Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Saya Najwa Shihab...

5 Mei 2020   02:00 Diperbarui: 5 Mei 2020   01:58 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu ada juga yang menyebut bahwa kritikan Najwa Shihab adalah serangan yang dilancarkan secara terang-terangan, dengan maksud menista, memfitnah serta merendahkan kehormatan anggota dan lembaga DPR. Karena apa yang disampaikannya hanya mengumbar informasi yang salah.

Bahkan ada juga anggota dewan yang mempertanyakan kapasitas Najwa Shihab atas video kritik yang diunggah lewat akun instagramnya, yang terkesan tendensius terhadap institusi DPR di tengah pandemi covid-19.

"Saya sudah dengar dan melihat videonya Najwa Shihab. Cuma saya masih bingung surat terbuka itu dia sampaikan dalam posisi sebagai apa? Jurnalis? Artis? Pengamat politik atau apa? Kalau (surat itu) dibilang produk jurnalistik apakah tepat?" ucap Anggota DPR RI Fraksi Gerindra,  Heri Gunawan, Minggu malam (3/5). Dikutip dari Jpnn.com.

Heri merasa, kritik Najwa Shihab itu salah sasaran, bahkan bisa disebut gagal paham.

"Saya perlu ingatkan Mbak Najwa, mungkin dia lupa bahwa DPR itu punya tiga fungsi, yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Apa kerja-kerja DPR keluar dari ketiga fungsi ini?" ucap legislator yang beken disapa dengan panggilan Hergun ini mempertanyakan.

Itulah beberapa reaksi yang disampaikan beberapa anggota dewan atas kritik Najwa Shihab.

Menarik kita tunggu, apa yang akan dilakukan Najwa Shihab selanjutnya, setelah mendapat "serangan balik" atas apa yang telah disampaikannya. Apakah dia akan kembali membalas serangan dari para anggota dewan tersebut atau membiarkan saja tanpa reaksi.

Namun, jika boleh berandai-andai. Apabila penulis adalah Najwa Shihab (tak mungkin kali ya). Maka, penulis akan membiarkan saja para anggota dewan dimaksud berkoar-koar di luar. Tak usah bereaksi. Biarlah anjing menggonggong kafilah berlalu.

Toh, rasanya seluruh masyarakat pun sudah paham siapa Najwa Shihab dan siapa pula para anggota dewan yang duduk manis di kursi Senayan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun