Mohon tunggu...
Elang ML
Elang ML Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Indonesia 2016

Mahasiswa yang kadang-kadang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dari City sampai Bali United, Bagaimana Duit Anak Sultan, Rokok, dan Alkohol Mendanai Olahraga?

14 Juli 2020   21:46 Diperbarui: 15 Juli 2020   16:27 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik City Football Group, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan, melambaikan tangannya saat berada di Stadion Etihad. (digitalsport via Kompas.com)

Tanpa ada sokongan dana dari kantong pribadi Mansour, pada musim 2012-2013 saja City seharunya merugi sebanyak 180 juta Euro yang jauh dari ambang batas Financial Fair Play.

Di samping itu, terdapat dua perusahaan berbasis Abu Dhabi yang dimiliki oleh Sheikh Mansour turut menyeponsori The Citizens yang total kontraknya mencapai 31.3 juta Euro per tahun. 

Bahkan otoritas turisme Abu Dhabi juga turut menyumbang 31.3 juta Euro. Meskipun demikian City membantah dengan menyatakan bahwa sepatutnya UEFA membuktikan bahwa ada campur tangan Mansour dalam keputusan tersebut. 

Terlepas dari bantahan itu UEFA tetap menjatuhkan sanksi larangan berpartisipasi di Liga Champions selama 2 tahun dan denda 30 juta Euro. Namun kemudian baru-baru ini sanksi tersebut dicabut.

Apakah City satu-satunya? Oh tentu tidak.

Selain Mansour, trik-trik mengelabui regulasi sponsor yang kreatif muncul dari perusahaan tembakau yang memang pertama dilarang oleh beragam regulasi. Kucing-kucingan paling klasik adalah Marlboro dan F1. 

Ketika F1 mulai melakukan pelarangan logo produk tembakau, Phillip Morris (pemilik Marlboro) menempelkan barcode yang dalam kecepatan tinggi akan terlihat seperti logo segi tiga merah khas Marlboro Merah.

Ketika F1 melakukan pelarangan tim balap untuk menerima sepeserpun dari perusahaan rokok. Phillip Morris Internasional mengelabuinya dengan membuat shell company bernama Misson Minnow. 

Kalau anda buka websitenya isinya adalah penjelasan mengenai tim Schideria Ferrari dan Ducati dan tulisan "Mission Winnow has a simple goal: drive change by constantly searching for better ways of doing things." 

Ya kalau menurut saya ya, "Indeed you find a better way to overcome the regulation". Dengan masih derasnya duit rokok, tentunya warna merah-putih khas Marlboro tidak akan beranjak dari Ducati di MotoGP dan Scuderia Ferrari di F1.

whatculture.com
whatculture.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun