk membenarkan tindakan kekerasan yang menimpanya. 

Jika terus didiamkan, anak akan tumbuh.menjadi pribadi yang kasar, menyimpan dendam, tidak bisa mengatur emosinya/tidak terkontrol, labil dan bersifat negatif, hanya karena ingin menyenangkan perbuatan orang lain.

Namun ternyata tiga pilihan ini ada yang tidak tepat dan respon ini bukanlah pilihan yang tepat yang harus kita tanamkan kepada anak, karena kita akan membalas maka dikawatirkan anak bisa melakukan cara kekerasan untuk menyelesaikan malasalah yang lain jika ayah ibu diam saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun