Mohon tunggu...
elangyk98
elangyk98 Mohon Tunggu... Penulis - enterprenuer

Lahir di kota Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanggapan terhadap Cuitan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia

4 Desember 2018   20:04 Diperbarui: 4 Desember 2018   20:23 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : http://jateng.tribunnews.com

Cuitan dari Dubes Arab Saudi yang mengatakan  GP Anshor  sebagai organisasi sesat menunjukkan ketidaktahuan  tentang Indonesia sekaligus memperlihatkan  ketidak konsistenan Politik Luar Negeri Arab Saudi dan Politik Dalam Negerinya sendiri.

Ketidaktahuannya siapa sebenarnya GP Anshor, sebagai organisasi kemasyarakatan Indonesia, yang berafialiasi dengan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama atau NU, yang berdiri sejak tahu 1934.

Cuitan Dari Osamah Muhammad Al Shuabi sebagai Dubes Arab Saudi, menunjukkan bagaimana pihak Arab Saudi sepertinya  berpihak kepada organisasi-organisasi Islam yang keras di Indonesia. Sejak bagaimana tanggapannya terhadap Riziek Shihab di cekal dan kemudian ditangkap karena bendera hitam yang menempel di belakang rumahnya,  sama sekali berlawanan dengan fakta dan bukti di media-media mainstream kalau  Riziek dicekal dan ditangkap oleh Aparat Kepolisian dan intelijen Arab Saudi.

Sepertinya Osamah sangat melindungi terhadap apa yang terjadi pada Riziek Shihab, padahal pernyataan Yusuf Martak, Ketum GPNF Ulama, Riziek Shihab menjalani tahanan rumah. Kalaupun  tidak dari pengakuan Yusuf Martak, masyarakat Indonesia tidak pernah akan tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada  Imam besarnya FPI itu hingga tidak bisa  pulang ke Indonesia.

Tetapi yang mengherankan  tanggapan Dubes Arab Saudi,  diluar akal sehat dan  logika umum maupun logika hukum Internasional. Sejak  kapan  seseorang yang berada dinegaranya dilarang kembali  ke negara asalnya dengan alasan perlindungan.  Dari sikap ini, sepertinya Osamah melindungi terhadap kepentingan Riziek Shihab.

Sikap yang mengejutkan lagi dalam menanggapi  penangkapan Riziek Shihab oleh Badan intelejen dan Kepolisian di Mekkah. Bukannya menanggapi,   bahwa kenyataan dan faktanya negara ini rentan terhadap semua simbol-simbol yang berkaitan dengan organisasi Teroris seperti  ISIS, Al Qaeda atau pun Hizbrut Tahrir, tetapi mengalihkan persoalan kepada Riziek yang tidak melakukan perbuatan Kriminal. Seolah-olah membenarkan analisa  Riziek Shihab kalau benar-benar di kerjain Intelejen Indonesia atau BIN.  

Puncaknya, 2 hari yang lalu, melalui cuitannya, sikap Dubes Arab  Saudi sepertinya mendukung aksi  dan reuni 212 sebagai sikap atas perbuatan anggota GP Anshor, yang disebutnya sebagai organisasi Sesat, yang membakar Bendera hitam bertuliskan kalimat Tauhid,  padahal bendera hitam itu juga terlarang di Negara Arab Saudi atau di Negaranya.

Sikap Osamah ini yang cenderung mendukung  ormas-ormas garis Keras di Indonesia, justru berkebalikan denga Politik Dalam Negeri nya sendiri.

Arab Saudi  sangat keras terhadap semua organisasi Islam yang dianggapnya radikal dan menentang Kerajaan. Pada Bulan September 2018 yang lalu, Pemerintah Arab Saudi menangkap 20 Imam atau ulama yang dipandang  ekstreem,  diantaranya : Salman Al-Odah dan Awal Al Qara, yang terakhir ini dituduh berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.

Bayangkan berafilisi saja dengan Ikhwanul Muslimin (IM) saja di Arab Saudi  ditangkap dan dipenjarakan, sedangkan di Indonesia, Partai-partai yang jelas-jelas mengaku sebagai jelmaan Ikhwanul Muslimin bebas untuk berpolitik dan bahkan mengincar kedudukan sebagai Cawapres 2019, tapi sayangnya gagal.

Di Arab Saudi, jangan harap bisa melakukan demonstrasi  karena hukumnya pidana penjara, apalagi mengaku-ngaku sebagai bagian dari organisasi yang sudah dianggap radikal di sana, seperti Hizbrut Tahir, ISIS, Al Qaeda dan Ikhwanul Muslimin, bisa-bisa anda ditebas kepala nya tanpa ampun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun