Mohon tunggu...
Elisabet P A Kononis
Elisabet P A Kononis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiawa

Hoby saya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Siapkah dengan Manufaktur Minim Limbah?

25 April 2024   07:10 Diperbarui: 25 April 2024   07:16 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perlu anda ketahui bahwa dalam bidang industri, sangat erat dengan proses manufaktur suatu produk. Entah itu produk makanan, pakaian, alat rumah tangga, bahkan dalam bidang yang lebih kompleks yakni material bangunan. Seperti baja, semen, dan lainnya. Tanpa adanya proses manufaktur maka manusia akan sulit menemukan produk terntentu untuk digunakan. Baik untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun menunjag aktivitas sehari- hari. Baik dari aktivitas ringan maupun dalam bekerja. Idealnya suatu proses manufaktur adalah harus meminimalisasikan limbah dan memaksimalkan hasil produksi. Limbah yang minim membuat suatu industri manufaktur dapat lebih efisien memaksimalkan hasil produksinya, ini dikarenakan apabilah limbah diolah dengan baik maka produk yang dihasilkan akan semakin baik bahkan produk pada suatu industri dapat dikembangkan lagi, missal limbah dari proses produksi dijadikan produk sampingan. Dengan demikian produk dari industri tersebut menjadi lebih bervariasi.

Namun dalam realita dewasa ini banyak sekali kerusakan alam dan lingkungan hidup yang disebabkan oleh limbah proses manufaktur (limbah pabrik). Salah satu kasus bencana alam yang dipicu oleh pencemaran lingkungan, dan yang sangat merugikan serta belum kunjung ditemukan solusi efektifnya adalah lumpur lapindo. Dilansir dari Wikipedia bencana ini terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya terletak di sekitar desa Porong, kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, sekitar 10 kilometer di sebelah selatan kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. 

Dari 29 Mei tahun 2006 hingga sekarang. lumpur lapindo ini sangat merugikan, baik bagi masyarakat bahkan negara pun ikut dirugikan dalam peristiwa bencana ini. 25 ribu jiwa dari 8 desa di 3 kecamatan harus mengungsi.10.426 rumah warga, dan 76 rumah ibadah terendam lumpur. Dalam penangulangannya telah menghabiskan uang negara kurang lebih 773,38 miliar, yang dipinjamkan kepada Grup Bakrie untuk menganti rugi, dan untuk pembelian tanah milik warga. Namun masih belum kunjung selesai permasalahan ini. Keuangan negara pun menjadi tidak baik-baik saja dengan adanya kerusakan lingkungan ini.

Dari kasus pencemaran lingkungan akibat limbah proses manufaktur diatas kita dapat melihat bahwa dampak dari limbah yang mencemari alam dan lingkungan hidup ini adalah suatu hal yang penting dan perlu ditanggulagi dengan serius. Setiap industri manufaktur harus memiliki upaya yang mumpuni untuk menyikapi masalah ini.

Proses manufaktur ramah lingkungan adalah solusi terbaik saat ini yang dapat saya tawarkan untuk anda. Dengan menerapkan proses manufaktur ramah lingkungan, dapat memberikan 97% proses manufaktur yang minim limbah

Era Baru proses manufaktur

Aspek kunci dari upaya ini adalah mengadopsi proses produksi yang minim limbah. Ini adalah satu-satunya uapaya yang paling mungkin untuk ditawarkan sekarang. Dan upaya ini harus segera dilakukan, mengingat semakin banyak limbah yang merusak lingkungan. Serta ini terlalu merugikan. Baik bagi lingkungan hidup kita, maupun  bagi pabrik yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan idealnya sebuah pabrik harus minim limbah agar proses dan hasil produksi lebih efisien. Nah, proses produksi minim limbah bertujuan untuk mengurangi jejak karbon, menghemat sumber daya alam, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Bagaimana mungkin industri manufaktur mencapai hal ini? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mewujudkan proses produksi minim limbah:

1. Desain Produk yang Berkelanjutan

Langkah pertama dalam menciptakan proses produksi minim limbah adalah dengan merancang produk yang mempertimbangkan siklus hidupnya secara keseluruhan. Desain produk yang berkelanjutan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, dapat didaur ulang, atau mudah diuraikan sehingga mengurangi limbah akhir.

2. Penggunaan Bahan Baku yang Ramah Lingkungan

Industri manufaktur dapat mengurangi limbah dengan memilih bahan baku yang berasal dari sumber yang bertanggung jawab dan memiliki jejak karbon rendah. Memilih bahan baku yang dapat didaur ulang atau dapat diuraikan secara efisien juga merupakan langkah penting dalam menciptakan proses produksi yang minim limbah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun