Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saat Anies "Kambing Hitamkan" Terawan untuk Serang Pemerintah Pusat

12 Mei 2020   20:16 Diperbarui: 12 Mei 2020   20:23 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan saat hasil penelitian Universitas Harvard yang mengatakan bahwa seharusnya sudah masuk ke Indonesia, Terawan malah tidak terima. Dia malah menganggap penelitian tersebut telah meremehkan kemampuan Indonesia dalam penanganan wabah tersebut.

Namun, kenyataannya sudah kita ketahui bersama bahwa virus corona akhirnya menyerang tanah air dan menyebar ke seluruh provinsi yang hingga sekarang belum bisa dihentikan.

Boleh jadi semua itu adalah kekurang tangggapan Terawan dan lemahnya dia dalam membangun manajemen komunikasi publik. Tapi, jangan lupa bahwa Menkes Terawan adalah bagian tak terpisahkan dari kebijakan pemerintah pusat.

Jadi, saat Anies Baswedan mengaku frustasi. Dalam pandangan penulis tentu saja bukan hanya dialamatkan terhadap Terawan. Dia hanya dijadikan Anies sebagai media antara menyerang kebijakan pemerintah pusat.

Dan, realitanya memang bukan hanya Menkes Terawan yang lamban dalam mengantisifasi pandemi covid-19. Pemerintah pusat pun setali tiga uang.

Tengok saja, pada pertengahan bulan Februari, pemerintah pusat bukannya mengantisipasi akan "kedatangan" wabah virus ke Indonesia. Malah sebaliknya gencar mempromosikan sektor pariwisata dan menarik turis baik asing maupun domestik sebanyak-banyaknya. Jelas, jika dilihat sekarang, kebijakan pemerintah pusat tersebut merupakan blunder.

Pun, saat kasus pertama dan kedua ditemukan pada awal Maret. Pemerintah Pusat masih juga tidak bergerak cepat. Presiden Jokowi dan jajarannya masih terkesan lamban. Salah satunya masih menutup-nutupi informasi terkait kasus virus corona.

Sedangkan, yang disebut aksi nyatanya adalah hanya menggandeng Badan Intelejen Negara (BIN) dalam penanganan virus asal Wuhan, China dimaksud. Itupun hanya melalui operasi senyap.

Baru, setelah kasus positif terus meningkat, pemerintah menunjukan gerak cepatnya. Namun, tentu saja hal tersebut sudah terlambat. Karena covid-19 sudah menyebar dan meluas kemana-mana.

Jadi dalam hal ini, masifnya penyebaran virus corona bukan hanya semata-mata kesalahan Menkes Terawan. Melainkan kolektif bersama pemerintah pusat.

Sementara di lain pihak, Anies Baswedan memang tak dipungkiri sebagai sosok pemimpin yang cukup tanggap dalam penanganan pandemi covid-19 ini dan hasilnya cukup mendapatkan apresiasi banyak pihak. Dia dianggap lebih tanggap dan sigap dibanding dengan pemerintah pusat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun