Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Taufik Hidayat: "Tikus" di Kemenpora Banyak Banget...

14 Mei 2020   20:14 Diperbarui: 14 Mei 2020   21:00 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MANTAN pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat, baru-baru ini cukup mendapat sorotan publik, setelah dengan beraninya menyebutkan bahwa begitu banyak "tikus" di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Hal tersebut Taufik ungkapkan pada saat diwawancara melalui akun Youtube Deddy Corbuzier yang disiarkan Senin, 11 Mei 2020.

"Ternyata waduh enggak sejalan nih, kiamat lah. Kalau bisa dibilang kasarnya tuh sekarang gue cuma berpikir siapa pun menterinya akan sama aja. Itu harus setengah gedung dibongkar, 'tikus'-nya banyak, banyak banget," kata Taufik tentang korupsi di Kemenpora. Dikutip Tempo.co.

Ia lalu memberi contoh soal akomodasi atlet.

"Ada 500 atlet Pelatnas disewakan di hotel. Misalnya harga sewa per kamar Rp 500 ribu. Kalau kita masukin orang banyak ke hotel kan suka dapat diskon. Itu dikalikan sebulan. Berapa coba. Makanya mereka enak, jadi PNS di Jakarta, punya rumah punya mobil punya cicilan berapa. Ini yang gue rasain, gue lihat, cuma gak ada bukti, dengan omongan doang, siapa yang akan percaya."

Namun, ungkapan yang disampaikan Taufik Hidayat tersebut tak langsung membuat Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali bereaksi. Dalam hal ini, dia tidak berani menyangkal atau mengiyakan atas tudingan dimaksud.

Zainudin hanya akan membuktikan dengan dengan apa yang aakn dikerjakannnya selama dipercaya menjabat Menpora.

Sementara, menanggapi ungkapan Taufik, Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri mengatakan, sejatinya pernyataan mantan peraih emas Olimpiade 2004 itu disampaikan langsung ke bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

"Jika yang bersangkutan mengetahui ada dugaan tindak pidana korupsi, silahkan laporkan ke KPK dengan data yang dimiliki. Bisa lewat Dumas atau call center 198," ujar Ali, Kamis (14/5/20). Dikutip Merdeka.com.

Sebelumnya, legenda hidup bulutangkis tanah air ini pernah dihadirkan dalam sidang tindak pidana korupsi(Tipikor) mantan Menpora, Imam Nahrawi sebagai saksi di Pengadilan Tipikor, sebagai saksi.

Dalam kesaksian tersebut terungkap fakta cukup mencengangkan, bahwa dirinya pernah ditunjuk sebagai kurir penerima uang untuk Imam Nahrawi.

Iman yang juga politisi Parta Kebangkitan Bangsa ini didakwa telah menerima suap sebesar Rp. 11,5 milyar dan gratifikasi Rp. 8,648 milyar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraha Nasional Indonesia (KONI).

Pertanyaannya, akankah Taufik Hidayat memiliki keberanian untuk membuktikan pernyataannya dengan data dan fakta yang konngrit, lalu melaporkan atau mengadukannya kepada lembaga antirasuah?Tentu saja menarik kita tunggu.

Tentu saja, jika memang pernyataannya terbukti akan menjadi babak baru dari kasus yang menjerat Imam Nahrawi dimaksud. Dan, tidak menutup kemungkinan akan menyeret tersangka-sangka lainnya.

Legenda Bulutangkis Tanpa Gelar All England

Siapapun penggemar cabang olaharaga bulutangkis, khususnya pada medio 90-an hingga pertengahan 2000, tentunya sering disuguhkan dengan aksi-aksi ciamik Taufik Hidayat.

Semasa akrifnya, pria kelahahiran Bandung, Jawa Barat ini disebut-sebut sebagai atlit bulutangkis yang memiliki skill komplit. Wajar, jika akhirnya dia sempat merajai dunia dengan raketnya.

Telah begitu banyak gelar yang diraihnya semasa aktif bermain. Bahkan, salah satu gelar prestisius yaitu medali emas olimpiade pun pernah diraihnya pada tahun 2004 silam di Athena, Yunani.

Gelar olimpiade ini tentu saja mampu mensejajarkan dirinya dengan atlit-atlit nasional lainnya peraih emas olimpiade. Seperti, Susi Susanti, Alan Budikusumah dan sederer pasangan ganda putra yang memang hampir menjadi langganan Indonesia.

Selain itu, tentu saja gelar-gelar lainnyapun tak luput dari genggamannya. Baik itu perorangan maupun beregu. Hanya saja, satu gelar yang tidak bisa diraih oleh pria kelahiran 1971 ini, yakni kejuaraan bulutangkis All England. Sehingga sedikit mengurangi arti legenda dalam hidupnya.

Bagi, Taufik kejuaraan bulutangkis tertua di dunia tersebut seolah bukan menjadi takdirnya. Beberapa kali masuk final tapi tak satupun yang berhasil dimenangkannya.

Meski demikian, dunia mencatat bahwa Taufik adalah salah satu atlit bulutangkis yang luar biasa dengan sederet prestasi. Dua juga cukup lama menjadi andalan timnas bulutangkis Indonesia di sektor tunggal putra.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun