Mohon tunggu...
Elisabet Dyah Kusuma
Elisabet Dyah Kusuma Mohon Tunggu... Guru - teacher

Berawal dari Hobi semoga Menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

One Minute Before Teaching

9 Februari 2024   01:28 Diperbarui: 9 Februari 2024   02:26 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"One Minute Before Teaching"

BELAJAR DARI YANG KECIL

     One Minute Before Teaching adalah formulasi sederhana tentang bagaimana kita mengolah rasa dengan siswa agar proses pembelajaran berjalan efektif, efisien dan tentu saja menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan dengan mengolah rasa dimulai dari hal yang kecil yaitu memperlakukan siswa sebagai jantung hati kita yang harus dijaga  dan dirawat dengan baik. Memang mereka adalah anak kecil namun dari merekalah kita belajar sesuatu yang luar biasa.

     Luangkan 1 menit untuk memberikan perhatian misalnya dengan menanyakan kabar mereka, apa yang mereka rasakan hari ini, apa yang sedang mereka alami, apa yang mereka inginkan. Terkadang mereka hanya ingin didengar saja dengan demikian mereka akan merasa lega dan dihargai meskipun mereka hanyalah anak kecil.

     Sesuatu yang besar selalu diawali dari yang kecil, begitu pula dengan kita untuk menjadi hebat harus selalu mau belajar dari hal-hal yang kecil. Terkadang ada yang meremehkan dan kurang menghargai yang kecil, mereka menganggap bahwa yang kecil tidak penting dan hanya mengganggu saja padahal yang kecil itulah yang sebenarnya lebih lugu dan polos. Misalnya saja, saat kita menjadi pemimpin, maka kita harus mau belajar untuk mempelajari hal-hal dalam kepemimpinan, termasuk dalam hal-hal yang kecil sekalipun. Pemimpin yang besar berasal dari pemimpin yang kecil. Semisal kita menjadi ketua kelas, ketua osis dan menjadi keanggotaan dalam organisasi. Setidaknya jika tidak bisa menjadi pemimpin, kita belajar sebaik mungkin mengatur diri kita baik dalam bertindak maupun berucap.

            Butuh sebuah kerendahan hati untuk mau belajar dari yang kecil. Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada yang sempurna maka dari itu kita harus senantiasa belajar untuk menjadi yang terbaik bagaimanapun caranya. Sebagai seorang guru khususnya, harus mau dengan rendah hati untuk terus belajar termasuk belajar dari yang kecil atau anak didik kita tanpa merasa malu maupun tinggi hati karena sebenarnya dari merekalah kita mengetahui makna kehidupan sejati. Belajar dari hal kecil, mungkin lebih tepat untuk kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik, khususnya mentaati peraturan yang sudah ada, menghargai peraturan yang sudah dibuat, tidak ikut-ikutan dengan orang yang belum mengerti, mulai dari diri sendiri untuk benar-benar mencintai bangsa ini, dengan membantu melaksanakan sesuatu yang sudah di tetapkan.

                Hal yang paling sederhana yang dapat kita pelajari dari anak kecil adalah kemauanya untuk belajar dengan bersungguh-sungguh sedangkan orang dewasa mungkin hanya ala kadarnya saja untuk memenuhi persyaratan atau tujuan tertentu. Selain itu, saat berdoa pagi di sekolah,  anak-anak cenderung berdoa dengan polos dan tulus membuat permohonan sesuai dengan apa yang ia rasakan. Semangat anak kecil baik dalam belajar maupun melakukan kegiatan memang tidak diragukan lagi. Mereka akan penuh semangat melakukan yang diperintahkan dengan sepenuh hati. Semangat inilah yang harus kita tiru dari anak kecil.

     Anak kecil juga pemaaf, mereka tidak memiliki sifat pendendam. Ketika melakukan kesalahan, mereka cenderung akan dengan mudah memaafkan orang yang telah menyakitinya. Berbeda dengan orang dewasa yang cenderung memiliki sifat pendendam ketika ada orang yang menyakitinya. Sejujurnya, pendendam itu tidak baik dan hanya akan menyengsarakan diri sendiri. Anak kecil yang mudah memafkan mereka cenderung selalu bergembira tanpa beban rasa dendam dalam hatinya. Apabila orang dewasa memiliki sifat demikian maka hidupnyapun akan bahagia selalu. Kemauan, niat, usaha, ketulusan yang harus kita tanamkan dalam diri kita masing-masing seperti apa yang telah dilakukan oleh anak kecil.

     Anak kecil memang anak kecil, mereka masih kecil dan lugu namun jangan pernah mengesampingkan mereka karena dari merekalah kita akan belajar hidup dengan ketulusan.

     Mengolah rasa perlu dilakukan agar ada keterikatan antara guru dan siswa dengan demikian kita akan selalu menjadi primadona untuk para siswa dan mereka adalah berlian yang harus di jaga keindahannya.                                                                              

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun