Mohon tunggu...
Eli Rahmawati
Eli Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - @elirahmaaa

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My Father My Inspiration

10 Februari 2021   13:41 Diperbarui: 10 Februari 2021   14:12 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Angin yang melambai di Sore ini membuat hamparan Sawah ini ikut menari-nari menyambut kedatangannya.  Hidupnya memang tidak seistimewa orang lain. Ia tau diluar sana masih banyak yang tidak seberuntung sepertinya. Yah , disinilah ia berada di hamparan luasnya Sawah tingginya pepohonan dan Gunung-gunung yang menjulang tinggi ditemani oleh kicauan burung yang nerdu menangkan pikiran. Yuju itulah namanya. Seorang gadis yang ingin mengikuti jejak Ayahnya yang sangat hebat di matanya. "Ibunya adalah ciptaan terindah di dunia yang egois ini. Ia adalah satu-satunya orang yang selalu ingin melihat anaknya bahagia." Itulah kata yang selalu Ayah ucapkan kepada Yuju dan Yora ketika mereka merindukan Ibunya. Mereka menangis tanpa henti ketika Ibunya pergi. Tetapi mereka berjanji tidak akan membiarkan air mata merusak senyum yang Ibunya berikan kepada mereka ketika masih ada. Walau kerinduan dalam hati mereka teramat dalam. Bahkan iri dengan teman temannya yang mendapat kasih sayang seorang Ibu. Ayah selalu menasehati untuk tidak larut dalam kesedihan. Ayah akan selalu berusaha menjadi Ayah sekaligus Ibu bagi mereka.
Yuju bersekolah di SMP Madya tingkat 3 dan adiknya tingkat 2. Adiknya bernama Yora. Ia sangat pandai menyanyi dan menari layaknya seorang idol. Ia mempunyai karakter yang penyayang dan cerewet. Jika ia melihat Ayahnya terluka atau kelelahan karena bekerja. Ayahnya bekerja banting tulang demi menghidupi keluarga. Pagi dan malam bekerja sekaligus mengurusi kedua anaknya. Ayah bekerja di lading dan Sawah kemudian berlari terbirit birit ke tempat dimana Ayahnya membuka kurus bahasa inggris. Hari itu mereka berdua sepulang sekolah mengunjungi Ayahnya untuk memberikan makan Siang.
Mereka melihat Ayahnya bercucuran keringat
"Ayah kita bawain makanan nih buat ayah, ayah ayo dong di makan jangan di liatin aja entar di makan ayam loh hahah, Ayah istirahat dulu jangan kerja terus entar ayah sakit kalau ayah sakit yang jagain kita siapa," ( Sembari tersenyum lebar)ujar Yora.
Ayahnya tersenyum melihat kedua anaknya yang begitu perhatian terhadapnya.
Yuju dan Yora sangat menyayangi Ayahnya Semenjak Ibu meninggal Ayah harus bekerja ekstra menjadi Ayah sekaligus Ibu.
Untuk mencapai cita-cita kami , Ayah berencana pindah ke kota untuk mendapatkan penghidupan yang lebih layak. Kita berencana pindah setelah aku dan Yora menyelesaikan sekolah tingkat SMA

Kehidupan baru dimulai ketika kita pindah ke Kota. Aku dan Yora mendapatkan teman baru dan Ayah mendapat pekerjaan baru sebagai guru di sebuah SMA swasta dan tetap menjadi guru karate.
"Ayah apakah kita punya cukup uang untuk tinggal di apartemen yang terlihat mewah ini?" tanya Yora.
"Gaji Ayah menjadi guru cukup untuk menghidupi kita semua bahkan untuk tinggal di apartemen ini."
Aku sekarang menjadi seorang mahasiswa dan Yora memilih untuk mengejar karier nya di dunia hiburan. Aku mencoba melamar pekerjaan paruh waktu di sebuah cafe sebagai pelayan resto . Gaji nya memang tidak seberapa tapi setidaknya membantu meringankan beban Ayah. Ayah memiliki murid karate bernama Sojun dia berusia sama seperti Yora.
"Ohhh Sojun , aku baru pertama kali melihatmu ke kafe ini, mau pesan apa?" Tanyaku.
"Iya kak. Sebenernya ini cafe orang tuaku hehe."(sambil tersenyum malu)
Ternyata tempatku bekerja adalah Cafe milik ornag tuanya . Wah benar-benar suatu kebetulan. Sojun pun pergi setelah beberapa menit aku berbincang dengan Sojun untuk menanyakan  Yora karena Sojun juga berada di profesi dunia hiburan atau musik bersama Yora sebagai traine idol.
Suatu hari Sojun kehilangan flashdisk dimana didalamnya terdapat sebuah rekaman lagu yang ia buat. Ia panik berlari terbirit-birit kesana kemari mencarinya hingga ke rumah.
"Ibu... Ibuuuu...."
" Ada apa Sojun? Kamu seperti dikejar-kejar anjing saja," Saut Ibunya.
"Ibu melihat flashdisk ga?Aku mencarinya kemana-mana tapi tidak ada," Jawab Sojun
"Ibu ga liat ,cuman tadi Yora kesini sebentar mampir terus pergi lagi katanya tiba-tiba ada urusan mendadak. Tapi ... Ibu curiga jangan-jangan Yora kesini buat nyuri flashdisk nya." Jawab Ibunya Sojun dengan penuh curiga.
"Ya ga mungkinah bu. Yora tau banget lagu itu aku buat susah payah untuk dirilis jika aku debut sebagai idol nanti."
Sojun yang kebingungan dan Ibunya yang mengira jika benar Yora mencurinya. Selang beberapa jam Ibunya Sojun mendatangi Cafe untuk bertemu Yuju dengan rasa kesal. Yuju kakaknya Yora jadi ibunya akan berterus terang tanpa tau kebenarannya. Saat Ibunya Sojun tiba ternyata di cafe ada pemandangan tidak enak.
"Saya minta maaf ,saya benar-benar tidak sengaja." Suara Yuju yang tampak merasa bersalah.
"Gimana ini? Saya ada acara tapi baju saya kotor karena makanan yang kamu jatuhkan ke arah saya," Saut Pelanggan itu dengan rasa kesal.
Ibunya Sojun menghampiri dan meminta maaf atas kelalaian pegawainya dalam bekerja.
"Tadi adik kamu. Sekarang kamu yang bikin ulah. Saya harus ambil keputusan untuk memecat kamu." Kata Ibunya Sojun dengan nada tinggi.
"Tapi bu saya benar-benar tidak sengaja menjatuhkannya ,saya tau saya salah tapi mohon jangan pecat saya," Kata Yuju
"Keputusan saya sudah bulat saya tidak mau berurusan dengan keluarga pencuri seperti adikmu dan pegawai yang lalai sepertimu."
Kata-kata itu membuat Yuju kecewa sekaligus kaget mengapa Ibunya Sojun menyebut Yora pencuri. Yuju berusaha bertanya tapi Ibunya Sojun segera mengusirnya. Ia pun pulang dengan raut wajah yang sedih. Ia bingung harus bilang apa pada Ayahnya. Ia juga bingung kejadian apa yang terjadi pada Yora hingga Yora disebut sebagai pencuri oleh Ibunya Sojun.  Akhirnya Yuju hanya bisa menangis dan terdiam di depan Rumahnya. Ayahnya mengampiri dan bertanya.
"Nak, kamu kenapa? Ada masalah apa? Kok  kamu tumben udah pulang?cerita sama Ayah" tanya Ayah dengan penuh kekhawatiran.
Perlahan-lahan Yuju mulai berhenti menangis dan menceritakan sedikit demi sedikit kejadian hari ini dan termasuk masalah Yora.
Disisi lain Yora sedang berada di kantor agensinya karena ia memiliki beberapa project. Yuju kemudian menelfon Yora dan menceritakan jika Yora dituduh sebagai pencuri atas hilangnya flashdisk rekaman milik Sojun. Yora pun sontak kaget mendengar hal itu.
" Kak aku sama sekali gatau apa-apa tentang Flashdisk milik Sojun. Aku tadi sempat mampir kerumahnya untuk memberitahu jika kita memiliki sebuah project baru namun Sojun belum pulang. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dan mengabarinya nanti. Aku sama sekali tidak mencurinya," Ujar Yora dengan penuh kepanikan.
Ayahnya menyuruh Yora segera pulang dan membicarakannya di Rumah. Ayah mendengarkan semua cerita anak-anaknya dan percaya bahwa anaknya adalah anak yang baik tidak memungkin melakukan hal-hal seperti itu. Ayahnya terus menasehati dan menguatkan mereka
"Ayah percaya bahwa kalian tidak melakukannya. Jika kalian tidak bersalah jangan takut Ayah akan selalu melindungi dan mendukung anak Ayah. Tidak akan  ada orang yang bisa menyakiti kalian."
Akhirnya Ayahnya pergi menemui Ibunya Sojun untuk menjelaskan dam meminta maaf. Ayahnya berharap Ibunya Sojun tidak memecat Yuju karena kesalahannya yang tidak disengaja. Namun Orang Tuanya Sojun bersihkeras menolak permintaan maaf Ayahnya dan tetap menuduh bahwa Yora pencurinya karena iri dengan Sojun.Bahkan Ayahnya rela melakukan apapun demi anak-anaknya.
Meskipun Ayahnya gagal mendapatkan maaf dan pulang dengan raut wajah sedih tapi Ayahnya akan kembali lagi besok untuk meminta maaf.
Kejadian tidak terduga terjadi. Ketika Ayahnya kembali keesokannya ia melihat Cafe itu mengeluarkan asap dan orang orang berhamburan. Ayahnya segera menolong anak anak yang terjebak di cafe yang mulai terbakar itu.
Polisi segera menyelidiki kasus kebakaran itu dan menemukan sebuah jam tangan dengan ukiran nama Yuju dan Yora. Dan menemukan sebuah pematik api. Ibunya Sojun beranggapan bahwa Ayah nya Yora adalah pelakunya karena bukti jam tangan. Selain itu Ayahnya juga memohon maaf kemarin namun di tolak.
"Pak Polisi saya yakin pelakunya adalah Yono. Ia adalah Ayah dari ke dua gadis yang namanya ada di jam tangan, kemarin saya memecat anaknya dan bisa aja Ayahnya ingin balas dendam dengan membakar cafe saya," Ujar Ibunya Yora kepada Polisi.
Polisi akhirnya memanggil Ayah Yuju sebagai saksi atas kebakaran itu. Ayahnya belum ditetapkan sebagai tersangka karena kurang nya bukti. Yuju dan Yora yang mengetahu itu kaget dan langsung berlari tergesa gesa ke kantor polisi.
"Ayah kenapa polisi memanggil Ayah?" Tanya Yora

"Ayah tidak melakukan kesalahan apapun, Ayah hanya pergi ke Caf untuk meminta agar Yuju tidak dipecat namun Ayah melihat cafe itu mengeluarkan asap. Ayah hanya menolong sebagian anak-anak yang terjebak namun polisi menemukan jam tangan Ayah. Jam tangan itu hanya terlepas saat Ayah mencoba menyelematkan mereka.Tenang aja Nak , Ayah tidak bersalah jadi Ayah tidak takut." Jelas Ayahnya
"Tetap saja ini tidak adil bagi Ayah. Aku akan pergi menemui Sojun."
Yora pergi menemui Sojun dan Sojun pun tidak percaya bahwa Ayahnya Yora yang membakar cafe karena Sojun tau bahwa Ayahnya mereka sangat baik padanya dan menganggap pak Yono seperti Ayahnya sendiri. Sojun memutuskan untuk membantu Yora mencari bukti dengan memeriksa CCTV di sekitar cafe.
Di salah satu CCTV yang berada di toko sebelah terlihat seseorang membawa minyak dan membakar cafe. Orang  itu ternyata teman Traine idol Sojun yang beberapa hari lalu bertengkar dengan Sojun.
"Aku akan bilang pada Ibuku bahwa Ayahmu tidak bersalah Yora," Ujar Sojun
Yora pergi ke kantor polisi membawa bukti sedangkan Sojun pergi menemui Ibunya lebih dulu. Akhirnya fakta pun terungkap. Orang yang membakar caf ternyata dendam terhadap Sojun karena Sojun akan debut sebagai Idol dan dia juga yang mencuri flashdisk rekaman Sojun.
"Nak, kebenaran pasti terungkap dan jika kita mendapat masalah namun bukan kita yang melakukannya jangan takut hadapi saja,"  Ujar Ayahnya.
Ibunya  Sojun akhirnya meminta maaf kepada Ayahnya karena telah menuduh Ayahnya membakar cafe dan menuduh Yora mencuri. Ibunya pun meminta maaf juga kepada Yuju karena telah memecatnya.
"Saya minta maaf telah menuduh kalian dan saya sangat menyesal atas perbuatan saya yang menuduh tidak berdasarkan bukti. Saya malu terhadap diri saya sendiri."
"Tidak apa-apa bu saya mengerti kami semua pasti pernah melakukan kesalahan."
"Terimakasih Nak, Ibu harap kamu bisa bekerja lagi di cabang cafe ibu yang baru saja dibuka," Ujar Ibunya Sojun.
"Sekali lagi saya minta maaf atas perbuatan Ibu saya pak," Ujar Sojun
"Tidak apa-apa bapa mengerti di posisi Ibumu , mungkin Ibumu tidak mau ada orang yang menyakiti atau membuatmu sedih."
Polisi akhirnya menangkap pelaku pembakaran dan mengatakan bahwa Ayah nya Yuju dan Yora adalah penyelamat. Ayahnya rela mengorbankan nyawanya demi menyelematkan anak-anak yang terjebak. Ayahnya sangat pemberani dan rela berkorban.
"Kita bangga pada Ayah. Dari dulu hingga sekarang Ayah selalu menjaga kita dan berbuat baik pada orang lain hingga rela berkorban. Ayah tidak pernah mengeluh atau pun bersedih di depan kami dan semua orang ketika Ayah punya masalah. Ayah selalu tegar dan menjadi motivasi bagi kita semua," Ujar Yora
"Bagiku dulu sekarang dan nanti Ayah adalah Inspirasiku," Ujar Yuju
Begitulah akhir cerita seorang Ayah yang menjadi Inspirasi bagi kedua anaknya bahkan Inspirasi bagi kita semua yang membacanya .  bagaimana perjuangan seorang Ayah dalam menjaga, merawat, menghidupi, dan mengajarkan anak-anaknya kerasnya dunia yang mereka hadapi di masa depan nanti.
Seseorang boleh menilai kita tapi tidak untuk menghakimi kita.  Jangan terlalu sibuk mencari kesalahan orang lain sedangkan kesalahan sendiri belum di perbaiki bahkan menuduh tanpa bukti dan fakta yang benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun