Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Kisah Asmara Sukarno yang Jarang Diketahui

9 Juni 2020   20:29 Diperbarui: 9 Juni 2020   20:57 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Intisari-online

PRESIDEN pertama Republik Indonesia, Ir. Sukarno sudah tak bisa terbantahkan lagi sebagai sosok yang sangat berpengaruh besar bagi perkembangan bangsa ini.

Oleh karena itu sangat wajar jika jutaan warga negara Indonesia begitu mengidolakannya. Dan, tak sedikit pula yang menjadikan pendiri atau pencipta dasar negara Indonesia, Pancasila ini sebagai figur negarawan ideal.

Bahkan, bagi sebagian pihak, kata-kata yang keluar dari pria yang memiliki julukan putra sang fajar ini kerap dianggap sebagai refleksi dari karakter Bangsa Indonesia yang seharusnya.

Sukarno atau akrab disebut Bung Karno ini juga dianggap sebaga personifikasi dari negara Indonesia itu sendiri.

Betapa tidak, dia adalah seorang pahlawan sejati sekaligus salah seorant bapak proklamator yang bisa melepaskan Bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan Jepang.

Tidak salah, berkat jasa-jasanya yang begitu besar bagi kemerdekaan tanah air, Bung Karno menjadi tokoh yang sangat dikagumi oleh siapapun warga negara Indonesia.

Bukan hanya sebagai bapak proklamator saja yang membuat nama Bung Karno begitu dikagumi. Beliau juga dikenal sebagai pemimpin kharismatik, gagah dan memiliki kemampuan orasi atau berpidato mumpuni.

Tak jarang, isi orasi atau pidatonya ini begitu banyak menginspirasi banyak masyarakat tanah air termasuk para pemuda kala itu dan masa setelahnya. Karena, pidato Sukarno ini selalu berapi-api hingga mampu mengobarkan api semangat bagi yang mendengarnya.

Bahkan berkat kepiawaiannya dalam berorasi, sebagai pemimpin negara, beliau pun sangat disegani pula oleh para pemimpin negara-negara lain kala itu.

Banyak dikagumi wanita
Bukan rahasia umum, Sukarno selain dikenal sebagai presiden yang kharismatik, berwibawa dan begitu disegani oleh banyak kalangan masyarakat hingga pemimpin mancanegara, juga begitu banyak dikagumi kaum hawa.

Karena itu, dalam catatan sejarah banyak diceritakan tentang kisah asmara dan kedekatan beliau dengan beberapa wanita.

Proklamator Kemerdekaan tersebut memang dikenal sebagai sosok yang berwibawa dan kharismatik, tak heran jika mulai dari Fatmawati hingga Ratna Sari Dewi memutuskan menjadi istri Soekarno. Setiap kisah cintanya tentu memiliki keunikan tersendiri. Dan masing-masing istri Soekarno tersebut memiliki pesona yang berbeda dari wanita lainnya (wartakota.tribunnews.com).

Tercatat, selama hidupnya, pria kelahiran pada 6 Juni 1901 ini telah menikah sembilan kali atau memiliki sembilan isteri. Tapi dari semua pernikahannya tersebut, yang benar-benar dikenal masyarakat luas hanya beberapa wanita saja.

Tentu saja nama pertama yang begitu lekat dengan bapak proklamator ini adalah Fatmawati.

Menurut sejarah, kisah asmara Sukarno dengan Fatmawati ini terjadi saat sang putra fajar ini tengah dalam masa pengasingan di Bengkulu.

Bahkan, dalam perjalanan hidupnya mendampingi Sukarno, Fatmawati telah menorehkan tinta emas dalam perjalanan sejarah bangsa. Beliau adalah wanita yang menjahit bendera merah putih. Bendera ini untuk kemudian dikibarkan pada momentum proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945.

Dari buah cintanya dengan Fatmawati pula, lahir putra dan putri yang sekarang menjadi bahagian tokoh bangsa. Seperti, Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.

Nama istri Sukarno lainnya yang sangat terkenal dan fenomenal adalah Ratna Sari Dewi.

Ratna Sari Dewi merupakan wanita asal Jepang yang memiliki nama asli Naoko Nemoto.

Sukarno menikahi Ratna Sari Dewi saat dirinya masih sangat muda, yakni 19 tahun. Sementara kala itu usia Bung Karno menginjak 61 tahun.

Pernikahannya dengan Ratna Sari Dewi tak berlangsung lama, karena menjelang redupnya pamor Soekarno, Dewi meninggalkan Indonesia dan konon kabarnya hidup selama 10 tahun di Perancis.

Terus nama istri Sukarno yang mungkin diketahui oleh kebanyakan masyatakat Indonesia adalah Inggit Ganarsih untuk kemudian akrab dengan panggilan Ibu Inggit.

Sementara keenam nama lain isteri Sukarno mungkin kurang begitu familiar di telingan bangsa Indonesia. Siapa saja mereka?

Dikutip dari wartakotatribunnews.com, keenam nama tersebut adalah Oetari Tjokroaminoto, Hartini, Kartini Manoppo, Haryati, Yurike Sanger dan Heldy Djafar.

Itulah kesembilan wanita yang luluh dan tidak bisa menolak pesona dan kharisma Sukarno. 

Pernah ditolak putri keraton
Sudah tak bisa dipungkiri, karena pesona dan kharismanya akan sulit bagi wanita manapun menolak cinta Sukarno. 

Tapi, dalam perjalanan kisah asmaranya, ternyata ada sosok wanita yang tidak mudah jatuh dalam pelukan Sukarno.


Sukarno ternyata pernah mendapat penolakan dari putri cantik bernama Gusti Noeroel.

Dikutip dari Intisari-online, Gusti Noeroel enggan menerima cinta Sukarno dengan satu alasan. Dia merupakan wanita yang tidak menyetujui adanya poligami.

Gusti Noeroel adalah anak tunggal putra adipati Keraton Jawa Kota Solo, Praja Mangkunagaran, KGPAA Mangkoenagoro VII, dari permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun