Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Irit Bicara, Ternyata Fadli Zon Belum Tamat dan Prabowo Tak Berkutik

8 Februari 2021   16:02 Diperbarui: 8 Februari 2021   16:46 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika bicara politisi yang paling getol mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tak salah bila nama Fadli Zon layak di kedepankan. Politisi Partai Gerindra ini seperti tidak ada bosan-bosannya menyentil pihak penguasa. 

BUKAN rahasia umum, pernyataan atau komentar-komentar Fadli Zon hampir selalu menghiasi media massa arus utama pada setiap kesempatan yang ada. Baginya, selalu ada saja hal-hal yang bisa dijadikan bahan kritik atau nyinyir terhadap pemerintah. 

Bahkan, sejak kembalinya mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab ke tanah air pada November 2020, Fadli Zon seolah mendapat panggung khusus. Dia terus saja menyerang pemerintah dengan narasi-narasi cenderung memaksakan. Tak peduli salah atau benar. 

Namun, akhir-akhir ini Fadli Zon menjadi irit bicara. Narasi-narasinya yang selalu menyerang pemerintah dan pribadi Presiden Jokowi hingga kerap membuat tensi politik tanah air memanas, nyaris tidak terdengar lagi. 

Pun, saat tanah air dihebohkan dengan isu drama kudeta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Fadli Zon pun tidak terdengar suaranya. Dia bagai hilang ditelan bumi. Ini cukup mengherankan. Biasanya dia selalu nimbrung, meski hal itu tidak ada hubungannya dengan kepentingan politik pribadi atau partai politiknya. 

Apakah Fadli Zon telah hijrah dan menyelaraskan diri untuk sama-sama mendukung pemerintah seperti dilakukan partainya? Atau, merasa komentar serta kritiknya tidak dianggap lagi? Entahlah. 

Yang pasti, sekuat apapun dia membela Habib Rizieq dan FPI, hasilnya tetap nihil. Sang imam besar tetap ditahan Polda Metro dan kini sedang menjalani proses hukum. Sedangkan FPI, seperti kita ketahui telah dibubarkan dan dianggap organisasi terlarang. 

Namun, sebelum pita suara Fadli Zon seolah-olah putus, ada sebuah peristiwa membuat geger publik dan dunia maya. Mantan Wakil Ketua DPR RI ini terciduk menyukai akun porno di media sosial twitter. Tak heran, dia akhirnya menjadi bulan-bulanan warganet. 

Mendapat berondongan kritik serta caci-maki netizen, Fadli tak banyak membela diri. Dia cukup mengaku bahwa hal tersebut kesalahan admin yang mengoperasikan akun twitternya. Selain itu, sama sekali tidak ada pembelaan berarti. Setelah itu, pria kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 raib. Tak banyak kabar tentang dirinya. 

Akhirnya, nama Fadli Zon kembali menghiasi pemberitaan media massa. Bukan lantaran komentar atau narasi-narasi yang biasa menyerang pemerintah. Tapi, muncul berita bahwa dia tereliminasi dari struktur pengurus Partai Gerindra pusat. Katanya, Fadli tidak lagi menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Posisinya diganti oleh  M. Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan. Dia adalah cucu dari tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni Hasyim Asy'ari, yang berasal dari Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur. 

Mendengar berita Fadli Zon didepak, sebenarnya cukup mengherankan. Sebab, selama ini Prabowo pun sebagai ketua umum seolah tak berkutik. Apapun yang dilakukan Fadli tidak pernah mendapatkan teguran. Namun, penulis berpikir, mungkin kali ini situasinya lain. Prabowo sudah tidak kuat melihat kelakuan Fadli, hingga akhirnya didepak. Selain itu, mungkin saja Partai Gerindra ingin membuktikan komitmennya terhadap pemerintah dan masyarakat tanah air, kali ini mereka sungguh-sungguh mendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Karena, tidak ingin lagi disebut partai koalisi rasa oposisi. 

Anggapan itu cukup beralasan, mengingat selama ini Fadli Zon kerap berseberangan sikapnya dengan pemerintah. Bahkan, belakangan sikap kritis Fadli kian garang dan pedas. Untuk itu, daripada menjadi duri dalam daging, lebih baik dieliminasi dari susunan pengurus partai pusat. Dengan begitu, sekeras apapun Fadli Zon melakukan kritik, tidak akan dianggap sebagai sikap politik partai. Paling juga hanya dinilai sebagai pendapat pribadi. 

Namun ternyata, berita didepaknya Fadli Zon dari kepengurusan pusat Partai Demokrat adalah hoax. Habiburokhman selaku Wakil Ketua Umum dan Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra membantah soal pencopotan Fadli Zon. 

"Tidak benar jika bang Fadli Zon dicopot jadi Waketum Gerindra digantikan Gus Irfan Yusuf Hasyim," tegas Habiburokhman melalui cuitan akun twitternya, @habiburokhman, Senin (8/2). Dikutip dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com. 

Lebih lanjut, Habiburokhman memberikan keterangan yang sesungguhnya terkait dengan jabatan sebagai Wakil Ketua Umum di Partai Gerindra. 

"Yang benar beliau berdua sama-sama menjabat sebagai Waketum. Bang Fadli Zon Waketum Bidang Luar Negeri, Gus Irfan Waketum Bidang Agama," imbuhnya. 

Masih dikutip dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, selain Habiburokhman, sebelumnya Fadli Zon juga membantah dengan keras kabar pencopotannya tersebut. Bantahan tersebut Fadli Zon utarakan melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon yang diunggah pada Minggu, 7 Februari 2021. 

"Saya tetap menjadi Wakil Ketua Umum sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina @Gerindra. Kenapa nggak ada wartawannya telepon dan tanya saya?" tulis Fadli Zon. 

Dengan demikian jelas sudah bahwa Fadli Zon masih menjadi bagian dari keluarga besar Partai Gerindra dan tetap dipercaya sebagai salah seorang pengurus pusat. Anggapan sejumlah kalangan bahwa Fadli Zon telah tamat nyatanya tidak benar. 

Sementara, masalah iritnya bicara Fadli Zon akhir-akhir ini mungkin saja merasa tidak pernah didengar sehingga dia cape sendiri. Atau, boleh jadi telah menjadi bagian komitmen dia dengan partainya. 

Namun apapun itu, praduga penulis bahwa Prabowo Subianto telah memperlihatkan ketegasannya terhadap anak buah yang tidak sejalan dengan putusan partai, nyatanya salah. Mantan Danjen Kopasus itu rupanya masih tak memiliki cukup nyali untuk menyingkirkan Fadli dari Partai Gerindra. Meski, yang bersangkutan beberapa kali memperlihatkan sikap yang berseberangan dengan sikap partai.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun