Mohon tunggu...
Elina A. Kharisma
Elina A. Kharisma Mohon Tunggu... Guru - Berbagi hal baik dengan menulis

Seorang kutu buku dan penikmat musik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jatuh Cinta pada Novel Anak, Mengapa Tidak?

23 Januari 2018   07:43 Diperbarui: 25 Januari 2018   03:07 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (variety.com)

Banyak orang dewasa yang suka membaca, tetapi tidak banyak dari mereka yang mau membaca novel anak. Padahal tidak selamanya novel anak isi ceritanya selalu kekanak-kanakan dan hanya untuk anak-anak. Ada banyak novel anak yang menarik untuk dibaca tidak hanya untuk pembaca pemula tetapi juga orang dewasa. Berikut beberapa diantaranya.

1. Perjalanan Ajaib Edward Tulane (The Miraculous Journey of Edward Tulane)

Novel karya Kate DiCamillo ini menceritakan perjalanan sebuah boneka kelinci keramik. Boneka keramik ini mempunyai kehidupan yang sangat baik dan diperlakukan dengan penuh hormat oleh pemiliknya yaitu gadis cilik bernama Abilene. Abilene dan seisi rumahnya bahkan menganggapnya sebagai bagian dari keluarga itu.  Namun, nasibnya berubah drastis setelah dia lepas dari tangan Abilene. Diapun mengalami perjalanan yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. 

Kisah Perjalanan Edward Tulane dalam membangun kembali harapannya ini sangat menyentuh. Saat saya membaca sampai di tanda titik yang terakhir, saya  bahkan langsung yakin kalau akan membaca ulang novel ini. 

Ilustrasi (sangkhay.blogspot.co.id)
Ilustrasi (sangkhay.blogspot.co.id)
2. Totto-Chan: Gadis Cilik Di Jendela (Totto-chan: The Little Girl at The Window)

Novel ini terdiri dari kumpulan kisah seorang gadis cilik Jepang yang hidup di masa Perang Dunia II. Dia biasa dipanggil Totto Chan. Di buku ini kita bisa menemukan kisah kehidupan Totto Chan di sekolah yang berbeda dari sekolah-sekolah lainnya lantaran sistem belajarnya yang unik dan karakter siswa yang sangat beragam. Setiap cerita dikisahnya dengan sederhana namun mengesankan. 

Selain itu, saya juga betah membacanya karena tokoh cerita yang polos dan menggemaskan. Dari buku karangan Tetsuko Kuroyanagi ini saya juga menjadi tahu bahwa pada tahun 1940an pendidikan di Jepang sudah sangat maju, lalu saya pun mempertanyakan kapan pendidikan Indonesia akan maju seperti itu. Nah, jika ingin membaca bacaan yang ringan, menghibur, dan dengan "porsi yang kecil" tiap bagiannya, maka buku ini bisa menjadi solusinya.

3. Panggilan Sang Monster (A Monster Call)

Dikisahkan Conor, seorang anak laki-laki yang beranjak remaja menemui banyak tantangan lantaran kedua orang tuanya berpisah lalu tidak lama kemudian sang ibu mengalami sakit kanker. Kejadian ini membuat seluruh kehidupan  tidak sama lagi termasuk kehidupannya di sekolah. Lalu dia dikejutkan oleh kemunculan sesosok Monster dalam hidupnya. Dia juga mengalami mimpi buruk yang sama secara berulang-ulang hingga mengusik hari-harinya. 

Kenapa tiba-tiba muncul Monster yang hanya bisa dilihat olehnya? Apa  arti mimpi buruk itu? Novel karya Patrick Ness ini patut dibaca hingga tuntas. Ceritanya tidak berbelit-belit tetapi sangat mengharukan. Salah satu kutipan yang saya suka yaitu "Kau tidak menulis hidupmu dengan kata-kata, ujar sang monster. Kau menulisnya dengan tindakan. Apa yang kaupikirkan tidaklah penting. Satu-satunya yang penting adalah apa yang kaulakukan." 

Sumber Gambar Pangeran Cilik (Le Petit Prince): ririandays.blogspot.co.id
Sumber Gambar Pangeran Cilik (Le Petit Prince): ririandays.blogspot.co.id
4. Pangeran Cilik (Le Petit Prince)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun