Mohon tunggu...
Koridor Sulteng
Koridor Sulteng Mohon Tunggu... Literasi - Edukasi - Wisdom

Berkarya Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Datangi Kantor BRMS di Jakarta, Tokoh Adat dan Rakyat Lingkar Tambang Poboya Tagih Janji PT CPM

26 Agustus 2025   19:23 Diperbarui: 26 Agustus 2025   19:23 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pertemuan di Kantor PT BRMS di Jakarta untuk menagih janji penciutan KK PT CPM di Poboya Palu. Dokumentasi media lingkar tambang Poboya

Menurutnya,  apapun keputusan hari ini, maka itu juga yang akan pihaknya sampaikan kepada masyarakat. "Sikap dan keputusan apa yang kami terima hari ini menentukan apa yang akan terjadi setelah kembali ke Palu," ujarnya.

Langkah Diplomasi Untuk Ketegasan

Senada dengan itu, Sophian Aswin dan Idiljan Djanggola mengakui bahwa, langkah menyambangi kantor BRMS plus PT  CPM di Jakarta ,merupakan langkah diplomasi, untuk mempertegas hasil pertemuan di kantor PT CPM.

Untuk bersama-sama masyarakat dan        PT CPM mengurus penciutan kontra karya ke Kementrian ESDM RI. Karena masyarakat Poboya dan penambang tidak ingin disebut penambang illegal atau mencuri emas di tanah ulayat mereka.

"Saya terpaksa turun gunung untuk memperjuangkan ini. Jika tidak tercapai apa yang menjadi tuntutan kami dalam hal menagih janji waktu di kantor CPM, maka saya siap menjadi pemimpin untuk protes CPM di Palu," tegas Sophian Aswin.

Foto bersama di Kantor PT BRMS usai pertemuan.Dokumentasi media lingkar tambang Poboya
Foto bersama di Kantor PT BRMS usai pertemuan.Dokumentasi media lingkar tambang Poboya
Di tempat yang sama Koordinator Rakyat Lingkar Tambang, Kusnadi Paputungan mengingatkan, bahwa kehadiran mereka di Bakrie Tower karena adanya ketidakadilan dalam  pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya emas di Poboya.

Kehadiran PT CPM di Poboya membuat masyarakat Poboya, lingkar tambang dan penambang diperlakukan tidak adil dan diskriminatif.

"Ini adalah langkah yang harus kami lakukan untuk memastikan apakah pihak CPM betul-betul konsisten. Serta bersedia menciutkan lahan kontrak karya yang selanjutkan diajukan ke pemerintah untuk diproses," kata Kusnadi.

Perlihatkan Surat Dukungan

Senada dengan itu, tokoh Poboya lainnya Muhammad Arfan dalam pertemuan yang digelar di lantai 10 Bakrie Tower memperlihatkan surat dukungan rakyat Poboya dan lingkar tambang. Dimana ada lebih dari 2000 tanda tangan ke Direktur Legal BRMS.

Ini adalah bentuk dukungan nyata dari masyarakat yang diamanahkan kepada kami dan ini masih terus bertambah. Ini amanah yang sangat berat karena menyangkut nasib ribuan warga yang menggantungkan hidupnya di tambang rakyat.

  • "Jadi tolong keluarkan surat atau rekomendasi untuk penciutan. Agar kita bisa berbagi dan sama-sama mengolah tititpan dan anugrah Tuhan di tanah kami," tukas Arfan.

Sementara itu, tokoh masyarakat Mohammad Amin Panto menyatakan, bahwa lahan didalam areal PT CPM adalah lahan milik masyarakat. Dimana demo tanggal 20 Mei 2025 lalu, warga menutup semua akses jalan menuju ke lokasi Perusahaan.

 Lahan yang ditutup itu merupakan tanah milik masyarakat dan tanah ulayat adat Poboya. Karena janji bersedia menciutkan kontrak karya, maka akses jalan dibuka Kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun