Mohon tunggu...
Elison Manisa
Elison Manisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup adalah perjuangan, selama nafas belum berhenti tetap belajar untuk menjadi inspirasi bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

9 Strategi Ajarkan Anak Laki-laki dan Perempuan untuk Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga

3 Oktober 2021   23:54 Diperbarui: 4 Oktober 2021   00:00 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti saat istri sedang hamil atau suami sedang sakit, maka anak kita tidak akan malu dan segan-segan melakukan apa saja untuk keperluan rumah tangganya karena sudah terbiasa dari rumah.

Siap menghadapi hal-hal yang tidak di inginkan oleh takdir, bisa orangtua menjadi sakit keras bahkan terjadi sesuatu seperti kecelakaan mendadak, dan meninggalkan anak laki-laki dan perempuan yang ada. Dengan berbagai bekal dan kemampuan yang dimiliki anak dari sejak kecil akan membuat ia bertahan hidup bersama keluarga dan mampu mengurus rumah tangga sendiri.

Bagaimana caranya agar anak terlibat?

1. Ajaklah anak sejak dini

Ajarkan anak mulai dari usia dua tahun, karena anak sudah bisa diajak berkomunikasi, orang tua bisa mulai dari pekerjaan yang sederhana untuk melatih kemampuan dan kedisiplinan anak dengan merapikan mainan seusai bermain, ajak anak bercerita tentang tolong menolong dan saling menghargai.

2. Ayah bunda ikut terlibat sebagai role model, anak mungkin belum manjadi pendengar yang baik, tetapi anak bisa menirukan tingkah laku dan ucapan dari ayah bunda yang ulung. Anak akan mendengar, merenung, serta memperhatikan apa saja yang dikerjakan oleh ayah bundanya setiap hari.

3. Jangan membedakan tugas anak laki-laki dan perempuan di rumah, karena itu akan menjadi tolak ukur di depan umum. Jika kita memiliki anak laki-laki dan perempuan jangan membedakan masalah pekerjaan rumah, tetapi usahakan semua anak aktif membantu ayah bunda dengan aturan yang seimbang.

4. Mengapa harus batasi gadget? Karena ini adalah salah satu sumber masalah generasi muda saat ini. Atur sedemikian rupa agar saat anak mengerjakan pekerjaan rumah tangga maka anak tidak memiliki kesempatan untuk tidak menyentuh gadget.  

5. Jangan jadikan pekerjaan rumah tangga sebagai hukum atas kesalahan yang dilakukan oleh anak. Jika hal ini di terapkan pada anak, dan anak menilai sendiri sebagai beban masalah. Bukan sebagai tanggung jawab, ingat walaupun anak berbuat salah tetapi berikan pekerjaan rumah tangga sebagai tanggung jawab bukan hukuman.  

6. Buatlah jadwal kerjasama anak dengan menyusun program magister mingguan dan metodenya. Misalnya Minggu pertama mencuci piring, kedua membersihkan toilet, menyapu halaman rumah, membuang sampah dan ngepel rumah.

7. Bila anak memiliki ide dan membantu pekerjaan rumah tangga maka terimalah sejauh kemampuan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun