Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kampung Topeng Dusun Baran dan Tersesat yang Menyenangkan

19 Oktober 2020   08:01 Diperbarui: 19 Oktober 2020   10:48 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara makan-makan sudah rampung. Tidak lengkap rasanya jika momen tersesat yang menyenangkan tersebut tidak diabadikan. Saya pun segera memberi aba-aba, mengambil beberapa foto mereka.

Rizki kecil dan teman-temannya. Foto dokpri
Rizki kecil dan teman-temannya. Foto dokpri
Teman-teman Rixki. Foto dokpri
Teman-teman Rixki. Foto dokpri
"Sekarang giliran Rizki yang fotoin Bunda!" Rizki kecil berkata riang menawarkan diri.

Lalu, cekrek! Cekrek!

Bak seorang fotografer profesional Rizki kecil membidikkan kamera ponsel ke arah saya. 

Foto dokpri oleh Rizki
Foto dokpri oleh Rizki
Sayang sekali. Hari sudah menjelang senja. Pertemuan tidak sengaja dengan anak-anak Kampung Topeng harus segera disudahi. Saya mesti melanjutkan perjalanan. Mencari alamat rumah teman yang sejenak terlupakan.

Tapi sebelum itu saya berjanji pada Rizki dan teman-temannya. Suatu hari nanti saya akan datang kembali ke Kampung Topeng ini khusus menemui mereka.

Rizki dan Kawan-kawan Eks Anjal yang Nyaris Terlupakan

Belakangan baru saya ketahui bahwa Kampung Topeng Dusun Baran tempat Rizki dan kawan-kawannya tinggal adalah sebuah kampung tematik yang berada di bawah pengawasan dan binaan langsung Dinas Sosial Pemkot Malang. Penghuni kampung binaan ini mayoritas para eks gepeng dan anjal.

Saya tidak ingin membahas perihal bagaimana mereka (para gepeng dan anjal itu) sampai berada di pemukiman tersebut. Juga seperti apa lika-liku perekrutannya. Saya lebih tertarik membahas Rizki kecil beserta kawan-kawannya.

Sepulang dari tersesat yang menyenangkan itu, pikiran saya tidak bisa terlepas dari sosok Rizki. Saya jadi teringat sepenggal lirik lagu lawas Iwan Fals.

Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun