Mohon tunggu...
Eli Rusli
Eli Rusli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Alumni UPI Bandung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Narsis di Gedung Sate

7 Januari 2012   00:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:14 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_154327" align="aligncenter" width="640" caption="photo pribadi"][/caption] [caption id="attachment_154328" align="aligncenter" width="640" caption="photo pribadi"]

13258943201122504020
13258943201122504020
[/caption] Sebuah photo dapat mengungkapkan sebuah cerita, kenangan, bukti, terhadap sebuah peristiwa yang sebenarnya terjadi. Photo adalah sebuah kebanggaan terhadap eksistensi diri, yang mungkin saja dapat menimbulkan kesombongan atau keirian dari pihak lain. Dalam teori Masslow sebuah photo dapat dikategorikan sebagai kebutuhan untuk mengaktualisasi diri. Buktinya, telepon genggam yang didalamnya terdapat kamera laris manis di pasaran. Sejak dibukanya akses jalan tol Cikampek Padarang, ribuan kendaraan dari Jakarta tidak mengenal waktu berlomba memasuki Kota Bandung. Tidak hanya itu Kota Bandung menjadi magnet bagi wistawan lokal maupun mancanegara. Dibukanya rute penerbangan oleh berbagai maskapai penerbangan dalam dan luar negeri menuju Kota Bandung menjadi bukti yang tidak terbantahkan kalau Kota Bandung memang layak untuk dikunjungi. [caption id="attachment_154329" align="aligncenter" width="640" caption="photo pribadi"]
13258944081786631554
13258944081786631554
[/caption] Salah satu pemandangan yang cukup mencolok pada saat liburan kemarin terutama menjelang detik-detik pergantian akhir tahun kemarin adalah banyaknya orang yang berphoto ria di depan Gedung Sate, gedung yang menjadi kebanggaan warga Bandung dan Jawa Barat. Gedung Sate yang pada masa Hindia Belanda disebut Gouvernements Bedrijven (GB), menjadi latar belakang photo yang eksotis bagi wisatawan maupun warga Kota Bandung sendiri. Jika anda berkunjung ke Kota Bandung, cobalah duduk di salah satu tangga menuju Lapangan Gasibu yang tepat berada di depan Gedung Sate. Pandangilah gedung yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Johanna Catherina Coops, puteri sulung Walikota Bandung, tanggal 27 Juli 1920 itu, anda akan merasakan indahnya nilai-nilai arsitektur perpaduan antara Indo-Eropa. Dikutip dari wikipedia, beberapa pendapat tentang megahnya Gedung Sate diantaranya dikemukakan oleh Cor Pashier dan Jan Wittenberg dua arsitek Belanda, yang mengatakan "langgam arsitektur Gedung Sate adalah gaya hasil eksperimen sang arsitek yang mengarah pada bentuk gaya arsitektur Indo-Eropa". Jangan lepaskan pandangan anda, niscaya akan terbawa ke dalam lamunan Bandoeng tempoe doeloe. Menarik bukan. Gedung Sate memang layak menjadi salah satu ikon Bandung dan Jawa Barat. Tidak ada salahnya bagi anda yang berkunjung ke Kota Bandung berphoto ria di depan Gedung Sate. Photo tersebut dapat menjadi kenang-kenangan sekaligus bahan cerita untuk anak-anak kita maupun saudara-saudara kita yang belum pernah mengunjungi Kota Bandung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun