Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Suka Duka Perias Pengantin] | Ternyata Dia Sudah Mati

2 September 2019   07:20 Diperbarui: 3 September 2019   19:21 2558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:bibitbunga.com

Menggeluti dunia tata rias pengantin selama puluhan tahun membuat saya menyimpan beragam pengalaman. Selain bertemu banyak orang dengan bermacam karakter, kadang mengalami kejadian yang aneh-aneh. Ada kejadian lucu, sedih dan juga berbau misteri. 

Nah, kali ini saya ingin berbagi cerita berkenaan dengan profesi saya tersebut.

Kita mulai saja, yaa...

Bau Wangi dan Sosok yang Terus Mengikuti

Boleh percaya boleh tidak, setiap kali akan ada tamu datang ke rumah hendak memesan jasa rias pengantin, tiga hari sebelumnya saya diikuti bau wangi yang menyengat. Bau wangi melati itu seolah memberi tanda bahwa saya harus bersiap-siap menyambut, stand by di rumah tidak boleh pergi ke mana-mana.

Dan benarlah, tiga hari sesudahnya, tamu yang saya tunggu-tunggu akhirnya muncul. Sementara bau wangi melati tidak akan menghilang sampai saya berhadapan dengan sang pengantin, merias wajahnya hingga acara temu panggih berlangsung.

Dulu, ketika awal-awal saya menggeluti dunia ini, saya tidak begitu memperhatikan terhadap munculnya bau wangi yang tidak saya ketahui dari mana asalnya itu. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, saya mulai terbiasa dan paham. 

Saya pernah membicarakan perihal bau wangi ini bersama Ibu saya. Beliau berkata, "Salah satu moyang kita wajahnya sangat mirip denganmu. Nenek Buyutmu. Pada zamannya beliau juga suka mendandani orang."

Mendengar penuturan Ibu, meski agak merinding, saya mengambil hikmah positifnya. Tidak apalah jika yang mengikuti saya itu masih nenek buyut sendiri. Yang nota bene ingin menjaga dan melindungi cicit kesayangannya ini.

Mata Dilempar Batu Kerikil
Sekitar tahun 2003-an, saya kedatangan tamu. Sepasang calon pengantin yang sangat serasi. Si pria berwajah tampan dan si perempuan berwajah cantik. Keduanya memesan jasa rias pengantin dengan tanggal yang sudah ditetapkan.

Seperti kebiasaan, sebelum menjalankan tugas di hari H, saya selalu mengadakan survei terlebih dahulu. Mendatangi rumah calon klien saya. Agar saat merias nanti saya tidak kesasar atau salah alamat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun