Mohon tunggu...
Elfi Nur widyaningrum
Elfi Nur widyaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Elfi Nur widyaningrum 22107030087_UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Malioboro, Tempat Wisata di Jogja yang Wajib Kamu Kunjungi

31 Mei 2023   09:34 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:58 2023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : Doc. Pribadi 

Kota Yogyakarta memang identik dengan berbagai tempat wisata yang kental akan budaya dan sejarahnya. Namun nyatanya, kota yang dijuluki kota pelajar ini juga memilki beberapa tempat wisata yang menjadi idaman bagi para wisatawan. Malioboro merupakan salah satu ikon yang paling popular di Jogja. Selain lokasinya yang ad ada di jantung kota, Malioboro cukup terkenal karena cerita sejarahnya. Dalam bahasa Sanskerta, kota Malioboro bermakana karangan bunga. Ada pendapat bahwa nama Malioboro beradal dari kata Marlborough-gelar Jendral John Churcill (1650-1722) dari Inggris. 

Namun pendapat ini disanggah dengan adanya bukti sejarah bahwa jalan Maliobro sudah ada sejak berdirinya Ngayogyakarta Hadiningrat Peter Carey berpendapat bahwa jalan raya ini telah dibangun dan digunakan sebagai tujuan sereomnial tertentu selama lima puluh tahun sebelum orang Inggris mendirikan pemerintahannya di Jawa. Malioboro dimaknai sebagai perjalanan menjadi wali (mali) dan 'oboro' yang berarti mengembara. Secara singkat, kawasan Malioboro yang terdiri dari dua nama jalan utama Yakini Margo Mulyo dan Margo Utomo, adalah bagian dari konsep sangkan paraning Dumadi, atau perjalanan manusia dari lahir hingga kembali ke sang pencipta. 

Sangkan Paraning Dumadi memilki simpul-simpul utama Yakini panggung Krapyak-Keraton Yogyakarta-Tugu Jogja. Panggung Krapyak ke Keraton melambangkan sangkaning dumadi, atau perjalanan manusia sejak lahir, dewasa, hingga memeliki anak atau keluaraga. Sementara, Tugu menuju keraton yang melalaui Malioboro, melambangakan perjalananan manusia menuju akhir hayatnya. Konsep ajaran Pangeran Mangkubumi ( Sri Sultan Hamengku Buwono I ) ini yelah ada sejak awal berdirinya kasultanan Yogyakarata Pada 1755.

Image : Doc. Pribadi
Image : Doc. Pribadi

Malioboro mulai ramai pada era kolonial 1790 saat pemerintah Belanda membangun benteng Verdeburg pada tahun 1790 di ujung selatan jalan Malioboro. Selain membangun benteng, Belanda juga membangun Dutch Club tahun 1822, The Dutch Governor's Residence tahun 1830, Java Bank dan kantor Pos tak lama setelahnya. Perkembangan Malioboro semakin pesat, ditambah dengan adanya perdangangan anatara pemerintah Belanda dengan pedangan Tionghoa. Hingga pada tahun 1887, jalan Malioboro di bagi dua setelah Stasiun Tugu Jogja dibangun. 

Malioboro juga memilki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Di jalan ini pernah terjadi pertempuran yang hebat antara pejuang Tanah Air dengan Pasukan kolonial Belanda yang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Pasukan Merah Putih berhasil menaklukan kekuatan belanda Belanda dan menduduki Yogyakarta setelah enam jam bertempur. Hingga saat ini Malioboro terus berkembang dengan tetap mempertahanakan konsep aslinya dulu. Malioboro juga menjadi pusat kehidupan masyarakat Yogyakarata.

Tempat -- tempat strategis seperti kantor Gubernur DIY, Gedung DPRD DIY, pasar Induk Beringharjo, Teras Maliobro hingga Istana Presiden Gedung Agung juga Berada di kawasan yang dekat. Ketika para wisatawan datang bekunjung di Malioboro mereka akan di manjakan dengan banyaknya para pedaganag yang menjalanakan berbagai cinderamata atau aksesoris khas Jogja. Malioboro ini memang sangat cocok untuk wisatawan panggila belanaja yang didominasi kaum Wanita.

Begitu banyak sekali souvenir unik yang bisa didapatakan dengan harga murah. Souvenir dapat berupa blangkon, gantungan kunci, miniature andong, batik khas jogja, pernak perink, bahakan perhiasan seperti perak, emas hingga permata. Selain itu juga banyak pedaganag yang menjajakan camilan, makanan ringan khas jogja seperyi bakpia pathok, yangko, geplak, dan masih banyk lagi. Namun , jangan sampai gelap mata ketika berbelanja di Malioboro. Tidak hanya ada toko-toko yang menjual aneka souvenir, pedangang kaki lima juga ada untuk meramaiakan pusat perbelanajaan Malioboro. 

Biasanya pedaganag kaki lima membuaka lapaknya disekitar trotoar di dekat bahu jalan. Barang yang ditawarkan tidak kalah menarik, wisatawan dapat menemukan aneka kerajinan tangan, seperti replica wayang, kaerajinan bambu, aksesoris hingga mainan anak. Nah, ada satu tips buat kamu yang mau belanja, pandai-pandailah dalam tawar menawar. Karena biasanya pedagang akan menaikan harga ketika wisatawan dari luar kota. Jika kamu pandai menawar, bukan tidak mungkin kamu akan mendapatkan barang dengan potongan sepertiga bahakan separuh harga barang yang ditawarkan. 

Malioboro akan terlihat lebih memukau saat malam hari. Selain itu untuk kamu yang suka berkuliner di Malioboro juga ada warung-warung yang menyajikan yang menjajakan kuliner khas jogja dengan dilengkapai tikar untuk para pengunjung. Biasanya itu di sebut dengan warung Lesehan, warung lesehan tersebut menawarkan makanan seperti Gudeg, pecel, ayam goreng dengan sambel dan lalapannya. Selain menjadi tempat pusat perbelaanjaan di Jogja, kamu juga dapat berkunjung ke bangunanan bersejarah di Jogja karena jarak nya tidak jauh dari Malioboro. Kamu bisa berkunjung ke benteng Vredeburg, Alun-alun Utara, Monumen Serangan Umum, atau Keraton Yogyakarata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun