Mohon tunggu...
Elisa Koraag
Elisa Koraag Mohon Tunggu... Freelancer - Akun Kompasiana ke dua

Perempuan yang suka berkawan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Koteka Trip: Tur Kemerdekaan, Menapaktilasi 3 Museum Jelang Detik-Detik Proklamasi 1945

23 Agustus 2022   21:14 Diperbarui: 23 Agustus 2022   21:34 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ke tahun, bulan kemerdekaan, Agustus selalu di isi banyak kegiatan. Salah satunya tur dari museum ke museum. Mengingat rayakan Proklamasi RI ke 77 tahun 2022, Saya mengikuti kegiatan yang diadakan Komunitas Travel Kompasiana, Koteka.  kegiatan bertajuk tur kemerdekaan, mengunjungi 3 museum untuk menapaktilasi detik-detik Proklamasi 1945. 

Bagi sebagian orang, museum tempat yang kurang menyenangkan. Tapi bagi sebagian orang lagi, museum justru menjadi destrinasi wisata yang selalu dicari. Mereka adalah para pecinta sejarah. Buat saya pribadi, sejarah terutama sejarah kemerdekaan, sejarah kebangsaan adalah bahan utama untuk menjaga dan meningkatkan semangat nasionalisme.

GEDUNG JOEANG 45

Tur di mulai dari Jalan menteng raya 31, yang kini disebut Gedung Joeang 45. Dulunya gedung ini adalah Hotel Schomper dibangun tahun 1938 dan diberi nama sesuai pemiliknya  "L.C. Schomper", seorang warga negara Belanda yang lahir dan besar di Batavia. Tiang-tiang besar di depan gedung adalah ciri yang ada sejak dibangun. 

Hotel ini digunakan untuk peristirahatan/penginapan keluarga, kerabat dan para pejabat di masa itu. Saat Belanda kalah dari Jepang, semua warga berkebangsaan belanda harus angkat kaki dari indonesia termasuk LC Schomper dan keluarganya. 

Aset-aset Belanda yang disita Jepang dilakukan  Badan Propaganda Jepang (Gunseikanbu Sendenbu) pada Juli 1942. Nah atas izin Gunseikanbu Sendenbu, hotel sitaan ini beralih fungsi sebagai asrama pemuda Indonesia, yang disebut sebagai Asrama Angkatan Baru Indonesia atau Asrama 31. 

Tempat yang fungsinya sudah berubah menjadi asrama, dimanfaatkan para pemuda untuk pelajaran/pendidikan politik. Kaum tua Bung Karno, Bung Hatta, Achmad Subardjo mendidik kaum muda, antara lain: Chairul Saleh, Sukarni. AM Hanafi,  juga Adam Malik. Gedung Joeng 45, bisa dibilang sekolah politik pertama bagi pemuda pada masa itu.

Di Gedung Joeang 45, tersimpan benda-benda dan catatan-catatan sejarah perjuangan. Termasuk Meja Baca Bung Hatta, penjelasan-penjelasan, siapa itu pemuda yang belajar di tempat itu. 

Oh ya, di Gedung Joeang 45 juga tersimpan mobil RI 1, termasuk mobil yang di lempari granat dan dihujani tembakan pada percobaan pembunuhan Presiden Sukarno saat akan menghadiri ulang tahun ke 15 sekolah Perguruan Cikini (Percik) tempat anak-anak Presiden Sukarno bersekolah, yaitu:  Guntur dan Mega. Presiden sukarno selamat tapi banyak korban berjatuhan.

MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI (MUNASPROK)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun