Mohon tunggu...
Elga PurbaPaska
Elga PurbaPaska Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Pertanian

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

[Kreanova] Jangan Sepele! Begini Cara yang Tepat Mengolah Porang yang Aman Dikonsumsi

28 November 2021   20:52 Diperbarui: 28 November 2021   21:06 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PORANG. Belakangan ini masyarakat mulai dihebohkan dengan adanya tanaman porang. Siapa yang tidak kenal akan jenis umbi-umbian satu ini? Umbi satu ini mulai populer di Indonesia sekitar awal tahun 2021. Dan kini sudah semakin banyak masyarakat yang mengetahuinya. Siapa sangka dibalik umbinya yang tersimpan di dalam tanah dan kotor, ternyata mengandung banyak manfaat bagi kehidupan. 

Selain digunakan sebagai bahan pangan, umbi ini juga bisa digunakan sebagai bahan campuran kosmetik, kebutuhan medis, kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan industri dan lain sebagainya.  

Porang atau yang memiliki nama ilmiah (Amorphopha-llusmuelleri Blume) ini merupakan golongan dari tumbuhan Araceae yang banyak dijumpai di hutan-hutan pada pulau Jawa. Perlu diketahui juga, ternyata umbi porang kini sudah tembus hingga pasaran eksport. 

Akan tetapi umbi ini hanya dijual dalam keadaan mentah atau hanya sebagai bahan baku saja. Sehingga nilai rupiah yang dijual tidak begitu tinggi jika sudah dijual dalam bentuk produk. Walaupun dipasaran harga umbi porang saat ini berkisar Rp. 6500 -- 7000/kg hal ini belum sebanding dengan harga jika sudah diolah dan menjadi suatu produk.

Oleh karena itu, pada kali ini saya akan mengajak teman-teman sekalian untuk mengetahui pemanfaatan porang menjadi bahan pangan. Berdasarkan riset yang telah ditemukan, dalam umbi porang ternyata mengandung glukomanan yang tinggi. Glukomanan ini merupakan rantai polisakarida yang dapat larut dalam air serta mengandung serat yang tinggi dan rendah kolesterol. 

Pada umbi yang telah dikeringkan mengandung glukoman sekitar 15-64% yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan maupun kesehatan. Sehingga dengan adanya kandungan tersebut membuat porang aman untuk dikonsumsi penderita hipertensi serta kencing manis. 

Akan tetapi, seringkali masyarakat belum mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk mengurangi kandungan Kalsium Oksalat yang terkandung. Kalsium Oksalat adalah suatu senyawa yang menyebabkan rasa gatal, iritasi dan gangguan lain jika tidak diolah secara tepat. Oleh karena itu, perlu ada adanya pengetahuan bagaimana cara untuk menghilangkan kandungan Kalsium Oksalat tersebut.

Naahhh, kali ini saya akan memberikan tips bagaimana cara untuk menghilangan kandungan Kalsium Oksalat pada porang. Hal ini dapat mudah dilakukan oleh teman-teman semua, yaitu hanya dengan merendam dengan campuran air garam grosok, kapur njet dan abu. Namun proses pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengupas porang seberat 5 kg yang kemudian diiris atau dibagi menjadi beberapa bagian sesuai selera. 

Setelah itu, porang tersebut dicuci dengan menggunakan air yang bersih mengalir kemudian ditiriskan. Kemudian porang yang sudah dipotong dan dicuci bersih dapat ditusuk-tusuk dengan tujuan agar kandungan Kalsium Oksalat yang ada dapat tercuci dan luruh. Kemudian selanjutnya hal yang dilakukan adalah dengan merendam porang tersebut pada air yang telah ditambahkan garam grosok sebanyak 300 gram serta kapur njet sebanyak 500 gram. 

Perendaman ini dilakukan selama 4 hari, namun pada proses ini air rendaman harus diganti setiap harinya. Setelah proses perendaman selesai, porang dapat dicuci kembali dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Namun proses penghilangan Kalsium Oksalat ini belum selesai disini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun